Jokowi Naik Getek di Kali Ciliwung

7
281

Ahok.Org – Saat menjenguk Kampung Pulo, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyempatkan diri untuk menyusuri Kali Ciliwung. Tanpa sungkan, Jokowi naik getek melihat kondisi kali utama di Jakarta tersebut.

Jokowi yang mengenakan kemeja putih dengan lengan panjang yang digulung naik getek bersama kepala dinas yang ikut mendampinginginya, salah satunya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo. Warga tampak menonton Jokowi dari pinggiran Kali Ciliwung.

Pada kesempatan itu, Jokowi membahas tentang pelebaran sungai, yang idealnya selebar 35 meter. Untuk anggaran pelebaran sungai, kata Jokowi,  itu dari Kementerian PU. Pemprov DKI hanya membiayai nonteknis dan dialog bersama warga.

“Yang saya sampaikan tadi, nonteknisnya plus dialog-dialog kepada warga tadi. Termasuk mengajak warga, menyadarkan warga, itu proses non teknis yang harus kita lakukan. Kemudian kalau sudah, baru berbicara. Misalnya kampung deret dari APBD. Rusun berarti dari Kemenpera. Jurusnya banyak sekali,” kata Jokowi di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa (23/10/2012).

Selain itu, Jokowi juga meminta Ery untuk membersihkan sampah-sampah yang menyumbat selokan kecil dan Kali Ciliwung.

“Tadi memanggil Dinas PU untuk membersihkan semuanya. Selokan kecil, selokan besar,” kata Jokowi seusai menyusuri Kali Ciliwung.

Jokowi menginstruksikan kepada Kepala Dinas PU agar pembersihan itu dilaksanakan dalam tenggang waktu dua sampai tiga hari ke depan.

“Dalam sehari, dua hari, tiga hari ini harus dibersihkan. Yang kayak di Pademangan itu kan langsung dibersihkan,” katanya.

Selain itu, Jokowi juga berjanji untuk menunjukkan kepada warga bagaimana membuat sanitasi yang baik untuk sebuah kampung.

“Nanti saya tunjukkan bagaimana membuat micro library. Bagaimana membuat area hijau, membuat formula septic tank, membuat sanitasi yang baik untuk sebuah kampung,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo mengatakan akan mempertahankan lebar Kali Ciliwung sekitar 35 sampai 50 meter.

“Kali Ciliwung miliknya Pemerintah Pusat. Dia mensyaratkan sekitar 50 atau 35 meter lebarnya. Itu yang harus dipertahankan. Karena apapun yang kita lakukan, kalau tidak cukup lebar akan terus menggenangi atau membanjiri. Sedikit saja pasti banjir. Apalagi daerah Kampung Pulo ini adalah daerah cekung. Jadi, kalau banjir sedikit saja sudah tergenang,” kata Ery.[Kompas]

7 COMMENTS

  1. semangatnya positif, tapi yah lain kali beri contoh tentang “safety first” lah pakde ciliwung khan lumayan dalam walau musim kemarau pakai safety jacket kayaknya tambah ganteng deh pakde

  2. wah bener2 nggak sia sia bayar pajak unt bayar gaji pemimpin seperti Jokowi & Basuki ini. Mereka benar2 bekerja unt rakyat. Ayoh ditunggu Jokowi2 dan Basuki2 baru…..

    • Udah bos!
      Saya dah ndaftar jadi RI-1 kmaren..
      cuman ditolak krn ga punya partai pengusung, dana juga seret, trus alesan2 politis laennya yg negatif. :S Huuwaa…! 🙁
      Ah mending ane lanjutin mimpi haiteknya lagi aja deh… 😀

  3. Wahai Warga Jakarta.. Sadar jangan buang sampah sembarangan, jangan buang sampah ke kali, ke jalan waktu naik mobil… Prilaku kita di contoh anak2 kita kelak yang membuat negara menjadi KUMIS (KUMUH dan MISKIN)

    Pak Jokowi dan Ahok.. Ditambah dong tong2 sampah di pinggir2 jalan

  4. wahhh Pak Jokowi hebat…
    Saya aja belum pernah naik getek Pak…
    Pemimpin tuh emang harus mau terjun ke lapangan dan lihat ke masyarakat bawah. Salutt deh buat pemimpn jakarta sekarang…
    Pak Ahok dan Jokowi… Semangat slalu..!!

  5. Saya Nurul Huda,SE. PNS di Biro KDH dan KLN Setda Provinsi DKI Jakarta, Golongan III/b Bertempat tinggal di Wilayah Kelurahan Kebon Bawang Jakarta Utara, saya sangat berminat sekali untuk mengajukan permohonan pindah tugas ke Kelurahan diWilayah Jakarta Utara, hal ini sesuai dengan arahan Bapak pada waktu kunjungan kerja ke BKD Provinsi DKI Jakarta. Mohon Petunjuk dan arahan Bapak selanjutnya. Terima Kasih.

  6. slamet siang pak wagub ,saya mo usulkan solusi mengatasi kemacetan ,begini selama ini saya perhatikan dijakarta itu terlalu banyak persimpangan contoh salah satu saja ( masih banyak ditempat laen ) di jalan Balikpapan (Tomang) hingga TL Harmoni ,itu ada beberapa persimpangan ,silahkan bapak lewat jalan tsb kalo dari pluit mau ke balai kota ,selain itu juga banyak U TURN yg terlalu dekat dengan Trafic Light (TL) dan juga U Turn terlalu dekat jaraknya satu sama lainnya serta terlalu dekat dengan Trafic Light ,salah satu contoh (wilayah lain juga banyak)jalan pasar baru menuju Metro / Harco Pasar baru (dekat gereja) hingga Jalan samanhudi – Sukarjo Wiryopranoto sampai perseimpangan TL Hayam Wuruk ,dan lebih parahnya lagi mulai dari jembatan Metro pasar baru ada larangan Parkir tapi dilanggar ,begitu juga di depan gedung pusat onderdil (sawah besar )Jl Sukarjo wiryoparnoto ada rambu parkir Paralel tapi Parkirnya Serong. Silahkan jalan-jalan kesana siang sampe sore kalo pagian msh lancar , arah sebaliknya macet mulai dari bawah jembatan Metro pasar baru menuju Gunung sahari, lampu merahnya 5 menit bisa dibayangkan kalo siang sampe sore hingga malam. Semua itu menyumbang kemacetan. saya rasa cukup sementara ini ,nanti saya kirim info jalan yg lain. terima kasih atas perhatian bapak basuki dan bapak Jokowi.Salam Jakarta Baru.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here