Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, akhirnya tiba di Pademangan Timur, Jakarta Utara, Sabtu (10/11/2012) pukul 11.30 WIB.
Warga langsung mengerumuni Jokowi begitu panitia mengumumkan kedatangannya.
Setelah kata pengantar dari panitia kelurahan, Jokowi langsung membagikan Kartu Jakarta Sehat secara simbolis kepada 50 warga Jl. Pademangan 7 gang C RT/RW 10.
Ratusan warga yang berdasarkan panitia sudah menunggu mulai jam 07.00 WIB, tetap menunggu setia saat pembagian Kartu Jakarta Sehat itu.[Tribunnews]
good job sir…. *lanjutkan *empat djempol
Saya terharu dan menangis ternyata di Indonesia ada pemimpin seperti bapak jokowi dan om ahok. Foto bapak jokowi saya pasang pak di kamar saya, agar menjadi inspirasi. dulu waktu ibu saya sakit di rumah sakit saya sampai menangis karena tidak ada biaya karena untuk dp masuk icu sekitar 10 juta akhirnya ibu saya tidak bisa masuk ruang icu karena tidak ada uang dp 10 juta dan ibu saya meninggal di ugd. bapak memperjuangkan orang susah, bapak tau rasanya perasaannya orang susah dan tidak punya , orang kecil . Semoga bapak dapat menjadi pemimpin seterusnya.
melihat gebrakan Jokowi- Ahok, kita seperti melihat sosok kepemimpinan ideal,
bagi warga DKI mereka berdua di harapkan menjadi pemimpin yg memiliki karakter “keteraturan alam “(red-ver)
di ibaratkan matahari yg mngayomi dan menerangi masyarakat, ibarat rembulan karena memberikan cahaya dan harapan di tengah “kegelapan”, sperti bintang yang memancarkan kemilau indah dengan karakter pemimpin yg mempesona, seperti bumi yang tangguh . menyokong, kuat, namun tetap berada di bawah (rendah hati) seperti samudra yang tak pernah lelah menghasilkan gelombang/ombak jadi mereka berdua seperti tidak pernah kehilangan semangat dlm bekerja, seperti api yang berkobar, mereka tegas ..ganas dalam melahap ketidak adilan, hingga ketidak adilah hangus terkeping2, mereka seperti angin , angin yang selalu ada meski dirungan yang sempit dan jelek, mereka sangat dekat dengan rakyat, sifat ini adalah sifat angin,
pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang mampu merubah 1. ketidak adilan menjadi kesejahteraan merata, 2. kebobrokan menjadi keteraturan, dan 3. ketertinggalan menjadi kemajuan yang beradap.
“Yang tidak memiliki KTP DKI, tidak bisa memiliki kartu itu. Ini kan anggaran DKI, sehingga kartunya juga kartu DKI,” kata Jokowi(kompas…com).
Nah bagaimana nasib orang rantau dijakarta pak?!, malah yang saya takutkan adalah membludaknya masyarakat urban yang ingin ber-KTP DKI, secara KTP bisa dibeli. jadi mohon pak ahok dan jokowi segera memberi aturan tegas dan bijak disamping tidak merugikan masyrakat rantau/urban.
klo kata saya justru masyarakat daerah lain akan menuntut kartu sehat dan kartu pintar yg sejenis dengan dki. bkn malah minta ktp dki.
betul dod, jika anggaran nggak di korup maka bisa unt jaminan kesehatan. Maka jika nanti tuntutan rakyak suatu daerah terhadap katu sehat nggak bisa dikabulkan berarti pemdanya korup….wkkkkkk
betul!!!Mari rakyat di luar dki jakarta,Tuntut Pemda masing2x,agar dapat bisa,seperti jokowi ahok lakukan.Kalau tidak bisa,musti dicurigai ada praktek korupsi!!!!Jakarta bisa ,napa daerah lain gak bisa????
kalau jokowi ahok bisa kasih tunjangan kesehatan buat rakyat jakarta sekarang,sebelum gubernur sekarang , duitnya kemana????????ayo pa ahok,di usut,biar kalau ada maling bisa ketangkep sekarang 😀
logikanya semua daerah di indonesia bisa kok kalo mau punya kesehatan gratis. Buktinya kabupaten belitung timur dan kota solo aja bisa, padahal kan APBD nya tidak sebesar jkt.
Dgn adanya kartu sehat:
1.pasti org dr daerah luar jkt akan berbondong2 pindah ke jkt krn ingin menikmati program gratisan ini.
2. Krn demikian penduduk di jkt bakal jd tambah penuh sesak. Sehingga Pendapatan per kapita pun sulit buat naik.
3. Pemalsuan KTP jkt akan meningkat.
4. Atau org bisa saja pinjam kartu sehat nya ‘temannya’
Menurut saya seharusnya ini tdk gratis 100%. Mengingat org2 di indonesia yg sangat terkenal dgn aji mumpung nya. Dan tingkat kepedulian yg msh sangat minim terhadap sesuatu. Seharusnya mungkin di kenakan biaya minimal paling tidak.
Sistem seperti di eropa ini msh blom bisa kl diterapkan di indonesia. Masih terlalu jauh. Kita mesti bikin negara maju dulu baru bisa kasih gratisan ke semua org.
Note:
maaf kalau pendapat saya terdengar kejam. Tp asal tahu saya bermaksud baik & mencoba melihat dr angle yg berbeda. Krn ujug2 nya saya tdk mau melihat hal2 yg tdk diinginkan terjadi. Dan saya jg mau liat jkt sukses dlm pimpinan bapak berdua.
just note – wish comments not copy paste only