Wagub Basuki Temui Ribuan Buruh

17
556

Ahok.Org – Untuk meredam aksi ribuan buruh, wakil gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama akhirnya menemui massa buruh yang berunjuk rasa di Balai Kota.

Basuki datang sendirian dengan mengenakan seragamnya dan langsung menaiki mobil komando buruh.

“Selamat siang semuanya. Mohon maaf Pak Gubernur lagi bahas anggaran. Kami agak telat keluar. Mohon maaf bapak ibu kepanasan,” ujar Basuki.

Ucapan wakil gubernur tersebut langsung dibalas teriakan buruh.

Ditambahkan Basuki, dia sedikit terlambat menemui massa buruh karena ingin memastikan kartu sehat dan kartu pintar diluncurkan tepat waktu. “Saya mau pastikan tanggal 10 November asal bapak ibu mau di kelas tiga, rujukan Puskesmas kami akan tanggung biayanya. Bahkan sampai satu miliar,” ujar Ahok.

Ribuan buruh pun menyambut orasi Basuki. Basuki kemudian meminta perwakilan buruh sebanyak 20 orang untuk berunding di kantornya.[Tribunnews]


foto: Team BTP

17 COMMENTS

  1. Sebuah tulisan dari milis jakartabaru@yahoogroups.com

    Demo buruh yang berlangsung di Balai Kota hari ini menarik perhatian saya. Bukan bermaksud berprasangka buruk, tapi sebagai orang yang pernah menjadi buruh, saya merasa terkadang kaum buruh ini hanya menjadi alat bagi mereka yang menyebut diri “pembela kaum buruh” dalam hal ini organisasi-organisasi yang menyebut diri serikat buruh atau apapun namanya untuk kepentingan mereka sendiri dan bukannya kepentingan buruh.

    Mengapa saya berpikir demikian?

    Pertama, kenyataan sebenarnya di lapangan ada banyak sekali buruh yang sebenarnya juga tidak mau demo (masih banyak yang menyadari bahwa kompetisi saat ini tidak mudah. Yang butuh kerja jauh lebih banyak, sudah bisa bekerja dan terima gaji rutin saja sudah bagus, kalaupun naik ya itu lebih bagus :D). Pengalaman saya dan beberapa teman yang dulu pernah bekerja di pabrik, kami diancam akan dikucilkan atau dibuat susah bila tidak mau ikut demo padahal hati nurani kami tidak mau.

    Kedua, saya pernah mendengar langsung cerita dari seorang teman yang pernah menjadi buruh di Jakarta. Teman saya ini memang melakukan pelanggaran karena menikah dengan rekan kerjanya (peraturan perusahaan melarang hal ini), akhirnya istri teman saya ini bersedia dikeluarkan dari perusahaan. Hal ini diketahui oleh serikat pekerja dan mereka memprovokasi teman saya untuk membuat tuntutan palsu yang isinya menuntut hak-hak istrinya yang tidak diberikan perusahaan karena perusahaan sudah memecat si istri tadi. Bahkan sampai-sampai dia memalsukan tandatangan istrinya. Ketika saya tanya, mengapa serikat buruhnya melakukan hal seperti itu? Jawabnya, karena kalau tuntutan itu dikabulkan, mereka minta bagian..(oalah……). Inikah yang disebut membela kaum buruh?
    Singkat cerita, akal-akalan serikat pekerja ini ketahuan oleh pihak perusahaan dan teman sayapun mengakuinya. Karena perusahaan memandang itikad baik teman saya, mereka tidak memecat teman saya, perusahaan hanya memutasi teman saya ke kota lain karena khawatir oknum serikat kerja yang tidak terima karena akal bulusnya terbongkar ini akan melakukan kekerasan pada teman saya.

    Ketiga, tuntutan yang dikemukakan dalam demo kadang tidak masuk akal. Seperti halnya hari ini, dimana diberitakan buruh yang demo di balaikota DKI menuntut UMP 2,7 juta. Angka dari mana itu? Mengapa tidak menuntut dijadikan pemilik perusahaannya saja sekalian…(hehe..maaf, emosi)

    Jujur, dalam batin saya ada kekhawatiran kalau demo-demo atau organisasi-organisasi semacam ini akan dipakai menjadi alat perang politik atau kepentingan pihak-pihak tertentu saja. Bagaimanapun juga, tetap ada banyak pihak yang tidak suka dengan orang “bersih” seperti Jokowi dan Ahok ini. Saya berharap kerjasama rakyat Jakarta dan pemimpinya yang baru saja dimulai untuk mewujudkan Jakarta Baru tidak dicederai dengan demo-demo yang tidak rasional seperti ini.

    Dan bagi rekan-rekan yang mungkin bisa berhubungan langsung dengan para pemangku kepentingan, saya berharap agar masalah “Serikat Pekerja” yang keluar jalur seperti ini coba dicarikan solusinya bersama.

    Salam Jakarta Baru!

    • baru saja ada buruh dari pabrik otomotif mampir belanja di sini dan cerita klo banyak buruh yg sebenernya gak mau ikutan demo, tapi terpaksa ikutan karena ancamannya tempat mereka kerja bisa dirusak.

      ya semoga DKI1 & 2 lebih jeli saja dalam menelaah masalah seperti ini.

    • Tulisan di atas adalah hasil dari seorang penulis anggota mailing list “jakartabaru@yahoogroups.com” bagi yang ingin join silakan kirim email kosong ke :
      jakartabaru-subscribe@yahoogroups.com

      sekaligus saya sampaikan informasi kegiatan anggota jakartabaru sbb :

      Dear Rekan-rekan Media Yang Terhormat, mohon bantuan untuk memberitakan release ini demi Jakarta yang bersih. Terima kasih

      PRESS RELEASE – UNTUK SEGERA DIBERITAKAN

      GERAKAN JAKARTA BERSIH

      Lebih dari 1000 relawan, anak bangsa, yang terdiri dari berbagai kelompok, termasuk Relawan Membangun Jakarta Baru, melihat Jakarta Baru adalah kesempatan bukan slogan, Jakarta Baru adalah kesempatan bagi warga Jakarta untuk berbenah diri menuju Indonesia Baru yang aman dan damai.

      Berbenah diri melalui Gerakan Jakarta Bersih, menyadarkan warga Jakarta agar kita peduli lingkungan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dimana kita tinggal, bertanggung jawab terhadap lingkungan dimana kita bekerja dan berupaya menciptakan budaya bersih.

      Indonesia tanah air beta, sebagai pusaka yang diwariskan oleh ibu pertiwi patut dijaga dan dipelihara agar semua makhluk yang hidup didalamnya menikmati keindahan dan nyaman untuk ditempati.

      Salah satu warisan budaya di Jakarta adalah kota tua Batavia, merupakan tempat bersejarah bagi awal mula berdirinya Jakarta yang saat ini menjadi ibu kota negara.

      Untuk itu Gerakan Jakarta Bersih yang saat ini terdiri lebih dari 1000 relawan akan turun ke jalan pada Sabtu tanggal 27 Oktober untuk bekerja bakti membersihkan Jakarta, mengecat trotoar.

      Gerakan Jakarta Bersih mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk bahu membahu secara berkesinambungan bergerak sebagai relawan untuk membersihkan Jakarta dari sampah dan kumuh.

      Gerakan Jakarta Bersih akan diawali pada hari Sabtu tgl 27 Okotber 2012 di Museum Fatahilah pada Pukul 06:00 – 09:00 WIB. Yang akan dibuka oleh Walikota Jakarta Barat dan dihadiri oleh berbagai pimpinan masyarakat.

      Mari kita beramai-ramai ikut serta dengan bawa sapu, tempat sampah, cat putih dan kuasnya. Kita berkomitmen untuk bergerak dengan menggunakan kaos berwarna hijau muda atau kaos putih.

      Informasi dan Kelompok Kerja silakan menghubungi:

      Priest Depari 0812 945 0656
      Antonius Natan 0816 180 1619
      Hoke 0812 9890 2900

      Salam Jakarta Baru !
      christovita wiloto
      Relawan Membangun Jakarta Baru

    • Itu namanya karakter manusia,yang berbeda beda kalau saya melihat pak ahok ya memang spt itu langsung menegur begitu melihat ada yg kurang cocok kalau di tunggu lagi nanti sudah bisa lupa karena banyak hal yang harus diurus. Sebaiknya juga tidak perlu membawa bawa nama yesus dalam menkritik nantinya bisa dianggap sara thanks

  2. @areksby : dalam hal ini tegas tetap diperlukan. Yesus pun bisa marah jika sudah keterlaluan, ingat cerita Yesus mengobrak-abrik pedagang di Bait Allah?
    So kenapa marah ga boleh?
    Asalkan pada tempatnya dan bermaksud mendidik justru untuk ke depan yang lebih baik.

  3. Halo Pak Basuki perkenalkan saya Peter Nobel saya seorang siswa SMA kelas 3 di Cirebon.
    Pa saya ingin mengusulkan ide saya tentang penanganan kawasan kali hingga pantai, yang menurut saya, manfaat daripada ide ini adalah sesuai dengan Visi dan Misi Bapak dan Pak jokowi. Dalam hal ini juga saya memiliki ide selain penataan tetapi juga listrik gratis yang di masa lima tahun ini akan menjadikan Jakarta sebagai Eco City. yang diutamakan untuk rakyat kecil yang lebih membutuhkan yang saya harapkan juga dampaknya akan berpengaruh pada setiap lapisan masyrakat di masa mendatang.
    Mungkin sekian dulu pak.
    Terimakasih n Sukses selalu.
    Gregorius_peter@yahoo.com
    Salam Peter Nobel

    • listrik gratis blon bisa saat ini brow!
      masih kacau balau manajeman SDEnergi kita, mana yg mau dijadikan energi dasar, mana yg mau didahulukan subsidinya, dst.
      mungkin 50-100 tahun lagi, itupun klo udah beres manajemen energinya nanti.
      .
      yg paling feasible ya spt yg sudah daku sarankan, yaitu pilih energi dasarnya dulu apa, mau fuel-oil/BBM, gas, atau listrik – kalau saya sudah pasti pilih listrik, krn ini standar masa depan yg sesuai dgn ‘penglihatan’ TaZ. Semua perangkat akan di-drive oleh electrical energy di masa depan, anda tentunya sudah melihat trend/fenomena ini sudah dimulai di sekitar anda bukan? (computers, cellphones/gadgets, KRL/MRT/Monorail, TV/Radio, mobil/motor [Indo masih telat soal ini], etc). Sudah di-wahyu-kan demikian dan kita mewartakan hal baik ini kepada kalian agar bersiap menyongsong masa depan dgn energi listrik 🙂
      Sudah era digital gini masa masih pake BBM, ya listrik lah – ga kebayang ane klo laptop mo dinyalain musti pake distarter dulu, begitu bisa jalan bunyi berisik banget lagi mesinnya kayak bajay (kapal klotok tau ga? nah persis spt itu!), blon lagi asepnya dari knalpot, mana tahaaan!
      IKLAN: “Beli laptop sekarang, gratis knalpot mini unyu portable!” 😀
      .
      Kalau sudah tahu apa energi dasar yg dipilih, nah akan lebih mudah alokasi subsidinya, kontrol SDE-nya agar energi dasar stabil dan tercukupi dlm jangka waktu lama dan bisa diperoleh dgn cara apapun entah renewables (solar/sun, woods, water, wind, etc) atau non-renewables (fuel-oil, gas, other fossil-based fuels, etc) resources – energi listrik bisa diperoleh dari kedua sumber tsb dgn cara direct-generation (solar-cell, piezo-electric, wind/water-turbine, thermo-electric, chemoelectric/battery-cell, etc) atau conversion-stage (fuel-oil/uranium heats water, then water vapor drives turbines of electric generator).
      .
      Kalau listrik yg dipilih. tidak perlu lagi pusing soal maling2 BBM (Pertamina ‘rugi’ triliunan per tahun ‘dimalingi’ oleh rakyatnya sendiri dan pemerintah harus tambah subsidinya lagi buat nutupin ‘kebocoran’ ini), subsidi salah sasaran (yg nikmatin kan yg punya kendaraan saja), dst.
      Cara beresinnya ya biarkan saja harga BBM ikutin harga pasaran dunia alias floating price, dan subsidi ke BBM bisa dialihkan ke listrik shg tarif listrik tak perlu naik lagi (kalo mo gratis nanti dikatain “modal dikit mo minta banyak” ente :D) shg semua WNI termasuk yg tidak punya kendaraan (kaya-miskin semua termasuk) bisa menikmati listrik yg bertarif rendah, bahkan super diskon jika anda bisa lebih hemat pemakaiannya.
      Sebaiknya kita jujur saja, sulit utk membagi subsidi ke kedua jenis sumber energi primer ini dgn adil, apapun yg dipilih ujung2nya nanti harga BBM/gas naik, tarif listrik pun ikut naik, krn masalah klasik akibat tidak cukup anggaran subsidinya utk dibagi dua. Jadi harus dipilih mana yg lebih feasibel utk diberi subsidi, mana yg bisa hidup terus dan mampu berkembang di masa depan (viable + thrive).
      Jawabannya ya LISTRIK lah, bos – dah jelas itu. Energi Fosil bakal koit ga lama lagi, mo ngapain lama2 maen di BBM/gas klo cuma nguntungin yg punya saham di perush. minyak/gas akibat ketidak stabilan harga minyak/gas? Kita yg bayar buat keuntungan mereka akibat harga BBM/gas naik bukan?
      .
      kalau sudah ada mobil/motor listrik murah dimana2 dan anda bisa isi-ulang cukup di rumah anda sendiri atau dimanapun yg ada stop-kontak AC tanpa harus antri berjam2/berhari2 di SPBU krn tiba2 stok Premium langka, apakah anda masih berpikir utk tetap memakai kendaraan berbasis BBM/gas anda yg tidak efisien itu?
      .
      Sekali lagi kpd ‘dik’ Peter, kalo listrik gratis/gretongan tidak mungkin lah yau, tapi kalo listrik murah, itu bisa diatur… hehehe,,, 🙂 Klo BBM, kita lepas ke laut aje lah, gudbai, cya! 😀 – Cuma ungkapan, klo beneran bisa diomelin grinpis (greenpeace) nanti.
      .
      Salam hangat dari sesama pemikir ide-alis beda generasi 🙂
      Lanjutkan posting ide2 (bagus) berikutnya ya…

  4. ini sebabnya banyak pekerja/buruh kita yg ‘cukup modal’ yang ogah jadi pengusaha, takut ‘dikerjain’ balik sama pegawai/buruhnya nanti, ogah membangun dari nol, ogah bayar/ngurus pungli dan pajak usaha dan pegawainya, ogah menej perush. dan karyawan yg ribet, transportasi, gudang, dst. 🙂 Klo jadi buruh/pekerja kan tinggal kerja sesuai jadwal, tinggal terima duwit tiap bulan, ga perlu mikir/ngurus seribet itu –
    Banyak teman/ortu kita bilang gitu juga lho, bahkan klo kita dah punya modal cukup.
    Kalau si buruh ini jadi pengusaha, kita lihat saja apa komentarnya, wajar atau tidak permintaan UMR segitu gede, dijamin 180 derajat bertolak-belakang klo jujur.
    .
    Kritik balik, gampangnya: “Belon aja ente pengusaha, klo udah siap2 pusing 7 pangkat sejuta keliling dibagi ukuran kantong denger permintaan rada absurd spt itu.”
    Klo kasarnya, kayak komen brow kita: “Kira2 mintanya coy! Jadi pengusaha dulu deh, rasain kesulitan2nya dulu, baru silakan bacod kayak gitu.”
    Kalo minta 2.7 juta per buruh, musti liat2 dulu berapa jumlah buruh dlm satu perush.
    Kalo cuma 100, mungkin perush. masih bisa cover, tapi kalau 10.000 – ya bakal koit lah perush-nya, emangnya perush. moyangnya dia apa? blon lagi punglinya masih blon beres. Sudah mikirin blon, biaya gaji bakal dibebankan kpd harga barang, barang jadi mahal tidak kompetitif lagi, jarang/tidak ada yg mau beli lagi, gimana mo bayar gaji buruh klo gitu? ga perlu jauh2 kompetisi dgn barang impor (udah terkenal harga barang lokal kita lebih mahal daripada impor jika tanpa intervensi fiskal/pajak impor pemerintah – jadi sudah sulit kompetisi di pasaran dunia (mereka akan kenakan pajak impor juga utk barang ekspor kita, ya tambah mahal lagi deh) apalagi pake ‘diembargo’ segala spt produk rokok kretek kita di USA), dgn barang lokal aja deh – udah bakal bikin ketar-ketir pengusaha, gimana bayar gaji buruhnya nanti, bakal bangkrut nanti ga, dst.
    Klo jadi pengusaha trus2an nombok mulu, bwat apa..
    .
    banyak tenaga kerja kita yg sulit dapet pekerjaan di negeri sendiri shg perlu cari ke luar negeri, saking banyaknya yg nganggur tapi investor masih ogah nanem modal disini, apalagi ngeliat buruhnya pada rajin demo mulu, bukannya rajin kerja.
    Apa sudah dilihat realita ini oleh kaum buruh kita?
    Lebih baik mana: 10.000 buruh bisa dapet kerjaan tapi digaji 1 juta/buruh atau cuma 1.000 buruh diterima dgn gaji 10 juta/buruh (kita lebihin, toh targetnya ‘demo kaum buruh’ emang tinggi kan)?
    Kalau anda sosialis/komunis, anda akan pilih yg pertama, soalnya calon buruh yg 9.000 lagi mo dikemanain? dibiarin kelaperan ato jadi penjahat apa? masih untung jadi TKI ga diperbudak/disiksa bangsa laen spt di Arab yg diperlakukan spt layaknya budak para TKI kita (dengerin komentar para ‘raja arab’ ini soal TKI kita yg ‘murah dan bejibun’ di Arab krn pemerentah RI sendiri ga mampu sediain lap. kerjaan di negeri sendiri bakal bikin panas kuping/ati, dijamin).
    kalau anda pilih yg terakhir, ya sptnya anda ‘kaum buruh yg demo’ itu sendiri atau kapitalis yg egois ga mikirin nasib orang laen yg ga dapet kerjaan krn tuntutan absurd situ – “yg penting gue kaya dapet duwit banyak, sebodo amet orang laen” (ideologi kapitalis, bukan?).
    .
    Bagus juga ada buruh yg mo mikir dan nyadar posisinya, bahkan membantu perush-nya berdemo minta agar tidak dipungli aparat lagi (ya krn duwitnya bisa bwat nambah gaji/THR karyawan yg berprestasi) – sudah tau kenapa perush. daripada bangkrut (klo dah gini statusnya, boro2 bisa dibayar kompensasinya) terpaksa harus mem-PHK karyawan/buruhnya krn ga punya duwit cukup bwat bayar gaji pegawai, hutang, de-el-el.
    Tapi klo buruh udah sepintar ini, ga ada yg mo jadi buruh trus demo tiap hari kan? 🙂
    Perush. rugi ga dapet pemasukan (batal order akibat telat/ga bisa kirim) akibat buruh brenti kerja bwat demo, buruh juga rugi akibat gaji terpaksa nunggak dulu (klo nunggak lebih dari 1-2 bulan gimana?).
    Tolong direnungkan lagi permintaan kenaikan UMR yg rada absurd itu…

  5. bapak ahok yang kami hormati… perusahaan kami telah 3 tahun yang lalu mengerjakan hal tersebut… gaji pokok karyawan terendah kami adalah 1.850rb berikut asuransin_nya…

  6. Ini pemimpin yang saya cari dari dulu, bener-bener mengagetkan, dari wawancara dari Metro TV, saat seorang reporter menanyakan hal, saat ia menyebut “Anggaran Solo 1 Trilliun, Anggaran Jakara 36 Trilliun” Saya tentu kaget, dan jelas jika Solo bisa diatur, mengapa tidak Jakarta? Salut.

Leave a Reply to Samuel R Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here