Ahok.Org – Kehadiran Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur DKI Jakarta, dianggap sebagai pemimpin model moderat yang dekat dengan rakyat. Tidak saja bagi masyarakat ibukota, sang wakil gubernur, Basuki Tjahaja Purnama, juga kagum dengan cara kerja Jokowi yang tak pernah mengeluh.
“(Pak Jokowi) tidak pernah ngeluh, paling beliau masuk kamar tidur bentar waktu malam, terus bangun lagi sampai pukul 01.00 WIB pagi lagi. Terus subuh-subuh udah bangun, benar-benar spesial kuatnya beliau ini” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam pesan singkatnya, Minggu (28/10/2012).
Bagi Ahok, Jokowi bekerja dengan luar biasa, seolah sudah menjadi kesenangan Jokowi untuk mengurusi warga yang dipimpinnya. Rasa senang Jokowi mengurus rakyat itulah yang menurut Ahok jadi obat mujarab kelelahannya.
“Sepertinya hati yang senang benar-benar obat mujarabnya beliau (Jokowi). Beliau senang ngurusin rakyat,” tutur Ahok.
Jokowi memang baru dua minggu menjabat Gubernur DKI Jakarta. Tapi sejak hari pertama pasca pelantikan, Jokowi tak sungkan untuk langsung turun ke lapangan melakukan sidak, peninjauan dan melihat langsung masalah di masyarakat. Tak heran, tempat seperti sungai Ciliwung, pasar-pasar, bantaran rel kereta api, kantor lurah dan camat, serta kantor pemadam kebakaran tak luput dari pantauan Jokowi.
Jokowi tak hirau jika ada orang yang menganggap apa yang dilakukannya hanya untuk pencitraan. Bagi mantan Wali Kota Solo itu, yang terpenting adalah fokus kerja dan lihat realisasinya. “Kalau ada yang menyampaikan saya ke lapangan untuk pencitraan, nanti lihat kalau sudah ada realisasinya. Yang paling penting itu adalah realisasi,” kata Jokowi, Kamis (25/7).
Lebih jauh Jokowi menegaskan tidak pernah meminta media untuk meliput kegiatannya, justru media yang mengejar-ngejar dirinya. Bahkan, belakangan tak ada yang tahu kapan dan di mana jadwal sidak Jokowi.
“Yang dimaksud pencitraan itu seperti apa? Kalau pencitraan kan media yang saya ajak. Lah ini kan mereka (media) yang mau ikut,” ucapnya.[detik]
pak Ahok mungkin anda peringkat ke dua dibawah pak Jokowi tapi anda jauh diatas rata2 pemimpin daerah dan pusat…. : )
Yang jelas,P’jokowi dan P’Basuki berbeda dengan pemimpin2 Daerah yg sy tau. Cara kerja yg merakyat, masa bodo dgn “pencitran” yg disebut oleh org2, maju terus Pak.
sy dengar anda sendiri tidur 3-4jam perhari..
malam masih rapat.. pagi udah di balai kota..
anda sangat merendah juga. bravo Ahok
salam jakarta baru
Asem tenan!!! Jokowi sudah “mbalung janur” tho, menehi teken kanggo wong wuta, menehi pangan wong kang luwe, mbangun papan kanggo wong ra nduwe.
Semoga reporter ndak pakai kata “pencitraan”, sudah ndak match dan out of date. Dan foto yang dipasang seharusnya lokasi yang dikunjungi……..biar kita juga tahu.
Inggih ndoro… 🙂
btw, sing ‘asem tenan’ iku sopo, ndoro?
wah Mister Baz telat taunya neh… kan udah diposting sama Oom Sak barusan ini. Mister Jow itu kwat karna ramuan cangijomuwak (kacang-ijo temulawak) yg ditenggak saban ari (“…dan gelasnya dijual terpisah…”).
tapi kalo keseringan bangun n tidur cuman sbentaran itu bukannya penyakit orang yg udah tuwa ya? kata nenek ane, ‘penyakit menopos’ ntu 🙂
—–
Klo soal Mr. Baz yg mrendah itu dah ketauan waktu promo Kartu Sehat, itu sbnarnya program dia waktu jadi bupati BelTim, tapi malah bilang Mr. Jow yg akan release kertu iku nanti (spt yg dikatakan Mr Jow: “It’ll be released on 10 November at Puzkezmazz for poor people 1st” said Mr Jow to press/reporters).
Trus klo bediri bejejer dgn Mr. Jow, meski lebih tinggi dan besar badannya (dan lebih ‘galak/setreng’) trus standby tiap ari di BalaiKota gantiin Mr Jow yg rajin ‘blusuken’ (‘kluyuran’, yg positip) ke pelosok2 kampuong, shg jadinya lebih mirip Gubernur drpd WaGub, Mr Baz ga komen apa2 tuh (meski banyak yg bilang begitu, rada stengah ‘nyindir’ lah) and stay low profile as usual (while still maintaining strong leadership to fully enforce justice and service to Jakarta community in clear/transparent manner).
Offloading some of Mr. Jow burden in tasks programme and still say nothing about it.
and then this one… even praising Mr Jow.
Be careful entering the ‘lebay-somay (sok mujay2)’ area Mr Baz.. 🙂
Nanti dikira politik ‘pencitraan’ lagi lho.
—
“Katakan TIDAK pada pencitraan!” – eh, nyang ini parte sape nyang bacod neh? 😀
etos kerja Pak Gub dan Wagub, seperti tumbu ketemu tutup….selamat berjuang!!!