Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa ia dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkomitmen untuk menegakkan pemerintahan yang bersih dan benar. Basuki menyatakan, mereka tidak semata-mata membela kepentingan satu pihak, tetapi berupaya mengedepankan kebenaran.
Basuki mengatakan, ia bersama Jokowi telah bertekad memimpin Ibu Kota atas dasar pengabdian kepada rakyat dengan menjalankan semua aturan sesuai ketentuan. “Banyak yang bilang Jokowi-Ahok pemimpin pembela rakyat yang membabi buta, padahal kita hati-hati. Kita juga bisa di-PTUN-kan (Pengadilan Tata Usaha Negara),” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (14/1/2013).
Pria yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan, dalam menyelesaikan kasus-kasus yang dilaporkan oleh warga Jakarta, dia lebih memillih untuk menempuh solusi cepat. Salah satu caranya adalah dengan “membenturkan” aduan masyarakat dengan pejabat berwenang yang berada di bawahnya.
Basuki mengatakan, sebelum ia dan Jokowi terpilih menjadi pasangan pemimpin Jakarta, banyak tim suksesnya yang berpaling kepada pasangan lain karena pasangan Jokowi-Basuki tidak bersedia mengeluarkan banyak uang untuk kampanye mereka. Basuki tidak menggubris permintaan-permintaan tersebut karena ia tak ingin memiliki utang budi sebelum atau saat memimpin Jakarta.
“Saya enggak ada urusan, kalau salah ya kita sikat. Dipikir kerja di sini enak? Saya bisa dapat uang lebih banyak kalau kerja di luar, hanya bedanya di luar enggak bisa bantu rakyat,” ujarnya.
Dalam berbagai kesempatan, Basuki maupun Jokowi selalu menegaskan bahwa mereka tak segan-segan menindak pejabat-pejabat yang tidak bekerja secara benar. Jokowi dan Basuki juga bekerja sama dengan instansi lain, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pemeriksa Keuangan, untuk mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi.[Kompas]
Pak JB
Saya usul kalau bisa jangan disikat
sebab kl Bapak Jb jadi sikatnya dan mereka disikat maka mereka jadi bersih dan Sikatnya jadi kotor
lebih baik ditelan saja tapi jangan dikunyah
@WikiCiamik :
Jorok ih. 😛
Wkkwkwk….
Gleek az langsung…wkkwkwk…
orang cerdas bang ahok ….
“Saya enggak ada urusan, kalau salah ya kita sikat. Dipikir kerja di sini enak? Saya bisa dapat uang lebih banyak kalau kerja di luar, hanya bedanya di luar enggak bisa bantu rakyat,”
orang berkali2 dibilangin pak BaZ kagak bawak gerbong bisnis.
eeh.. pade gak percaya pak BaZ gak punya duwit…
justru si kumislah yg ternyata bawak gerbong bisnis,
makanya jadi punya banyak duwit,
—
duwit kampanye extra si kumis sudah tersedia,
tanpa perlu cemas kurang dana lagi.
utk dibagi2kan kpd mereka,
yg butuh disuwapin lagi.
dan penghianat2 timses JB pun menjadi tergoda.
akhirnya, pindahlah mereka ke laen ati.
…
aahhh.. ya, ini sebuah ironi politix lagi…
—————————————–
—————————————–
—————————————–
Catatan si TaZ.SE3:
Ane lagi kpengen ajeh skalian bikin prosa (ato puisi ye? whatever lah!) waktu mo komen topik ini. en skalian test drive otak kanan krn dah lama banget gak bikin prosa lagi yg gak mutu ala klas SD, dah gitu jelex payah lagi dapet merah mulu nilainye 🙁 ..dah paling ccd deh ane ame urusan sastra kreatip-tapi-ribet kek ginih.
Sila abaikan ajeh postingan norax inih klo bikin ente muntaber berat waktu baca…
Yes Pa Ahok betul.. sikat pake Rinso deterjen biar bersih, sikatnya pelan2 dan hati2 lho pa, biar kinclong2 gt..
Yg penting Jakarta jauh lebih maju di tangan pa Jokowi-Basuki. Hidup Jakarta Baru..
>>TRANSFORMASI INDONESIA DIMULAI DARI TRANSFORMASI JAKARTA SEBAGAI IBUKOTANYA, NEW JAKARTA = NEW INDONESIA<<
Dari Pontianak ikut mendukung duet J-B 🙂
pak Ahok, itu warung yang jadi tempat tinggal liar ditrotoar, jalur hijau, bahkan pinggir saluran, kok ga ditertibkan jadi nya kumuh, malah mereka bisa pasang listrik (setahu ane solusi tertib rumah liar itu cabut listriknya, ga ada IMB nya kok)
coba lewat Gandhi school PRJ, terus belok kanan sampe pertigaan, depan apartemen penjabat tinggi MPR,,,
ini udah jadi masalah kronis di kota manapun. Agak susah dan perlu pendekatan tanpa kekerasan. Tapi dari yang saya tahu, duet JB semua programnya saling berkaitan satu sama lain, dan ini juga pasti udah terdapat di dalam perencanaannya
Dg kecerdasan extra, kemampuan extra, moral extra ala JB, sebenarnaya mereka berdua sangat berpeluang dapat uang banyak jika berkarir tapi hobi dan ingin mereka lakukan bukan uang tetapi Membantu Rakyat.
Fiat justitia ruat caelum (Let justice be done though the heavens fall)
yogyakarta hadir…
MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK :
Dari @Catherine Natalia : Fiat Justitia Ruat Caelum — Biarkan keadilan harus dilakukan (berdiri tegak) meskipun langit roboh. Dalam mitologi Yunani Kuno, Themis (Dewi Keadilan) disimbolisasikan dalam wujud seorang perempuan dengan mata tertutup, dengan sebilah pedang tajam di tangan kanan dan sebuah timbangan (neraca) di tangan kiri. Dewi Keadilan (Themis) dengan matanya yang tertutup seolah-olah berteriak lantang : “Wahai para pecinta dan pemuja KEADILAN, tahukah kalian? Bahwa KEADILAN itu memang buta, karena KEADILAN tidak akan pernah melihat seseorang, siapa pun dia, apakah dia kerabat dekat, sanak-saudara, suami atau istri, mertua, calon mertua, pejabat, masyarakat biasa, Presiden, tukang genjot becak, tukang jamu gendong, Kapolri, Kapolda, atau apa pun jabatannya. KEADILAN juga tidak pernah memandang agama, asal-usul dan warna kulit seseorang. BEGITULAH KEADILAN AKAN HADIR DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT YANG MEMBUTUHKAN — kecuali keadilan sudah dibelenggu oleh SISTEM YANG BOBROK DAN BRENGSEK yang seringkali “memaksa” Pemimpin Pemerintahan setingkat Gubernur agar ikut menjadi bobrok dan brengsek (seperti sebelum era Jokowi-Ahok). Dan… dimana peristiwa hukum bisa berubah jadi peristiwa politik. Kemudian, kebanyakan dari kita cuma bisa berteriak dalam hati : “Dasaaaaaar… Pemerintahan Bajingan Tengik !!!”