Solusi Bagi Warga Muara Angke

7
117

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menemui warga Muara Angke yang dipaksa pindah karena akan dibuat pasar modern. Mereka pun dijanjikan akan mendapat Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa).

Edi Saidi dari Urbanpur Konsorsium yang mewakili warga Muara Angke mengaku senang telah diterima keluhannya oleh Ahok. “Bagus, kita sudah ketemu sama Pak Wagub. Mereka akan membantu kami,” ungkapnya usai bertemu Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/11/2012).

Menurut Edi, dalam pertemuan itu Ahok menjanjikan mereka membangun rusunawa di sekitar tempat tinggal mereka.

“Solusinya akan dibangun rumah susun sewa sangat murah dan terjangkau di sekitar lokasi, tapi tahun depan mulai dibangun. Ini nanti mereka akan tinggal kapanpun tanpa batas waktu, Pak Gubernur yang menjamin sampai anak-cucu tak boleh diperjualbelikan,” paparnya.

Selain itu, kata dia, selama pembangunan Rusunawa berlangsung, warga akan direlokasi sementara ke rusun Buddha Tzu Chi. “Ada 200 kamar masing kosong (di Rusun Buddha Tzu Chi). Nanti akan dicek oleh Pak Wagub,” sambungnya.

Diakui Edi, pembangunan rusunawa di kawasan Muara Angke ini nantinya akan diprioritaskan untuk para warga yang tanahnya akan dibangun pasar modern. Sehingga, tanpa sistem undian.

“Ketika rusun di Muara Angke jadi nanti tidak diundi. Sekarang, 147 keluarga warga yang jadi prioritas. Namun, pendataan keluarga itu masih berjalan, nanti data yang total akan dikasih ke pak wagub,” ujarnya.

Sebelumnya, sekira delapan orang perwakilan Warga Muara Angke menemui Gubernur Joko Widodo, pukul 09.30 WIB dan baru diterima wagub pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.30 WIB.

Mereka menuntut untuk diberikan sedikit lahan untuk tempat tinggal, karena tempat tinggal mereka akan dijadikan pasar modern.

Untuk diketahui, di era kepemimpinan Jokowi dan Ahok akan memprioritaskan pembagunan Rusunawa dan Rusunami (Rumah Susun Sederhana Milik Sendiri) dengan biaya yang sangat murah. Namun, harus dengan sistem undian. Hal ini bertujuan untuk mecegah penjualan hak sewa kepada pihak lain.[Okezone]

7 COMMENTS

  1. pa ahok tolong donk usahain buat gratis sekolah yg swasta maupun negri tapi khusus yg nggak mampu ajah ! banyak orang kaya yg sekolah negri sedangkan yg nggak mampu malah di swasta …. tolong di gratiskan yahh !!

    #cengkareng, west jakarta

  2. yth pak gubenur dan pak wakil saya harap anda tegas, bijaksana, dan tidak mudah diadu domba dalam memberi keputusan.
    Jangan hanya diadu oleh masyarakat yang punya kepentingan tertentu contohnya warga liar yang notabene tak punya hak tanah malah diberi gratis dan juga dengan sengaja memanfaatkan kebaikan bapak.
    CERDIK SEPERTI ULAR dan TULUS SEPERTI MERPATI.

    • Pokoknya harus jelas dalam aturan dan sanksi dalam setiap program yang bapak canangkan seperti rumah susun sewa atau apapun itu, jangan setelah bapak tidak lagi menjabat malah hancur lagi jakarta.

      .SEPERTI KITA BIKIN RUMAH DIMANA KITA HARUS BANGUN PONDASI YANG KUAT DIATAS DASAR YANG KUAT PULA.

      Jangan berat sebelah tapi jangan juga mau ditipu.

  3. seperti yg terjadi di rumah susun budha suci muara angke. ujung ujungnya nanti udah dibikinin tempat trus dijual. dapet duit trus hidup kembali ke pinggir kali. mereka rata-rata nelayan pendatang..

    • semoga gub n wagub udah punya jurus2 yg udah siap menangkal jebakan mereka yg aji mumpung, mumpung gub n wagub tulus jadi manja dan oportunis. Karene yg namanya kesadaran masyarakat itu kdg juga trcipta karena hukum yg keras, dinegara maju yg notabene masyarakatnya well educated ternyata byk kaum oportunis yg berniat cari keuntungan diatas kebaikan pemerintah, meeeka juga dari Lsm yg seakan memperjuangakan rakyat kecil atau kadang juga tokoh agama mayoritas setempat yg mengatasnamakan agama unt mencari keuntungan. So teman2 sebagai warga semestinya kita mengawal kerja birokrasi bukan hanya supaya tidak korupsi atau keluar dari jalur tapi juga mengawal mereka dari rongrongan para oportunis2 sejati. Seperti agenda hari ini dengan kaum buruh dan pengusaha kita kawal bukan hanya kerja pemda dlm menangani persoalan buruh tapi juga serikat2 buruh yg mencari keuntungan pribadi dg mengatasnamakan perjuangan buruh. Thanks guys, wait your respons

  4. Ini sekedar share aja (maaf, tidak menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar)… : kita semua sebagai warga negara Indonesia sudah dijerumuskan ke dalam sistem (yang dibuat oleh Presiden dan DPR-RI) yang sudah sejak lama terbukti tidak mampu mengatasi begitu banyak persoalan yang harus dihadapi oleh banyak kalangan masyarakat di Indonesia, termasuk kalangan marjinal di Muara Angke, misalnya. Dalam konteks skala lokal Kota Jakarta, sekarang kita punya karakteristik kepemimpinan yang bagus dan berani (meskipun dianggap aneh oleh orang-orang yang memberhalakan pragmatisme membabi-buta) serta mampu merumuskan sistem (atau kebijakan politik) yang mampu menjawab persoalan yang sedang dihadapi oleh rakyatnya. Jadi, kepemimpinan yang cakap (bagus) akan melahirkan sistem yang bagus juga. Namun begitu periode kepemimpinan yang bagus sudah berlalu maka tidak menutup kemungkinan digantikan oleh orang-orang yang lebih pantas jadi pawang binatang ketimbang jadi Gubernur — kalau sudah begitu, maka sistem yang sudah bagus bisa berubah juga sesuai dengan selera binatang. Kecuali, seluruh rakyat Indonesia (sedikitnya 1 juta orang) yang menolak diposisikan seperti “binatang” berani bergerak menuntut hak-nya agar sistem YANG MEMBUAT KOTA JAKARTA MENJADI MANUSIAWI DAN BERMARTABAT dipertahankan sampai langit runtuh dengan sendirinya. Kenapa harus begitu siiih…? Karena Jokowi-Ahok (bahkan dalam kapasitasnya sebagai Gubernur/Wakil Gubernur)itu hanya menjadi sub-sistem dari sistem yang lebih besar lagi yang ada di atas otoritasnya. Mudah-mudahan saya gak keliru menganalisa… He…he…he…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here