Pak Gubernur Diminta Sharing Pengalaman

1
156

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan salah seorang pengusaha, Andrie Wongso, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/11/2012).

Kedatangan Andrie untuk mengundang Jokowi dalam sebuah seminar motivasi yang akan digelar di Gedung BPPT Jakarta, Sabtu besok. “Kami mengundang Pak Jokowi untuk menjadi keynote speaker, sharing pengalaman waktu dia sebagai wirausahawan. Walaupun sekarang sudah menjadi gubernur,” ujar Andrie di Balaikota Jakarta, Jumat (9/11/2012).

Andrie menjelaskan, alasan sosok Jokowi diundang untuk menjadi pembicara dalam seminar enterpreneurship, lantaran mantan Wali Kota Solo itu merupakan pengusaha yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Hal ini diharapkan akan memberikan semangat dan motivasi bagi para pengusaha pemula.

Tak hanya itu, lanjut Andrie, sosok Jokowi yang sederhana dan merakyat juga pantas ditiru oleh para pengusaha. “Kesederhanaan, itu utama, merakyat, kita harus niru. Jadi penguasaha yang bersih dan memiliki akar yang kuat. Kebersihan mental itu untuk diaplikasikan dalam usaha,” katanya.

Andrie mengatakan, pembekalan mental dan motivasi bagi para pengusaha penting, terlebih ekonomi Indonesia diperkirakan akan semakin menguat di 2020 hingga 2030.

Seperti diketahui, sebelum menjabat sebagai Walikota Solo, Jokowi dikenal sebagai ekportir mebel yangsukses di Kota Solo. Selepas SMA, Jokowi memilih jurusan Teknologi Kayu, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada.

Setelah lulus kuliah pada 1985, Jokowi memutuskan merantau. Selama dua tahun, dia bekerja di sebuah perusahaan BUMN di Aceh. Dia banyak belajar tentang dunia mebel hingga akhirnya memutuskan kembali ke Solo.

Setelah berhenti, Jokowi ikut bekerja di perusahaan mebel milik Pamannya Miyono. Saat itulah, Jokowi belajar tentang dunia permebelan. Dalam waktu singkat, Jokowi mampu mempelajari seluk beluk dunia mebel. Bahkan, berkat ketekunannya, dia mampu mendirikan perusahaan mebel sendiri.[Okezone]

1 COMMENT

  1. PEMBERITAHUAN DARURAT UNTUK SEMUA WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENGINGINKAN/MERINDUKAN/MENGHARAPKAN MODEL KEPEMIMPINAN DI DAERAHNYA (PROVINSI/KOTAMADYA/KABUPATEN) MASING-MASING AGAR BISA MENDAPATKAN SEPERTI JOKOWI-AHOK yang jujur, cerdas, transparan, terbuka, amanah, mengabdi dan melayani masyarakat, sopan, beradab, adil, tegas dan terjaga integritasnya serta berani sesuai dengan konteksnya sebagai Gubernur/Wakil Gubernur yang memiliki vivi-misi berorientasi ke KEADILAN UNTUK RAKYAT. Pemberitahuan darurat ini dapat disebar-luaskan oleh setiap orang agar dapat diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia dimana pun berada terkait dengan adanya pertanyaan wartawan kepada JOKOWI usai acara diskusi di LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Nasional) mengenai : WACANA ATAU KEMUNGKINAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH YANG NANTINYA TIDAK LAGI DIPILIH LANGSUNG OLEH RAKYAT MELALUI PEMILUKADA, TAPI DIPILIH OLEH DPRD MASING-MASING DAERAH — DENGAN ALASAN UNTUK MENGHEMAT BIAYA POLITIK (Sumber : Tribunnews.com, 08/10/2012).

    CATATAN PENTING :
    1. SUDAH TERBUKTI bahwa selama lebih dari 32 tahun rakyat Kota Jakarta dipaksa atas nama Undang-Undang/Kebijakan yang mengharuskan Pemilihan Pemimpin Kepala Daerah/Gubernur dilakukan oleh DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) MAKA SELAMA ITU PULA RAKYAT KOTA JAKARTA TIDAK PERNAH MENDAPATKAN SEORANG PEMIMPIN/GUBERNUR YANG BERKUALITAS DAN BERMUTU dan tidak seperti yang bisa didapatkan pada proses pemilihan langsung oleh rakyat Kota Jakarta saat sekarang ini. Contoh : TERPILIHNYA JOKOWI-AHOK SEBAGAI PEMIMPIN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA YANG BISA DILIHAT DAN DIUJI KUALITAS MAUPUN MUTUNYA SEBAGAI PEMIMPIN ;
    2. JIKA ALASANNYA UNTUK MENGHEMAT BIAYA POLITIK maka bisa dibuat skala perbandingan yang sangat rasional dan sangat masuk akal mengenai akibat-akibat kerugian yang harus ditanggung selama lebih dari 32 tahun oleh rakyat Kota Jakarta yang disebabkan oleh dimunculkannya figur-figur/tokoh-tokoh Pemimpin Kepala Daerah yang tidak berkualitas dan tidak bermutu, dengan cara-cara politik yang juga tidak berkualitas dan tidak bermutu, melalui Sidang Paripurna DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) dan atas nama Undang-Undang (kebijakan politik) yang juga tidak berkualitas dan tidak bermutu — patut diduga bahwa selama masa lebih dari 32 tahun itu rakyat Kota Jakarta sudah mengalami kerugian yang sangat luar biasa hingga tidak dapat lagi dinilai dengan nilai-nilai ekonomis semata KARENA KERUGIAN AKIBAT ULAH DAN PERILAKU PEMIMPIN YANG TIDAK BERKUALITAS DAN TIDAK BERMUTU ITU merambah ke berbagai aspek/dimensi kehidupan manusia meliputi : aspek kesejahteraan ekonomi rakyat, keadilan (sosial/politik/ekonomi), kesejahteraan hak-hak sebagai warga negara, pengayoman dan perlindungan hak-hak asasi manusia, hak kesejahteraan lingkungan hidup yang layak bagi warga masyarakat, hak untuk hidup dan mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaaan, dlsb., dlsb., dlsb.;
    3. Dengan demikian, wacana untuk menggunakan kembali cara pemilihan Kepala Daerah yang dilakukan oleh DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) atau yang tidak lagi dipilih langsung oleh rakyat, patut diduga hanya akan memutar kembali jarum sejarah pemilihan Kepala Daerah yang tidak berkualitas dan tidak bermutu, yang dapat merugikan hak-hak warga negara Indonesia dalam berbagai aspek dan dimensi kehidupannya, dan patut diduga bahwa wacana seperti itu hanya pantas dimunculkan oleh orang-orang (atau gerombolan-gerombolan) dengan gejala sakit jiwa oleh karena dorongan rasa takut dengan fenomena kemunculan PEMIMPIN-PEMIMPIN BERKUALITAS DAN BERMUTU SEPERTI JOKOWI-AHOK DI TIAP-TIAP DAERAH.

    Terima Kasih.
    Tertanda :
    Inisiatif Warga Kota Jakarta untuk Keadilan Rakyat dan Pemimpin Berkualitas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here