Ahok.Org – Untuk mencegah kemacetan di berbagai wilayah Jakarta, pemerintah DKI berencana membangun 12 underpass dan fly over yang tersebar di beberapa titik di ibukota. Agar tidak menimbulkan kemacetan, maka pembangunan underpass dan fly overitu akan dilakukan secara berkala.
“Kalau kita bicara secara teknis, jika kita bangun semua underpass bersamaan, ya macet dong jalannya,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama di Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Kamis (1/11/2012).
Basuki menambahkan, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menyerahkan kepada para insinyur teknil sipil. “Pemerintah mempercayakan kepada ahlinya agar pembangunan berjalan tanpa memakai ruangan yang besar, sehingga tidak menyebabkan kemacetan,” ujarnya.
Basuki melanjutkan, pembangunan yang dapat memakan waktu selama 2 tahun itu diharapkan tidak terlalu menyebabkan kemacetan dan menyulitkan pengguna jalan.
Menurutnya, jika underpass dan fly over yang melintasi jalur KRL segera dibangun, maka frekuensi pemberangkatan KRL juga bisa ditambah. Dengan intensitas yang bertambah, masyarakat diharapkan mulai tertarik menggunakan sarana umum. “Kalau bisa kita lakukan pembangunan fly over, KRL bisa datang setiap 3 menit, itu bagus sekali,” kata Basuki.[Kompas]
manstap cui…, filosofis dibanguna fly-over dan underpass lebih diprioritaskan yang melintasi jalur krl.
Sekedar masukan, saya domisili di depok, kayaknya underpass sangat perlu untuk fly-over tb simatupang – tanjung barat. masih ada jalur jalan yang memotong jalur krl bogor-kota, yaitu dari arah depok ke arah pasar rebo. Ini salah satu biang bottleneck macet >_<
ditunggu pembangunan underpass-nya Pakdhe dan Ahok 🙂
Bp Ahok yang terhormat, selain infrastruktur dan sarana untuk mengurangi kemacetan, tolong dong bikin kebijakan yang tegas terkait tertib lalu lintas, Metro mini, angkot dan pengendara sepeda motor yang suka lawan arus, masuk trotoar, “nyerobot lalu lintas dan pelanggaran rambu lainnya, agar Jakarta dapat dibangun dengan budaya tertib, sepeda motor kempesin aja ban nya kalau melanggar, agar ada efek jera
bagaimana kalo track kereta apinya yg di geser pak ? atau di bikin under pass? jadi jalanan ga macet ?
Pak saya ada ide untuk mengatasi kemacetan dijakarta mohon di sampain kan ke pak gubernur.
Saya fadhil anshari mahasiswa ugm jurusan teknik sipil konsentrasi transportasi.
sbenernya bangkitan perjalanan di jakarta yg paling besar ada pada perjalan dri rumah-kantor atw sbaliknya atw pada perjalanan sekolah-rumah atw sbaliknya
problemnya adalah setiap masyarakat dijakarta melakukan perjalanan dgan menggunakan 1 vehicle for 1 people.
maka utk mengatasi hal tersebut dlm rangka mengurangi kemacetan maka ada 1 kebijakan yg bsa dilakukan. Yaitu melakukan/membuat kebijakan bhwa setiap perusahaan wajib mengadakan bus karyawan.
Dgan cra mendata alamat karyawan sehingga karyawan2/anak2 sekolah bsa plg dalam 1 perjalanan dgn menggunakan kendaraan yg lebih sedikit. Sehingga jalan dijakarta tidak dipenuhi dgan mobil2 pribadi.
Lalu stelah itu diberlakukan 3 in 1 wajib pada semua ruas jalan pada daerah bussines district. Sehingga tdak terjadi kemacetan.
utk merealisasikannya maka pemda DKI bsa memberikan subsidi pada perusahaan utk membeli mobil karyawan tsb. Atw dgan memanfaatkan kopaja2 atw metromini jakarta dgan cra diperbaiki atw di berdayakan menjadi mobil karyawan/anak sekolah. Saya rasa itu tdak terlalu mahal jika dibandingkan dgan proyek MRT yg diwacanakan. Tlg direspon.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih
lebih setuju jalur KA nya yang layang, pak Basuki…sedang jalan dibawahnya bisa dimanfaatkan sebagai jalan alternatip, itung-itung nambah panjang jalan raya di DKI Jakarta….
lebih baik waktu pembangunanya adalah tengah malam sampai pagi hari jadi nggak ganggu !!
selain itu, desainnya juga harus manusiawi Pak., pertimbangkan aspek2 lain sedetail-detailnya.
Bung Ahok, ada baiknya perlu dipikirkan traffic dari jalan antasari trus menuju Underpass Blok M yang langsung menuju ke Senayan/jl. Sudirman apabila jalan layang non toll tersebut selesai akan mengalami kemacetan yang luar biasa di Bunderan Patung Pemuda, pada saat jamannya Bung Foke sepanjang jalan Sudirman dilarang ada bangunan struktur (flyover) yang melintas, sementara untuk pengerjaan Underpass terkendala adanya MRT, truss bagaimana jalan keluarnya????
Yang jelas jangan sampai mubazir pembangunannya…niat menuntaskan kemacetan malah menambah kemacetan…
ambil contoh bisa pak Ahok perhatikan ruas flyover pancoran menuju cawang…saya pikir pembangunan fly over tsb tdk menuntaskan kemacetan…pasalnya setelah kendaraan turun terjadi penumpukan -terutama pada saat jam pulang kerja-…diantaranya terhambat dengan antrian mobil yg mau masuk tol (Mungkin dapat dikoordinasikan dengan pihak jasa marga untuk memundurkan gerbang tol lebih jauh dari posisi sekarang), antrian pengunjung yang mau masuk TIS…buntut kemacetan sampai jalan tendean dan perempatan kuningan…
Mohon lebih diperhatikan…
Salut dengan Anda Berdua!
nb: mungkin serupa dengan yang dikhawatirkan bung dyon
setuju dg sdr ronny….metromini, angkot, sepeda motor,juga warga pengguna kend umum,kl semua tertib lalulintas,termsk mobil pribadi dijamin tdk ada kemacetan. Sudah dipenuhi haknya utk berobat gratis, sdh disediakan sarana jalan, underpass, flyover dll, tolong dipenuhi kewajibannya utk tdk ngetem/naik angkot di lampu merah, tdk masuk jalur busway…dst jgn malah menyalahkan polisi tdk becus,tdk sigap dll