Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memenuhi janjinya untuk memberikan pendidikan gratis kepada pelajar yang berasal dari keluarga tidak mampu. Pada 10 November nanti, Dinas Pendidikan merilis 3.000 Kartu Pintar yang disebar di kawasan kumuh dan miskin. “Kami fokuskan dulu ke anak SMA dan SMK,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto seusai rapat di Balai Kota, Rabu, 24 Oktober 2012.
Menurut Taufik, untuk tahun ini, program Kartu Pintar menyasar sekitar 10.766 siswa. Penerima Kartu Pintar akan mendapat bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 240 ribu per bulan selama setahun penuh. “(Biaya administrasi) sekolah negeri sudah dibiayai penuh oleh Pemprov, sampai tak ada yang merasa berat lagi, misalnya berat di ongkos,” ujarnya.
Saat ini, Dinas Pendidikan tengah merekap data-data anak yang berhak mendapat program Kartu Pintar. Ia mengatakan, jumlahnya mencapai puluhan ribu dan tersebar di semua wilayah. “Meratalah,” katanya. Sebanyak 3.000 data di antaranya, esok sudah disetor ke Bank DKI untuk diproses.
Kartu ini diluncurkan bekerja sama dengan Bank DKI. Kartu Pintar nantinya berformat seperti kartu ATM, dengan tercantum nama yang jelas. “Namanya lengkap, tak boleh disingkat, nanti ada seperti nomor pin-nya juga,” ujar Taufik. Anggaran program ini masih dalam pembahasan.[Tempo.co]
wah… kalau ngasihnya dalam bentuk ATM bukannya kesempatan buat di gunakan untuk yang ngak2 semakin besar?
berarti sekitar 31 milyar dari sekian puluh triliun APBD DKI.. jumlah yang kecil, semoga bisa merata ke semua anak yg berhak mendapatkan kartu pintar supaya generasi muda jakarta tidak terbengkalai dan rusak karena tidak memperoleh pendidikan yang layak.. Bravo JB!!
Smart Idea!
Jadi bantuan dari pemerintah langsung ditransfer di kartu masing-masing.
Dengan ini orang tua murid jangan punya alasan lagi untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya ya 🙂
Good Job, pak!
Pa Gub,
Saya setuju dengan ide kartu PINTAR ini. Sebagai pertimbangan saja, ada baiknya dilakukan dalam bentuk pemberdayaan, artinya para penerima ini harus melalui proses (etos kerja) meskipun sederhana tapi ada. Misalnya, melakukan kerja bakti, tanam pohon, membuat sesuatu, atau apapun yang bisa mereka lakukan dan bermanfaat baik bagi dirinya atau lingkungannya.
Seringkali gratisan itu kurang mendidik !
Salut utk Pak J & Pak A.
Selamat bekerja !!
anggaran sementara Kartu Jakarta Pintar untuk peluncuran 10 Nopember 2012, 3.000 kartu x 240 ribu rupiah= total 720jt rupiah, sedangkan setahunnya nanti menyasar 10.766 siswa yang tidak mampu….semoga menyasar yang tepat guna, dari pada dikorupsi….
malam pak…. setelah membaca program kartu jkt pintar ini, saya lansung teringat pd pejuang pendidikan anak anak miskin yaitu ibu yg kembar itu(saya lupa nmnya) yang slama puluhan tahun, setiap hari mengajar anak didiknya di kolong-kolomg jembatan, pahlawan-pahlawan spt ini harus diberikan ruang dan fasilitas yg layak pak agar keadilan pendidikan bisa merata
ni baru pak. gubernur yg baik dan bijak sna saya suka dengan hal ini