Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memaklumi adanya keterlambatan penanganan pengungsi banjir oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Menurut pria yang akrab disapa Jokowi itu, jumlah pengungsi akibat banjir tahun ini di luar ekspektasi dan kalkulasi Pemprov DKI.
“Ya, kalau kita lihat di lapangan semuanya juga sudah ada posko kesehatannya. Tapi, bahwa ada kekurangan itu memang iya karena lonjakan pengungsi memang di luar kalkulasi kita,” kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (21/1/2013).
Prediksi awal pengungsi, menurut Jokowi, adalah sekitar 19.000 pengungsi. Namun, yang terjadi saat ini sudah lebih dari 40.000 pengungsi di DKI Jakarta.
“Tapi, kalau ada keluhan, langsung saya perbaiki. Kemarin saya rapatkan memang soal itu, tempat-tempat yang masih ada keluhan, tempat yang masih ada kekurangan ya itu diperbaiki,” kata Jokowi.
Seluruh bantuan kepada korban pengungsi banjir, menurutnya, sudah langsung tiba di lokasi dan langsung sampai kepada korban pengungsi banjir. Jokowi pun mengaku apabila ada laporan lokasi mana saja yang belum menerima bantuan, ia langsung sigap untuk mengirimkan bantuan.
“Kalau bantuan, sudahlah, coba dicek. Cek sendiri di Kampung Pulo yang pengungsinya gede seperti apa. Kemarin ada sedikit SMS langsung saya drop kok. Kemarin di Grogol, saya dapat SMS, ‘Pak kita belum dapat bantuan,’ langsung di-drop, ‘Pak, di Penjaringan belum dapat,’ langsung di-drop,” tutur Jokowi.
Sementara itu, dalam menangani begitu banyaknya pengungsi yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI menambah posko kesehatan di tempat-tempat pengungsian. Hingga saat ini, jumlah posko yang didirikan untuk menolong pengungsi berjumlah 128 posko dari awalnya hanya 30 posko. Dengan rincian, 34 posko kesehatan di Jakarta Timur, 34 posko kesehatan di Jakarta Barat, 28 posko kesehatan di Jakarta Selatan, 24 posko kesehatan di Jakarta Utara, dan 8 posko di Jakarta Pusat.
“Selama ada pengungsi, posko kesehatan selalu stand by selama 24 jam. Selama banjir belum surut atau pengungsi belum semua kembali ke rumahnya, posko kesehatan tetap siap siaga,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati.[Kompas]
Pak Jokowi dan basuki
Saran saya
ke1
Msh banyak yg bertahan dilantai 2 atau bertahan dirumahnya,kl memang daerh tsb masih rawan
maka masyarakat hrs dipaksa u mengungsi sehingga managementnya mudah dan jelas
dan daerahnya di jaga aparat keamanan
ke2
jumlah pengungsi 40 ribu anggap saja yg kurang mampu 20 ribu orang dibagi 4 sekitar 5 ibu kepala keluarga
sementara waktu masukan saja ke hotel hotel dan motel motel ataupun asrama asarama
dan biaya tsb bisa diperhitungkan kemudian dengan pajak hotel
tentunya untuk kelas kelas standard
krn di hotel makanan diberi stdnard dan juga tersedianya MCK
ke3
dengan demikian koordniasi mudah
ke4
mungkin jugqa stadion gelora bung karno bisa digunakan
ke5
managementnya harus jelas
untuk daerah yg msh dianggap rawan harus dipaksa mengungsi
ke6
Pintu air yg belom dibuka dibuka sedikit sedikit paling tidak
ke7
Untuk yg akan datang mungkin pemprov mesti beli kapal pesiar besar yg bisa menammpung sampai 3000 passangers jd kl ada apa apa bisa digunakan untuk pengungisan
ke8
nextnya generator di waduk pluit ditaruh di 4 meter diatas permukaan laut
dimonitor dengan cctv
dichek harian
untuk semua pintu air
alasan klasik kl mau dipakai selalu tidak siap
hati hati juga dengan generator atau pompa cadangan yg bodong
tks
bb
Pak Jokowi dan basuki
II
Saran saya
Kl perlu diungsikan ke villa villa di bogor puncak.semua makanan dan biaya diminta dibbebankan standard
Tks
bb
pak SBY, pak Jokowi dan pak AHok, seperti nya program KB harus digalakan lagi pak.
Harus dihimbau terus, kalo tdk, ledakan penduduk nanti pak.. 🙂
Apalg musim hujan begini, sering mati lampu pula… 😀
bikin spanduk besar2 pak Jokowi – pak Ahok,
“Kami siap melayani dan membantu semua pengungsi , kami TIDAK menanyakan apa suku mu, TIDAK menanyakan apa agama mu, TIDAK peduli berapa hartamu, kita semua adalah Bangsa INDONESIA”
Sekedar ide sih, sebab yg suka SARA juga tdk ragu2 menyiarkan kebencian sesama anak bangsa.