Ahok.Org – Sudah tiga hari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terjun ke lapangan bersama dengan kepala dinas di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Jokowi, begitu sapaan akrabnya, berharap bahwa dengan mengajak para kepala dinas itu, ia dapat berpesan untuk menjadi pemimpin yang baik bagi warga.
“Semuanya semangat ya. Mudah-mudahan semuanya semangat karena kesadaran, bukan karena takut sama saya,” kata Jokowi di Jakarta, Minggu (21/10/2012).
Selain itu, kata Jokowi, ia juga ingin memberikan pesan kepada kepala dinas (kadis) untuk menguasai lapangan dan wilayah dengan mendengarkan keluhan masyarakat.
“Menguasai medan dan menguasai masalah itu perlu, mendengarkan keluhan masyarakat itu sangat diperlukan,” kata Jokowi.
Dengan demikian, menurutnya, seorang birokrat itu harus lebih sering berada di lapangan daripada hanya duduk di kantor.
“Ya tentu dong, harus lebih banyak di lapangan, kampung masyarakat. Kegiatan itu terus akan saya laksanakan setiap hari,” kata Jokowi.
Sehari setelah pelantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi langsung “tancap gas” untuk turun ke lapangan. Pada hari pertamanya, ia mengunjungi perkampungan kumuh di Pademangan Timur, Tanah Tinggi, dan Bukit Duri. Pada hari pertamanya itu, ia turut mengajak Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono, Kepala Dinas Kebersihan DKI Eko Bharuna, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Catharina Soewiryo, Kepala Dinas Perumahan DKI Novizal, dan Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto.
Sementara pada hari kedua, ia mengunjungi Terminal Kampung Melayu serta mengajak Udar Pristono, Catharina Soewiryo, dan Eko Bharuna. Demikian pula saat ia mengunjungi perkampungan dan Rusunawa Marunda pada hari ketiga, Jokowi mengajak serta Novizal dan Ery Basworo.[Kompas]
kapan ya pak mampir ke kampung saya sini?
blom ada aura2 perubahan dari perangkat rt/rw. got2 masih dibiarkan bgitu saja. yg lumayan yg mungut sampah masih rajin, padahal cuma membayar 20rb/bulan.
terus itu mungkin bisa ditertibkan orang2 yg tinggal dan berkegiatan di bawah jalan tol. sampai2 ada lapangan futsal lho dibawahnya, dikomersilkan pula oleh perangkat rt/rwnya.
kalau bapak telusuri sepanjangjalan tol, longok bawahnya pak … rata2 ya ada yg tinggal di situ. bahkan kantor ormas pun dibawahnya.
terus tentang ormas ini, sebaiknya ditertibkan pak, itu mah kedok para preman2 yg malas kerja, wong rajinnya nyodorin proposal ke sana ke mari.
(daerah warakas, papanggo, sungaibambu, tanjung priok dan sekitarnya deh)
Mbak Nique: kalau saran saya, saat waktu luang ada baiknya kita sebagai warga, foto masalah yg ada di daerah masing2, trus komen masalah apa, serta kasih juga usulan solusinya..
Setelah itu baru dikirim ke balai kota, biar mempermudah kerja mereka.
Ini sekedar saran ya, salam hormat 🙂
mudah-mudahan menjadi contoh buat kepala daerah yang lain… dibekasi kapan ya punya walikota seperti pak jokowi…
Yang takut kepada pak Jokowi dan pak BTP PASTI para pejabat DKI yang suka MENILAP APBD.