Basuki: Urusan Plat Nomor kok Jadi Rame

10
370

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mau ambil pusing tentang masalah pelat nomor mobil dinasnya. “Saya bingung nih, pelat nomor kok jadi rame,” ujarnya, seraya tertawa. Ia mengatakan masalah itu adalah masalah kecil yang bukan urusannya.

Ia menjelaskan, Kapolri Jendral Timur Pradopo sudah menulis surat kepada Pemprov DKI Jakarta yang menjelaskan bahwa pemprov punya hak untuk menggunakan pelat nomor B 1 DKI – B 99 DKI. Namun ketika diajukan, ternyata B 2 DKI dan B 3 DKI sudah dipakai oleh pihak perorangan swasta.

“Kan setiap orang bisa minta nomor. Sekarang kalau orang sudah pakai mau gimana, mau dicabut?” kata Ahok–sapaan akrabnya–di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2013.

Menurut Basuki, karena itu, Polda Metro Jaya mengambil kebijakan huruf RFR untuk pelat nomor Gubernur dan Wakil Gubernur DKI itu. “Itu pelat maksudnya kan reformasi, punya pejabat tinggi negara,” kata Basuki. “Akhirnya kami dikasih sesuai tahun lahir, tapi ya bayar juga,” ia menjelaskan.

Basuki mengatakan pihaknya sudah melapor terkait dengan pelat nomor untuk Pemprov DKI Jakarta. Namun, ia tetap diberi nomor yang sesuai dengan tahun lahirnya. “Kami STNK resmi kok, 1966 saya, Pak Jokowi 1961,” katanya.[Tempo.co]

10 COMMENTS

  1. Kapolri Jendral Timur Pradopo sudah menulis surat kepada Pemprov DKI Jakarta yang menjelaskan bahwa pemprov punya hak untuk menggunakan pelat nomor B 1 DKI – B 99 DKI.

    Namun ketika diajukan, ternyata B 2 DKI dan B 3 DKI sudah dipakai oleh pihak perorangan swasta.

    Basuki mengatakan pihaknya sudah melapor terkait dengan pelat nomor untuk Pemprov DKI Jakarta. Namun, ia tetap diberi nomor yang sesuai dengan tahun lahirnya. “Kami STNK resmi kok, 1966 saya, Pak Jokowi 1961,” katanya.
    =========
    INI FAKTA APA LELUCON DR SE ORG TIMUR PRADOPO ???

    paraaaah kalee ya.. d ibukota lagi, menimpa gub n wagub lagi….wkwwkkw

    INI BARU SOAL PLAT NOPOL, BELUM YG LAINNYA…CKCKCCKK

    • Justru itu laah hebat nya di indonesia… ha.ha.ha… level provinsi aja gitu.. gimana level negara…. kalo saya bilang ini adalah NEGERI DAGELAN …..

      • lebih 100 jt, murah…
        di dunia cuma ada satu lho… B 2 DKI ???
        Sdr Zie… mau tahu uang ke mana? Gampang…?
        Lihat ada pelaturannya ada/tidak? kalau (Waktu kuliah di akuntansi:itu namanya di audit) lihat aja kuintansinya, ada tidak? gampang di kuintansi serah terima uang pasti ada nama dan alamat orangnya dan jumlah uangnya? ada Tidak?… kalau tidak ada… laporin orang yang terima uangnya ke KPK… beres. Kalau yang terima polisi, masa kita laporin ke polisi lagi… jadi lapor ke mana? Ke KPK… dong, setuju teman2…
        ah yang seperti ini, sudah jadi rahasia umum, semua orang sudah tahu, tapi malas bicaranya. Bau busuk sudah terbisa dicium, jadi sudah terbiasa dan sudah merasa tidak bau lagi. Semoga Jokowi-Akok dan jajaran yang sekarang ini dengan cepat membereskan hal-hal ini, maju terus. Tuhan mendukung kalian.

  2. Kalau itu memang haknya Wagub?….wajib wagub mempertanyakannya.sebenarnya inilah cara seseorang untuk membuat orang harus benar dan jujur jangan memntang2 mempunyai hak lalu menjualnya.
    Usut terus Pak Wagub kemana tuh No B 2 DKI larinya Kebenaran harus di Tegakkan besok2 jabatannya pak Wagub juga di Jual mereka

  3. “Namun ketika diajukan, ternyata B 2 DKI dan B 3 DKI sudah dipakai oleh pihak perorangan swasta”……. SEMOGA PAK KAPOLRI segera membenahi porak-porandanya admin dibawahnya. Meskipun “tutup-mata dan tuli” sebagai manusia pasti masih punya perasaan sedikit MALU-lah, masa HAK-nya GUBERNUR dan WAGUB tidak di HORMATI.

    SEMOGA juga yg pakai no plat tsb, iklhas mengembalikannya……JANGAN KITA RAMPAS sesuatu yg bukan HAK kita. amin

  4. Kerja saja yang betul pak sesuai Tupoksinya , knp ngurusin Plat No. ? Jakarta bukan ajang sok-sokan..

    Lantas klo sudah memiliki B 2 DKI , plat itu akan menjadi milik pribadi bpk..atau milik negara?
    apakah jd suatu kebanggan ? sperti B 10 DIY yg dimiliki Sri Sultan HB 10 di jkt?

  5. Pejabat bukan Pungli, Pengemis, dan Perampok…, Jangan sedikit-sedikit uang…! malu sama Jabatan..! Sebagai Penganyom dan Pelindung Masyarakat sebaiknya benahi Moral dan Karakter, agar punya Kehormatan sesuai dengan Jabatan, sehingga anggapan umum bukan kejelekannya yang tersiar, melainkan nama baiknya yang seharusnya tersiar di Publik.

Leave a Reply to Jangan Menunda Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here