Yuuk, Budayakan Hidup Bersih

15
415

Ahok.Org – Akhir-akhir ini Jakarta sudah mulai diguyur hujan deras. Bencana banjir yang sudah menjadi langganan Jakarta sudah mulai mengancam Ibu Kota.

Untuk mengatasi ancaman bencana musiman itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta kepada Ketua RT dan Ketua RW untuk dapat menggerakkan masyarakatnya dalam berpartisipasi membudayakan hidup bersih. Jokowi ingin agar perangkat terkecil ini mendorong adanya kegiatan kerja bakti, membersihkan sampah di selokan, dan sebagainya.

“Kalau Pak RT dan Pak RW bisa menggerakkan warganya agar selokan bebas sedimen dan sampah, lingkungan bisa bebas banjir. Kerja bakti juga minimal dua minggu sekali, kerja bakti dari sampah dan sedimen. Kalau enggak, air akan membeludak,” kata Jokowi ketika mengunjungi permukiman kumuh di Cideng, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2012).

Jokowi mengatakan, upaya menghindari terjadinya banjir ini juga perlu dilakukan oleh warga. Untuk itu, ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam upaya tersebut karena pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa bekerja sendirian mengatasi banjir.

“Saya ini juga baru seminggu dua minggu jadi gubernur, terus (diminta) enggak ada banjir, ya sulit. Kemarin waktu bicara dengan Kementerian PU dan gubernur sekitar, mereka berikan dukungan penuh agar Jakarta tidak kena banjir lagi. Saya ini ngomong di mana pun biar program ini diketahui total oleh masyarakat. Masyarakat juga harus ikut berpartisipasi,” kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan akan mengajak warga dalam kegiatan penghijauan agar Ibu Kota tampak berubah. Kegiatan tersebut akan dilakukan pada bulan Desember 2012.

“Kalau semuanya bergerak untuk mengatasi banjir, kurang lebih bisa menghilangkan sampai 40 persen persoalan banjir. Tapi kalau saya lihat manajemen kontrolnya lebih baik, kalau dari sisi jumlah sudah memenuhi semua peralatannya, seperti truk sampah dan sebagainya,” ujarnya.

Selain warga, Jokowi akan menggerakkan aparat pemerintah, misalnya Dinas Pekerjaan Umum, untuk menambah alat pengeruk sampah dan juga membersihkan selokan besar. “Itu bagian saya menggerakkan aparat agar sesering mungkin datang dengan alat-alat yang ada. Masyarakat kerja bakti, kita siapkan plastik untuk mengangkat sampah ke tempat pembuangan sampah. Memang partisipasi masyarakat diperlukan karena Pemda tidak bisa berdiri sendiri,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi juga telah menyelenggarakan apel siaga banjir di Lapangan Monas untuk melihat kesiapan aparat dalam menghadapi banjir. Ia juga telah mengunjungi daerah rawan banjir, seperti Bukit Duri dan Kampung Melayu. Saat itu, ia senang melihat aparatnya siaga menghadapi banjir.[Kompas]

15 COMMENTS

  1. Pak Ahok… minta tolong pak… di daerah saya yaitu Perumahan Daan Mogot Baru, Jl. Kintamani, Kalideres, Jakarta Barat….
    Tanah-tanah kosong disana menjadi tempat pembuangan sampah…. saya sudah pernah bersihkan di tanah kosong sebelah tempat saya…. tetapi warga sekitar sana masih juga membuang….. mohon RT, RW atau lurahnya pak ditegur agar warganya juga mau lebih tertib…. terimakasih…
    Salam untuk Jakarta Baru..

  2. Pak Ahok… minta tolong pak… di daerah saya yaitu Perumahan Daan Mogot Baru, Jl. Kintamani, Kalideres, Jakarta Barat….
    Tanah-tanah kosong disana menjadi tempat pembuangan sampah…. saya sudah pernah bersihkan di tanah kosong sebelah tempat saya…. tetapi warga sekitar sana masih juga membuang….. mohon RT, RW atau lurahnya ditegur agar warganya juga mau lebih tertib…. terimakasih…
    Salam untuk Jakarta Baru..

  3. mungkin cara sosialisasinya nih yg kurang…
    tw sendiri orang-orang jakarta uda pada gak pake malu buang sampah di jalan…

    kayak perlu pidato dari bapak gubernur supaya warga jakarta pada sadar…

  4. Tuuuuuh, kaaaaaan… saya pernah mengingatkan di ahok.org ini soal peran serta masyarakat dalam satuan komunitas RT/RW (Rukun Tetangga/Rukun Warga). Sekedar catatan : sewaktu saya menjadi Anggota Dewan Kelurahan Penjaringan tahun 2004), atas inisiatif sendiri dan didanai dari kantong pribadi (tidak ngemis-ngemis dari Pemrov DKI Jakarta dan tidak perlu korupsi dana PPMK), saya melakukan observasi di lapangan tentang potensi organisasi warga tingkat komunitas sub-lokal ini. Dan hasilnya : SANGAT MENCENGANGKAN !!! Ternyata Kota Jakarta itu terdiri dari 5 Kotamadya dan 1 Kabupaten (Kepulauan Seribu), 43 Kecamatan, 267 Kelurahan, 2664 RW dan lebih dari 20.000 jumlah RT. Silahkan menggunakan daya analisis masing-masing dalam konteks : APA YANG AKAN TERJADI APABILA PEMIMPIN KOTA JAKARTA BENAR-BENAR MAMPU MEREKONTRUKSI KEMBALI PARADIGMA MASYARAKAT TENTANG ORGANISASI SATUAN-SATUAN KOMUNITAS SUB-LOKAL INI? DAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN SEPERTI APA YANG BISA TERJADI ATAS KOTA JAKARTA APABILA ORGANISASI SATUAN KOMUNITAS SUB-LOKAL ITU MAMPU DI ARAHKAN MENJADI SEMACAM SELF-ORGANIZATION UNTUK MENDUKUNG VISI, MISI DAN ORIENTASI PEMROV DKI JAKARTA PERIODE 2012-2017 SEKARANG INI? Syaratnya : rombak habis itu SK. Gubernur No. 36/2001 tentang RT/RW dan harus disesuaikan secara total dan komprehensif untuk mendukung visi, misi dan orientasi Pemrov DKI Jakarta Periode 2012-2017 yaitu mewujudkan Jakarta Yang Manusiawi dan Bermartabat. Dulu (tahun 1999) saya cuma sendiri (karena hampir semua warga Jakarta gak ada yang paham, karena gak mau tau) yang mendobrak SK.Gubernur No. 1332 soal organisasi RT/RW, juga lewat tulisan artikel di Harian Warta Kota dengan judul (dalam bahasa yang sarkastis dan mendobrak)”Jakarta Masih Menderita Karena Dusta”. Setelah melalui diskusi yang panjang dan melelahkan di forum-forum gerakan civil society, maka pada tahun 2001 SK. Gubernur tentang RT/RW itu baru berubah dari SK. Gubernur DKI Jakarta No. 1332/(tahunnya saya lupa) menjadi SK. Gubernur DKI Jakarta No.36/2001 tentang RT/RW. Terima kasih.

  5. dari lingkungan rumah sendiri dulu, pasti ada saluran got nya, nah ini yang pak RT awasin, warganya jorok ga? masing-masing bersihin saluran got nya….

    Urusan bersihin gorong-gorong besar urusan pemda…..

  6. Yess, saya setuju banget. Ayooo…. kita sebagai warga Jakarta ikut berpartisipasi dengan cara bersihkan saluran got masing-masing dan jangan buang sampah di got-got tsb dan di sembarang tempat.
    Ayoo….kita jaga kebersihan di sekitar rumah kita masing-masing.

  7. KEBERSIHAN itu dimulai dari dalam rumah dan penghuninya. Orang tua (khususnya) HARUS mengajarkan keanak2nya membersihkan rumah, kamar tidurnya, halamannya, kamar mandinya, dst dst. Orang tua juga yg mengajarkan apa akibatnya kalau tidak BERSIH. Baru keluar dilingkungan bertetangga kiri dan kanan, trus nenjalar ke RT nyambung lagi ke RW begitu seterusnya. Dikantor kami diajarkan membersihkan 1 meter dikiri kanan depan belakang kami masing2. Karena posisi meja kantor berkubikel-kubikel naahhh…lingkungan kami jadi terlihat bersih secara keseluruhan. Begitu yg harus kita trapkan dilingkungan Warga dan Masyarakat DKI ini.

    Pak Basuki, saya heran nich! Pak RT saya di Cilandak (RT 09 RW 05) membuat (dilobang2in) aspal disekitar kami, katanya buat resapan air dimusim hujan agar kalau kemarau tidak kekeringan. Laaaahhhh…bukannya system Biopori itu bisa dilakukan dengan tidak MERUSAK PRASARANA masyarakat yang ada? dalam hal ini tidak merusak Aspal (jalanan). Bukankan dengan membuat halaman yg tidak ditutup semen atau membuat halaman kita dengan konblok2 itu sudah merupakan membuatan resapan (Biopori) secara tidak langsung.

    Mohon deh diarahkan nich Pak Basuki semua Kecamatan, Kelurahan, RT dan RW akan hal2 seperti ini agar mereka TIDAK SALAH KAPRAH jadi memrusak prasarana yg sudah ada dan yg sudah bagus.

    TOLONG jangan DIHILANGKAN Pasar2 Tradisional yg ada di DKI Pak Basuki, karena tidak semua rakyat DKI belanja sayur-mayur ke super market.

    SATU LAGI Pak Basuki….tolong di JAGA dan di SUPPORT Sekolah2 SLB semua yang ada di lingkungan DKI Jakarta ya pak…..kasian anak2 kita yang memiliki keterbatasan mental dan kemampuan.

    Terima Kasih………SELAMAT BEKERJA PAK BASUKI dan PAK JOKO WIDODO…..Allah beserta anda berdua!!

  8. Di kompleks perum saya, pak RW menyediakan tempat pembuangan sampah yg scra reguler diangkut oleh truk sampah. jd bagi warga yg sampahnya tdk keangkut sama tukang sampah RT krna males atw kebanyakan, bisa sendiri buang kesitu. praktis bisa dilakukan jam brapa saja sesuai waktu warga yg bisa.

    saya rasa ini salah satu cara efektif yg brilian utk cegah pembuangan sampah smbarangan trutama org2 yg tdk mampu byr iuran sampah lalu lebih suka bakar sampah bikin asap polusi saja kemana2.ckckckk… skedar share aja 🙂

  9. Buat sodara2ku..
    “Kalau Kita benar-benar mencintai Beliau Berdua, Tolong turuti perintah beliau untuk sama2 menjaga kebersihan, jangan sampai masalah kebersihan dijadikan moment bagi musuh2 untuk menjatuhkan bapak kita jokowi & Ahok”
    KALAU KITA SAYANG JB

  10. Buat Bro-Bro semua yang sudah begitu intens berkomunikasi via ahok.org ini… : Mengubah paradigma masyarakat termasuk juga di kalangan organisasi RT/RW, itu bukan perkara mudah, Bro. Itu butuh keteladanan kepemimpinan, metodologi, kebijakan pendukung, perencanaan kerja strategis, serta proses sosialisasi dan SDM yang layak dan memadai untuk mulai mengubah paradigma masyarakat tentang peran dan fungsi RT/RW dan juga peran serta masyarakatnya. Sekarang ini, yang sudah kita punya baru KETELADANAN KEPEMIMPINAN DALAM SKALA IBU KOTA tapi masih miskin keteladanan kepemimpinan di sektor sub-lokal RT/RW. Kalau problem keteladanan kepemimpinan di sektor sub-lokal RT/RW sudah terkondisikan dengan baik maka hal itu dapat menjadi ujung tombak keberhasilan dan percepatan pelaksanaan visi, misi dan orientasi JOKOWI-AHOK dalam mewujudkan JAKARTA YANG MANUSIAWI DAN BERMARTABAT. Semoga…

  11. Sekadar Usul Pak Jokowi n Basuki

    Bagaimana jika truk sampah yang ada di lingkungan dinas kebersihan pengprov DKI diganti dengan truk semi tertutup. Maksudnya ialah peremajaan truk sampah, karena banyak truk yang sudah tua dan terkadang saat mengangkut sampah mengganggu pemakai lalu lintas yang ada di sekitarnya. Padahal sebenarnya jika pengelolaan sampah dibentuk suatu unit tersendiri dan mengurusi bagaimana mengolah sampah menjadi “emas” maka itu dapat mengurangi beban sampah di TPA dan bahkan dapat meningkatkan PAD DKI. Dibutuhkan kreativitas dan konsistensi serta aturan yang jelas, agar masyarakat sadar bahwa jika kota bersih maka yang menikmati hasilnya juga masyarakat itu sendiri.

    salam’

  12. Betul Bung Jokowi. Partisipasi masyarakat diperlukan karena Pemda tidak bisa berdiri sendiri. Optimalkan Kelurahan karena mereka punya RT/RW. Pintar2 dan bersabarlah untuk mengajak masyarakat mau berpartisipasi dalam Membudayakan Hidup Bersih. Bukan hanya grass root, bahkan kaum elit Jakarta pun belum berbudaya bersih. Lemparan plastik atau kulit buah dari mobil mewah bukan pemandangan yg aneh di Jakarta. Atau sudah saatnya sanksi hukum dan denda sesuai dng Perda ttg sampah yg selama ini mandul mulai diberlakukan…?

  13. untuk membudidayakan hidup bersih,kalau boleh usul agar lebih banyak disediakan “TONG SAMPAH”.
    Karna dari pengalaman pribadi saya kadang susah untuk menemui Tong sampah dibeberapa tempat(pinggir jalan) didaerah Jakarta.
    trima kasih.

  14. Ini sekedar informasi, Broooo… : kalau mau lihat contoh Ketua RW teladan dalam konteks penataan dan pemeliharaan lingkungan hidup, bisa belajar cari tau lewat Bapak Ir. Irwansyah Ketua RW 08 Kelurahan Petojo Utara. Jika dalam konteks yang lebih luas lagi, yang lebih faktual dan komprehensif, saya belum dapat informasinya tuuuuh…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here