Basuki Jawab Polemik Gaji Pemulung dan Premium

12
527

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjawab polemik yang timbul dari beberapa usulannya. Kali ini terkait usulan menghentikan pasokan Premium untuk Jakarta, dan rencana memberikan gaji Rp 2 juta per bulan kepada pemulung.

Saat dijumpai di sela kesibukannya, Basuki menyempatkan diri meluruskan pernyataannya di hadapan sejumlah wartawan. Pertama, mengenai usulan menghentikan Premium dari pemerintah pusat untuk wilayah Jakarta. Ia menegaskan, pihaknya baru akan menyampaikan usulan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jika moda transportasi massal di Jakarta telah terbangun dengan baik.

“Saya luruskan, saya akan minta pemerintah pusat menghentikan pasokan Premium kalau transportasi umumnya sudah baik. Kan, kalau,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (20/12/2012) sore.

Lalu mengenai rencana menggaji pemulung, mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan bahwa rencana itu untuk menjawab masalah kebersihan yang menurut dia belum berjalan optimal. Sebagai informasi, pada Rabu (19/12/2012)  Basuki menyampaikan rencananya untuk menggaji 2.000 pemulung Rp 2 juta per bulan. Bila ditotal, angkanya mencapai Rp 48 miliar per bulan.

Sebagai pihak ketiga, kontraktor itu juga menggunakan tenaga manusia untuk mengangkut sampah. Di luar itu, Pemerintah Provinsi DKI juga masih harus mengeluarkan biaya untuk menyewa alat berat miliaran rupiah.

Menurut Basuki, masalah timbul karena dalam perjanjian, kontrak dengan pihak ketiga itu hanya mencantumkan penanganan sampah dengan sistem pembayaran per ton. Hal ini membuat Pemprov DKI kewalahan dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja kontraktor tersebut.

Adapun dengan melibatkan pemulung, dirinya yakin akan membawa hasil lebih optimal. Pasalnya, pemulung dapat memilah kembali sampah yang masih memiliki daya jual, selain tentunya juga memiliki gaji pokok.

“Kan, mendingan menggaji pemulung, lebih efektif. Pemulung juga bisa lebih sejahtera, bisa menyewa rusun. Ini soal logika saja sih,” ujarnya.[Kompas]

12 COMMENTS

  1. setuju soal premium dan pemulung [org terlantar itu].
    koh ahok tlg panti2 asuhan dan rmh jompo dan org2 terlantar dipelihara pemda dg baik.
    kasih mrk …BAHAGIA SEDIKIT AJA….. dg perhatian pemda YG BENAR.

  2. Tdk stuju pak Ahok. lebih baik menambah armada pekerja kebersihan drpd menggaji pemulung. sbab pekerjaan pemulung sama dg pengemis. jgn kasih kesempatan utk menarik org dtg ke jakarta sbg pemulung & pengemis.
    lebih baik, masyarakat di edukasi utk memisahkan sendiri sampahnya ke dlm 2 bak TPS (tmpat pembuangan sampah) di masing2 RT atw RW. masalahnya kan bak2 sampah TPS itu tdk tersedia, jd masyarakat susah utk buang sampahnya.

    • Grace, pemulung bkn pengemis, pemulung adalah pekerja lepas malah bisa dikatagorikan pengusaha, krn dia bekerja bkn meminta2. Jika ada yg mengemis itu adalah rangkap profesi bkn bagian dari pemulung, jika ada yg mencuri itu oknum bkn bagian dari pekerjaan memulung

      • Bukan begitu Otnat. pemulung itu slalu dikaitkan atau identik dg pencurian ke rumah2 yg penghuninya pergi sekolah, belanja ke pasar atau kerja. mrka juga mengawasi kebiasaan penghuni rumah apa & bgmna utk merampok itu rumah. erat kaitannya dg masalah keamanan rumah warga.

        yg kedua, sangat2 tdk manusiawi melihat derajat manusia turun jadi rendah mengais2 sampah di bak sampah yg bau, kotor & penuh kuman penyakit. limbah sampah harusnya dikelola dg profesional n manusiawi lalu didaur ulang n uangnya kembali ke rakyat juga. bak2 sampah di rumah2 warga tdk acak2an ditinggalkan pemulung tercecer2 ke jalanan pdhal sdh dikemas rapih dlm kantong plastik.

        yg ketiga, orang2 pemulung & keluarganya akan tdk menghargai pendidikan smskli krna mrka bisa kerja tanpa perlu sekolah bila pekerjaan pemulung dianggap terhormat. ini sangat tidak mendidik. masyarakat pun jd trundang utk buang sampah smbarangan krna tahu ada pemulung yg digaji besar utk memungut sampah tsb. begitu.

        • Setuju dgn Grace, perlu dipikirkan, rekruit lalu didik mereka dan diseleksi? Setelah itu tanggalkn image pemulungnya, mnjd petugas kebersihan. Kenapa dipilih dr pemulung yg ada? Krn mrk yg selama ini memahami seluk beluk nya, mrk yg sebagian benar2 bekerja untuk itu. Nah ini yg mau di rekruit.
          Sampah berceceran di jln, kadang pelakunya anjg liar lo, 🙂
          Pola pikir dan mental masyarakat tetap harus dibina dgn tegas.

  3. Untuk pemberdayaan pemulung sebenarnya baik juga karena mereka akan mendapatkan gaji setiap bulan, sehingga mereka dapat hidup lebih layak, namun kita juga hatus memperhitungkan efek negatif nya juga, misalnya:

    1. Setuju dengan Grace…. Karena ini akan membuat orang dari luar Jakarta akan berbondong bondong untuk mengadu nasibke Jakarta… Sehingga akan menambah efek sosial yang lebih sulit. Karena akan ada hukum demand dan supply disini
    2. Warga Jakarta akan bertambah semena-mena untuk membuang sampah sembarangan… Karena mereka merasa akan ada yang mengambil sampah apabila mereka membuang secara sembarangan.

    Yang sebaiknya dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran rakyat Jakarta dan harus ada peran serta dari masyarakat, tidak hanya oleh pemda saja, bisamenggunakan metode ini
    1. Dengan penyuluhan yang lebih intensif, sebaiknya bukan hanya orang tua saja yang diberi penyuluhan, tetapi anak kecil juga harus diberikan penyuluhan sebagai investasi jangka panjang
    2. Law enforcement, denda orang yang membuang sampah sembarangan, nggak usah takut, siapa yang membuang sampah pokoknya didenda.
    3. Disiapkan tempat sampah yang mumpuni, agar warga mudah untuk membuang sampah ini.
    4. Dicarikan teknologi yang murah untuk mengolah sampah di wilayanya masing masing.
    5. Berikan hadiah bagi warga yang membuang sampah dengan benar misalnya dengan menukarkan sesuatu apabila mereka menempatkan sampah di tempat yang ditentukan.

    Intinya adalah masyarakat akan melakukan secara teratur apabila mereka merasakan keuntungan, yaitu untung tidak didenda, untuk mendapatkan hadiah,.

    Untuk sungai menurut saya sebaiknya di sekat sebagai area berdasarkan RW di sepanjang sungai, setiap RW akan bertanggung jawab atas kebersihan area atau sekat mereka, apabila kotor maka lurah akan menegur mereka dan mendenda mereka sebagai ganti rugi untuk membersihkan area mereka, lama lama merek akan capek untuk membersihkan sungai berdasarkan area mereka, sehingga setiap penduduk RW akan saling mengingatkan agartidak membuang sampah sembaranga ke sungai, karena mereka tidak mau kerja bakti sering sering dan tidak mau didenda lagi oleh lurah.

    Coba lihat video ini, cukup inspiratif
    http://m.youtube.com/watch?v=hRD3l3rlMpo

  4. lebih baik Pak ahok optimal kan petugas dikelurahan/lurah dengan menyediakan tempat sampah sementara tiap RW/RT serta armada gerobak dan truk agar rutin diangkut ke TPA,selama ini malasahnya hal tsb diatas dan juga tanggung jawab lurah klo tdk beres(sampah,PKL,macet,kumuh)copot saja.

  5. pak ahok,,mau dong pak lowongannya,,kira2 nglamarnya dmn?krna pkrjaan ini mnrt aq untuk ke mudharotan bersama,,krna saya jg kesal liat jkarta itu kotor dan kumuh aplg sungainya,,pkoknya susah untuk mnydarkan warga jkrta yg bnyk keras kpla,,kdang dr pihak kbersihan mnt duit tp sampah msih berceceran dmn”,,aplg dinas kbersihan cm mw ngangkut ditmpat bak sampah yg gede doang,,ptugas grobaknya jg bandel”,ya mngkin krng pengawasan atw kesejahteraan mreka yg kurang

  6. Menirut saya biarkan aja jalanan penuh sama sampah biar masyarakat yg pungutin. Toh yang buang sampah tidak pada tempatnya juga masyarakat itu sendiri. Pengen tau setahan apa n berapa lama tuh sampah disana?

  7. Pak Ahok,
    1. Saya setuju dengan pembatasan Premium dijakarta, krn dengan mengurangi subsidi pada bahan bakar minyak, subsidi akan dialihkan untuk hal2 yang sangat penting yaitu Pendidikan, Kesehatan, dan Transpotasi Massal. Semoga pa SBY mengerti konsep ini, dan mengalokasikan anggaran untuk ketiga ini. Karena penikamat subsidi sekarang adalah kalangan menengah dan atas, bahkan banyak mobil Alphard mengisi bahan bakarnya dengan Premium! Keterlaluan sekali.. Pemerintah harus tegas.. tidak boleh takut resiko politk karena negara kita sudah sekarat.
    2. Saya setuju dengan menggaji para Pemulung, karena :
    a. Dari sisi kebersihan mereka adalah pekerja keras yang bekerja menguraikan permasalahan manusia dan perlu kita apresiasi
    b.Dari sisi pertambangan, sebenarnya pemulung itu adalah pekerja tambang logam bekas.. hanya jangan sampai seperti tambang bijih yang pengolahan dan pemurniannya terlambat, maka hasil logam bekas dari pemulung harus juga diolah didalam negeri agar nilai tambah logam tidak hilang.
    3. Saya usul untuk masalah sampah, para warga DKI sdh mulai memilah sampah dari rumah tangganya dengan membagi menjadi organik (sisa makanan/daun),kertas,besi/kaleng dan plastik. Maka para pemulung akan lebih mudah mengambil, dan tidak mengambil barang2 yang lain.
    Terimakasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here