Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama selaku Ketua Tim Koordinasi Penaggulangan Kemiskinan (TKPK) Jakarta memberian arahan sekaligus membuka Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) TKPK Tingkat Provinsi DKI di Gedung Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Jakarta `LPMJ` Jl. Raya Bekasi Timur Km.18 Pulogadung Jakarta Timur.
Untuk soal yang satu ini, Penanggulangan Masalah Kemiskinan, saya benar-benar MEMINTA PERHATIAN PAK WAGUB. Soalnya, banyak hasil pemetaan saya di lapangan terkait dengan pra perencanaan hingga dalam tata pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan ternyata banyak yang tidak sinkron dengan substansi Program Penanggulangan Kemiskinan itu sendiri, sehingga (sampai saat ini) bermacam program/proyek yang pada saat awalnya berorientasi pada upaya Penanggulangan Kemiskinan berubah format menjadi lahan basah bagi gerombolan-gerombolan HASIL DIDIKAN PEJABAT GUBERNUR TERDAHULU. Kepala bisa rengat bahkan meledak jika mengingat Penanggulangan Kemiskinan di DKI Jakarta YANG TIDAK PERNAH BERHASIL HINGGA SAAT INI. Padahal, di DKI Jakarta sejak Orde Baru hingga Orde Sutiyoso-Foke sebenarnya sudah sangat banyak uang yang dihambur-hamburkan untuk proyek penanggulangan kemiskinan itu tapi gak pernah jelas indikator keberhasilannya seperti apa dan bagaimana…?!!! LKMD (jaman Orba) menerima kucuran dana program kemiskinan hingga milyaran, kemudian P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) juga menerima dana hibah milyaran (10% Pemerintah Indonesia dan 90% Bank Dunia) yang dikelola melalui BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), kemudian PNPM Mandiri di era SBY yang juga meluncurkan dana milyaran, belum lagi Program Keluarga Harapan (PKH) yang juga mengucurkan dana hibah hingga milyaran atas bantuan UNICEF, sedangkan dari APBD DKI Jakarta ada PPMK (Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) produk Sutiyoso yang waktu itu dikelola oleh Dewan Kelurahan kemudian dirubah jadi LMK/LPM (Lembaga Masyarakat Kelurahan/Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) — tapi kebanyakan semangat dan orientasinya gak pernah berubah, jadi cuma sekedar ganti nama doang. Menurut hemat saya : PENANGGULANGAN KEMISKINAN BISA BERHASIL jika semua pelaku dan pelaksana (sejak awal pra perencanaan hingga tata laksana di lapangan nanti) TIDAK MEREKRUT ATAU MELIBATKAN ORANG-ORANG YANG MENYANDANG MASALAH KEMISKINAN MORAL, MISKIN ITIKAD BAIK, MISKIN VISI, MISKIN MISI, MISKIN ORIENTASI dan MISKIN PEMAHAMAN TENTANG MANFAAT PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Validitas dan keotentikkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS)juga harus dicurigai karena ada kecenderungan metodologinya yang tidak progresif dan pola rekruitmen orang-orang lapangan (petugas survey/pendataan) yang cenderung tidak berkualitas sehingga mempengaruhi hasil kerja di lapangannya dalam konteks Pemetaan Kemiskinan di Ibu Kota.
fakta tu pak wagub bkn fitnah pak diding