Ahok.Org – Setelah sukses dengan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang disambut baik warga DKI, Sabtu (1/12/2012), Kartu Jakarta Pintar hadir di tengah-tengah siswa dan siswi di DKI Jakarta.
SMA Paskalis Kemayoran, Jakarta Utara, menjadi salah satu yang menerimanya. Sebanyak 3.046 siswa menerima KJP sebagai bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk biaya operasional sekolah.
Hal ini disambut gembira para siswa dan siswi, khususnya SMA Paskalis yang didaulat untuk acara simbolisasi penyerahan KJP yang diberikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi.
Vanessa, salah satu siswi SMA Paskalis, mengaku merasa senang dan tidak menyangka menerima KJP dari Jokowi langsung.
“Aku senang bisa terima Kartu Jakarta Pintar, enggak nyangka juga bisa terima langsung dari Pak Jokowi,” katanya.
Seperti yang sudah dikatakan oleh Jokowi, program dari KJP bukan untuk biaya SPP melainkan bantuan operasional siswa. Hal ini juga telah dipahami Vanessa.
“KJP kan bukan hanya untuk bayar SPP. Aku mau pake KJP buat beli buku, beli kaus kaki, beli sepatu, ongkos naik angkot, pokoknya untuk operasional aku sekolah,” katanya.
Untuk penggunaan kartu yang berupa ATM Bank DKI, Vanessa mengaku sudah paham.
“Aku sih tadi udah diajarin penggunaannya. Nanti kalau lupa, kata bapak dari banknya, bisa tanya lagi,” pungkasnya.[Kompas]
Video Terkait:
–
Berita Terkait:
Memang hal yang paling penting adalah kontrol penggunaan uangnya , tetapi kita harus berpikiran positif bahwa anak anak dapat bertanggung jawab menggunakan uangnya sesuai peruntukan , tapi jika ada yang menyalahgunakan harus diberikan sanksi yang tegas yaitu di cabut / di stop bantuannya sebagai efek jera , terhadap anak yang lain.
Kalau kita selalu berpikiran negatif dan tidak ada break through kapan majunya bangsa ini .
Lebih baik diberikan langsung kepada anak anak melalu rekening bank , meskipun ada kebocoran di pihak anak anak , masih lebih baik dari pada kebocoran di pihak birokrasi.
Ini Uang rakyat yang bayar pajak di kembalikan kepada rakyat yang tidak mampu fair lah dari pada uang pajak dari rakyat untuk pejabat yg korup.
Bravo Jokowi- Ahok sukses selalu GBU
Knapa simbolisnya harus swasta paak?Knapa tidak SMA atw SMK Negeri yang reguler?Disitu keiknya banyak anak2 tidak mampu..dibanding dgn Paskalis yg mayoritas anak org berada..
mestinya yang kasih rekomendasi KJP kena sanksi, bila siswanya tawuran juga dicopot KJP nya…..
Justru disekolah sekolah swasta itulah banyak siswa-siswi yang betul betul tidak mampu, dikarenakan sekolahnya memang melakukan jemput bola mencari siswa siswi yang betul betul orangtuanya tidak mampu untuk kebutuhan gisi,alat tulis,pakaian seragam,sepatu,transport, dimana kebutuhan itu semua ditanggung oleh sekolah, adakah sekolah negeri mau mennggung semua ? selain hanya bebas biaya sekolah saja.
Pak Basuki, tolong diusulkan pula agar buku pelajaran tidak setiap tahun harus ganti (“karena gonta-ganti penerbit”), sehingga penggunaan buku bisa turun dari senior ke yunior. Jelas hal ini juga sangat membantu orang tua. Mohon dapat dievaluasi lagi apakah penggantian buku karena materi yang lebih baik atau ada hal lainnya?
Salam…
Swastanya yg mana dulu broo….Al-Azhar?
Pak Bas kenapa baru Jakarta Utara saja, Jakarta timur dan yang lain menunggu….seharusnya serempak dong….itu baru namanya adil…. dan cara mendapatkan KJP bagaimana? tolong dong untuk SD swasta juga ada. Terima kasih pak Ahok yang ganteng.