Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama tampaknya geram dengan kelakuan oknum penghuni rusun yang menyewakan atau justru menjual rusun yang telah sudah dimilikinya kepada orang lain.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok, tingginya animo masyarakat tersebut, menjadi daya tarik bagi orang yang ingin mengeruk keuntungan dengan cara yang licik dan melanggar aturan yang telah dibuat.
“Jadi sebagian dari mereka ada orang-orang yang mau mencari untung, karena pengalamannya yang dulu rusun yang mereka dapat bisa dioper ke orang lain,” ujar Basuki ketika mengunjungi Rusun Marunda, Jakarta Utara, Minggu (17/2/2013).
Ahok pun sempat “menginterogasi” kepada salah satu pemilik kunci Rusun yang justru, tidak tinggal di rusunnya tersebut. “Tadi ada ibu-ibu kasih kunci ke saya, tapi nggak bisa nyebutin unitnya dengan baik. Terus saya tanya dapat dari mana kunci ini? Lalu dijawab dari pak RT. Artinya kemarin, penghuni ambil kunci tapi dia tidak tinggal,” ujar Ahok.
Menurutnya, pola pikir masyarakat yang telah mendapatkan jatah rusun, masih menganut ‘aji mumpung’. Ahok menekankan, aturan mengenai rusun saat ini benar- benar tegas. “Pikirannya mereka itu, lumayan nih mengantre, makanya mereka jadi berebutan karena pikiran mereka dapat rusun sama saja dengan dapat uang,” katanya.
“Padahal Perjanjiannya sekarang ini sudah ketat, kalau dia mengoper lagi, gak ada ampun lagi, diancam 6 tahun penjara,” tegasnya.
Setibanya di sana dan mendengar keluhan warga calon penghuni rusun, Ahok tak tinggal diam. Ia langsung memerintahkan petugas rusun mendobrak pintu hunian yang masih terkunci untuk ditempati oleh calon penghuni yang telah mengantongi nomor undian.
“Ini coba tolong dibuka sekarang pintunya didobrak saja, kasian banyak warga yang sudah antri. Nanti kalau punya uang sendiri silahkan beli kunci sendiri, sedangkan kalau tidak punya uang menunggu kunci dari pengelola,” katanya.
Ia pun mengatakan, masih ada 200 pintu hunian lagi yang belum mendapatkan kunci. Ia pun segera mungkin akan membuka pintu dan mempersilahkan bagi calon penghuni rusun untuk segera menempati.
“Daripada mereka tidak jelas tinggal diluar di tempat lain, mendingan di Rusun dapat makan gratis sampai 3 kali sehari,” kata dia.[liputan6]
Kenapa pusing amat urusin rusun itu ya ? Sebagian warga yang mau pindah ke rusun ngak dapat kunci, sementara yang sudah dapat kunci malah tidak nempati…trus pengelolanya ngapain saja ? Apa tidak pernah kontrol setiap ruangan yang sudah jadi tapi belum ditempati berhari-hari tersebut … kenapa tidak dilaporkan ke pejabat terkait di pemda ? Atau sekurang-kurangnya melayangkan surat teguran ke RW tempat warga tersebut dengan tembusan ke pemda … kenapa harus pak BTP dulu yang harus sidak baru ketahuan… Profesionalisme staff pengelola dan pejabat2 lain yang terkait benar-benar payah….Pak BTP harus ganti yang benar2 profesional untuk urus proyek percontohan rusun ini, supaya kedepan kalau bangun rusun yang barus sudah tau harus siapkan pelaksana2 seperti apa, biar lancar dan sukses….SAlam…Go JB
sistem publikasi foto keluarga penghuni unit harus lebih dioptimalkan Pak!
—
secara teknis,
publikasi itu tidak perlu menunggu satu lantai terisi penuh (20kk) baru kertasnya di print, dan pada saat memfoto penghuni per-unit rusunnya juga tidak perlu selengkap-lengkapnya anggota keluarga (cukup foto saja anggota yang mengajukan permohonan/ perwakilan untuk sementara waktu).
perkara ada revisi pengumuman, tinggal print kertas baru, gunting dan tempel pada lembar pengumuman lama, lalu di cap sah.
—
ini agar mempermudah para penghuni asli saling mengawasi, tidak bisa mengandalkan pengelola melulu.
Aly, ide yang bagus dan efektif, admin tolong bilangin ama pak Ahok.
pengelolanya emang rada brengsek
Yang melego rusun, selain dituntut dengan hukuman penjara, ada baiknya juga dikenakan denda sebesar misalnya Rp 100 juta tanpa pengecualian.
—
Juga siapa saja yang kedapatan menjual fasilitas rusun seperti TV, kompor dll, tidak usah ditegur tapi langsung didenda sebesar 10 kali lipat harga pasar barang yang dijual tanpa pengecualian.
Disuruh absensi sidik jari tiap hari saja, pak. Spt org kerja…
Sebelum diserahkan ke polisi, dilepas dulu di pasar, diteriakin maling…. maling….. biar digebukin dulu….
Untuk menata supaya baik dan tertib serta tepat sasaran, mungkin bisa disiapkan aktivis relawan-relawan yang ditunjuk bapak JB untuk mendampingi pengelola rusun.
Rusunawa2 lainnya juga pak JB yg sdh diperjual belikan jadi hak milik agar ditertibkan dan tdk ada lagi orang yg sdh mampu tetap tinggal di rusunawa.pelaku2nya dilaporkan polisi klo tdk segera meninggalkan/menyerahkan kembali ke pemda.Bravo JB