Basuki: DKI Ingin Beli Vila di Hulu Ciliwung untuk Dibongkar

15
374

Ahok.Org – Pemprov DKI Jakarta akan membeli vila di hulu sungai Ciliwung. Bukan untuk pariwisata, tapi untuk dibongkar!

“Itu kita bikin dam-dam kecil untuk membantu petani di sana, jadi vila-vila yang kita beli, kita akan bongkar, kita akan jadikan hijau,” kata Ahok.

Hal ini disampaikan Ahok usai menggelar pertemuan dengan Menlu Belanda di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Anggaran pembelian vila bukan berasal dari APBD, Ahok akan membebankan ke pemohon izin. Orang yang mengurus izin pembangunan apa saja akan diwajibkan menyumbang untuk membeli vila di daerah hulu.

“Semua izin kita kasih, kita nggak minta uang untuk pribadi, tapi kita minta barang, dia kompensasikan untuk vila-vila atau daerah hulu yang lain,” ungkapnya.

Untuk proyek ini, Ahok juga tak meminta bantuan Menlu Belanda. “Kita tidak perlu minta uanglah, kita ini kaya kok DKI itu. Kita ini kaya yang penting penghematan,” katanya.

Jika rencana ini berhasil, Ahok berharap bisa mengurangi risiko banjir di Jakarta.[Detikcom]

Terkait:

15 COMMENTS

  1. Ini baru namanya arogan positif.
    .
    .
    “Kita tidak perlu minta uanglah, kita ini kaya kok DKI itu. Kita ini kaya yang penting penghematan,”
    .
    .
    “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah”.
    pak Ahok mengerti itu.
    Bravo pak Ahok !!! maju terus !!! jangan membangun DKI dengan mengemis.

  2. Kami dukung Pak Ahok. Bukan hanya villa2 di Puncak, tapi di Jakarta juga banyak lahan Terbuka Hijau yang sudah berubah menjadi bangunan. Contoh: di Jl Kelapa Nias Raya Blok HT-60, ada lahan Terbuka Hijau yang sudah menjadi bangunan megah. Sebenarnya waktu pembangunannya, warga sudah memprotes, malah menggugat ke pengadilan, tetapi tidak berhasil menghentikan pembangunan gedung tersebut. Mungkin ada pendapat bahwa kalau sudah menjadi bangunan, apa mau dibongkar? Saya usul, untuk menimbulkan efek jera, sebaiknya bangunan megah tsb dibongkar saja, Terimakasih.

    • Banyak gedung yang dibangun di tempat yang bukan seharusnya. Untuk membongkarnya tentu akan menimbulkan permasalahan baru. Mending dipenjarakan yang memberi izin atau kalau masih menjabat, langsung dipecat saja. Pengelola bangunan didenda yang besar dan Pajak Khusus yang tinggi. Kalau dibuat usaha dikenakan PBB yang extra mahal,akhirnya semua pemakainya akan pindah dengan sendirinya.

  3. Rasanya, jika direncanakan dan diprogramkan dengan serius, dengan kepemimpinan JB yang amanah ini bukan ide Wagub bukan khayal dan tidak mungkin. Dana saweran masyarakat Jakarta, yang di dalam dan luar negeri, bisa dihimpun karena semua percaya nggak bakalan ditilep.

    Bisa dimulai dengan 1-2 villa yang mempunyai “daya tarik” partisipasi masyarakat yang tinggi. Lalu “dipasarkan” programnya ke masyarakat. Asal serius dan profesional, misalnya mengamankan kepemilikan lahan selanjutnya supaya jangan diobyekin lagi oleh pejabat setempat dlsbnya, rasanya kok layak dijajagi.

    Saya yakin dunia akan berpaling dan belajar ke Jakarta nantinya. Key wordnya serius, soalnya JB saat ini bener-bener layak jual sebagai penggerak perubahan. Dalam hal ini saya jadi teringat bukunya Alan Deutschman yang berjudul: “Change or Die”.

    Semoga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here