BTP: Soal Buruh Harus Ada Keseimbangan

17
510

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat bersitegang dengan para buruh yang berunjuk rasa di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (26/2/2013). Basuki meminta agar buruh tidak hanya berunjuk rasa karena hal itu tidak produktif.

Para buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) itu menuntut dikeluarkannya surat keputusan Gubernur DKI Jakarta terkait penangguhan besaran upah minimum provinsi (UMP). Setelah meladeni tuntutan buruh itu, dengan nada tinggi, Basuki pun mengeluhkan perilaku buruh yang hanya bisa melakukan demonstrasi dan menuntut kenaikan gaji.

“Saya akan meminta Pak Gubernur supaya cepat menurunkan SK, tapi juga Anda semua jangan demo-demo terus. Terus kawan-kawan Anda yang mau kerja jangan dipaksa buat demo. Jadi bapak jangan macam-macam, bapak demo terus, tapi malah minta gaji. Lama-lama pengusaha juga sebel sama bapak. Saya juga kesal sama bapak-ibu semua,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (26/2/2013).

Menurut Basuki, dalam permasalahan buruh itu harus ada keseimbangan. Ia pun menyerukan kepada buruh bahwa perusahaan besar belum tentu mendapatkan untung besar. Apabila buruh itu tidak bekerja, pengusaha pun ikut rugi.

“Bapak demo saja minta dibayar, tapi kalau pengusahanya untung dan tidak mau membayar bapak-ibu, itu saya juga akan marah. Ini yang saya maksud ada keseimbangan. Coba kalau bapak atau ibu ada yang jadi pengusaha, bapak-ibu kesal enggak kalau buruhnya enggak mau kerja tapi minta bayaran? Kerjanya hanya demo terus dan menyuruh teman-temannya untuk berhenti kerja untuk ikut demo juga. Kalian itu preman atau apa?” kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Setelah itu, ada buruh yang menuntut Basuki untuk dapat segera mengeluarkan SK Gubernur itu kurang dari waktu 30 hari. Ia mengatakan, yang resah menunggu SK Gubernur itu bukan hanya buruh, tapi juga para pengusahanya. “Pak, kami berdemo juga karena pengusahanya resah menunggu SK Gubernur,” kata salah satu buruh.

Mendengar hal itu, Basuki kembali menjawab bahwa sebagai wakil gubernur, ia akan meminta agar Gubernur DKI Joko Widodo untuk segera mengeluarkan SK tersebut. Namun, dengan nada suara tinggi, ia juga meminta agar para buruh memahami situasi yang membuat kondisi ini tak dapat segera diselesaikan. Basuki menjanjikan SK Gubernur akan turun pada awal Maret.

“Kami ini baru empat bulan di sini, bapak jangan galak-galak sama saya. Kita juga bisa marah. Hari ini baru bisa dipakai APBD 2013-nya. Jadi, bapak juga jangan desak-desak kita juga. Bapak catat baik-baik, hari ini uangnya baru bisa dipakai. Bapak pikir gampang apa menghadapi DPRD dan yang lain-lain. Kami kan bilang, surat ini baru masuk dan surat itu mesti dikaji. Ini semua mesti dihitung, tiap hari ekspor harga jualnya berapa,” kata pria yang kerap disapa Ahok itu.

Mendengar janji Basuki itu, para buruh itu langsung meneriakkan nama Basuki dan menyerukan, “Hidup Ahok”. Unjuk rasa itu akhirnya berakhir dengan saling bersalaman. Sebelum Basuki meninggalkan tempat unjuk rasa, masih banyak buruh yang berebut untuk sekadar bersalaman atau berfoto bersama Basuki.

Para buruh yang berunjuk rasa tersebut merupakan pekerja perusahaan yang ada di Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Berdasarkan surat dari Disnakertrans DKI No.9/-1.838 kepada Ketua DPD Serikat Pekerja Nusantara (SPN), Disnakertrans menginformasikan bahwa dari 51 perusahaan di KBN, hanya 10 perusahaan yang sedang diproses penangguhan UMP-nya melalui SK Gubernur DKI Jakarta. Kesepuluh perusahaan yang tengah menunggu SK Gubernur itu adalah PT Myungsung, PT Harapan Busaha Apparel, PT Yeon Heung Megasari, PT Doosan Citpa Busana Jaya, PT Good Guys Indonesia, PT Kaho Indah Garment, PT Kyungseung Trading, PT Missung Indonesia, PT Wooin Indonesia, dan PT Star Cantex.[Kompas.com]

17 COMMENTS

  1. setuju..harus seimbang…kalau ngak ya, paling pada dipecatin sama pengusaha kalau ngak kuat bayar…trus setelah itu jadi pengangguran, trus tukang ojek…trus jadi preman…trus…bilang pemerintah tidak pikirin rakyat…Jadi ya harus seimbang, setelah tuntutan dipenuhi buruh harus kerja dengan “hati”… yang produktif….SAlam…Go JB

  2. Pekerjaan saya adalah sebagai call center garuda indonesia dimana saya diterima bekerja oleh infomedia untuk garuda kemudian gaji yang diberikan melalui media prima outsourching. Sedangkan infomedia adalah outsourching yg diberikan oleh perusahaan garuda kepercayaan untuk memegang tender call centernya garuda

    Sedangkan info yang di dapat dari dalam garuda mengeluarkan gaji per-orang untuk call center sebesar 3 juta kemudian dipotong 2 kali melalui infomedia dan media prima yg diterima bersih oleh call center berkisar 1,5jt s/d 1,6jt. Nilai gaji tersebut sudah ditambah lembur setengah jam yg dibayar sebesar 3000 rupiah (buat makan bakso kurang) dan gaji pokok call center 940 ribu rupiah.

    Tingkat kesejahteraan karyawan garuda call center indonesia kurang diperhatikan karyawan sakit tidak diijinkan pulang sampai akhirnya pingsan ditempat bekerja dan keesokannya karyawan tersebut langsung resign. Ada yang sudah bekerja bertahun tahun diberikan gaji seperti yang diatas saya sebutkan dan posisi karyawan lama masih dicall center juga.

    Untuk peningkatan jenjang karir terlalu lama dan lambat biarpun posisi ada yg berubah tapi upah yang diberikan tidak sesuai. Kasihan karyawan garuda call center indonedia yg berkeluarga harus harus menghidupi dan membiayai anak tapi dengan loyalitas dan masa kerja yg terbilang lama tingkat kesejahteraan sama sekali tidak diperhatikan. Gaji yang diterima masih minimum dengan mengingat rata2 pendidikan call center garuda indonesia S1.

    Kebanyakan dengan harapan kesejahteraan (gaji) dan jenjang karir mestinya harus diperhatikan karena membawa nama baik Garuda Indonesia dalam setiap bekerja.

    Saya berharap post comment saya ini dibaca dan bisa di teruskan ke bagian terkait. Karena nasib garuda call center indonesia tidak jelas dan tidak diperhatikan. banyak sudah karyawan yang sakit hati lantas keluar dan yang keluar adalah orang orang terbaik yang dipunyai garuda indonesia untuk call centernya.

    Sedangkan orang yang lama bertahan selain karena umur tetapi tingkat loyalitas mereka tinggi saking tingginya mereka sangat menderita dengan manajemen yg buruk dan mereka juga adalah orang orang terbaiknya garuda indonesia.

    • Tania, mengucap syukurlah anda masih bisa bekerja sbg call center agent utk Garuda Indonesia. Tanpa adanya Infomedia juga Media Prima Outsourcing, anda tidak punya penghasilan samasekali alias pengangguran.

      kesalahan fatal anda adalah anda mencari kerja via ” agent “. jadi, wajar anda hrus bayar gaji agent anda supaya tetap bisa bekerja. bila anda tidak gembira, carilah pekerjaan lain sendiri yang bisa kasih gaji sesuai harapan anda. Jangan susahkan pemprov DKI untuk keluhan masalah yang anda sendiri buat. Pemprov DKI memang melayani warga Jakarta tapi mereka bukan Kacung / Tong Sampah warga. Telan fakta tsb dan jadilah pribadi mandiri.

      • sy ga bisa bilang Tania salah ambil jalan dengan masuk lewat agen, karena mungkin Garuda Indonesianya pun hanya mau terima karyawan dr agen, ga mau kalo buat wawancara HRD sendiri…

        agen2nya itu yg keterlaluan.. masa dr 3jt yg diberikan ke personal cuma 1,6jt?!?! paling ga 2,5 donk… 500ribu tiap bulan dari 1org lhooo kalo ada 200org aja sebulan tu agen udah terima 100.000.000!! bagi 2agen, masih cukup x…. ckckckck

  3. Good…. Emang langsung to the point… Dari demo buruh yg terjadi bbrp waktu ini, yg bikin kesal itu ‘pemaksaan’ terhadap buruh yg kerja biasa. Tidak aneh gara2 hal itu, perusahaan banyak yg tidak tahan utk beraktivitas disini…

  4. buruh itu seperti anak kita yg lagi nakal-nakalnya, setelah diomelin biasanya nurut..kecuali anak yg sudah jadi preman dan kecanduan…ga mau kerja, maunya rusuh melulu, nah anak begini kepaksa orang tua harus bertindak keras juga…..

    kemiskinan dan kebodohan, memang menjadikan orang gampang diprovokasi …..

  5. ditunggu video & foto nya segera disebarkan di internet, nanti jika demo lagi direkam lagi disebarkan lagi, si oknum yg sok galak para preman2 buruh akan diketahui luas oleh masyarakat. Provokator2 gak bisa lagi lempar batu sembunyi tangan karena era informasi udah canggih…kamera ada dimana mana, rekaman ada disetiap saat. Media formalpun sekarang gak gampang membelokan opini seenak mereka sendiri krn bukti outentik gampang tersebar….hati2 preman2 buruh sebentarlagi akan dilibas oleh rakyat..

  6. Salut buat BTP,semoga permasalahan buruh di DKI khususnya dan Indonesia umumnya bisa diselesaikan dengan keterbukaan pengusaha atas untung/rugi,upah yg rendah,pungli,penghapusan tenaga alih daya/outs,kesehatan dan perumahan.Pak Akok/jokowi kita harapkan bisa membenahi hal2 diatas agar Pengusaha/perusahaan DKI jadi contoh agar permasalahan buruh selesai.bravo JB

  7. Setuju.. Mesti seimbang dengan asas kepatutan. Yang merasa kurang ya jangan hanya bisa menuntut saja, mengabaikan hak2 orang lain pengguna jalan dan pengguna tenaga kerja.

  8. Kalu demo terus, pengusaha sebel juga, bersabarlah semua hal harus dikaji. Jangan sampai buruh dirugikan ataupun pengusaha menutup perusahaan karena bangkrut

  9. ajak bicara pengusaha nya, atau hrd nya, ada tdk pemaksaan harus rekrut buruh dari ormas2 tertentu. Preman2 berkedok ormas gak jelas, ini harus diberantas habis.

    di daerah2 juga, harap perhatikan, jangan pelihara mereka.

    tapi org mau ikut2an ormas jg ada sebabnya, mgkin bisa dpt makan-dpt duit dari situ. yg mental nya masih bisa diperbaiki, yg mau kerja, silahkan dibina, kasih pekerjaan.

    yg sdh rusak mentalnya, mau nya malas2an terima duit, dicokok saja…

    maju terus ya pak Jokowi, pak Ahok!

    • Sebenarnya Preman berkedok Ormas itulah yang merupakan “tukang kipas” dan provokator Demo.

      Buruh yang ikutan Demo itupun kebanyakan pekerja yang punya hobu mangkir dari kerjaan.

  10. Saya setuju sekali dengan cara Pak Ahok ini dalam menghadapi massa. Semua orang Indonesia itu seperti pura-pura tidak tahu kondisi hidup kita ini. Mereka harus berkali-kali diingatkan bagaimana cara menghadapi masalah yang benar.

    Kalau tidak mau sengsara ya kurangi buat anaknya dan kurangi merokok. Dibuat planning hidupnya. Sukses dalam hidup itu bukan dilihat dari berapa banyak PENDAPATAN yang didapat tapi bagaimana cara mengolah PENGELUARAN.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here