Ahok.Org – Sebagian besar program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggunakan dana Coorporate Social Responbility (CSR), salah satunya kampung deret. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku memang pembiayaan untuk programnya dari APBD dan CSR.
“Yang APBD bergerak dan CSR. APBD ada urusannya sendiri, kalau enggak diurus APBD ya diurus CSR,” ujar Jokowi usai solat jumat di masjid Sunda Kelapa Jakarta, Jumat (29/3).
Politisi PDIP ini mengatakan, beberapa program yang tidak dicover oleh APBD akan dibiayai oleh CSR. Sebab, sebuah perusahaan memang memiliki kewajiban untuk CSR.
Adapun keuntungan yang didapat oleh perusahaan yang telah memberikan bantuan dana melalui CSR akan memperoleh banyak hal. Pasalnya, jika tata kota terlihat baik, maka pergerakan perekonomian akan mengikuti.
“Ya banyak, kotanya jadi baik, kotanya jadi bagus lingkungan yang baik yak pergerakan ekonomi yang baik, sudah kewajiban kok. CSR kan udah kewajiban. Wajib loh,” katanya.
Jokowi mengatakan permintaan dana CSR diperuntukan untuk program-program yang terencana, bukan asal meminta. Dia mencontohkan, seperti biaya untuk pemeliharaan taman, dan normalisasi kali.
“Jangan lupa mengeluarkan tanggung jawab sosial perusahaan itu wajib loh. Bukan sesukanya, itu yang kita minta baik untuk taman. Yang bersihin kali pakin itu. Untuk yang lain-lain semuanya,” terangnya.
Dia sempat singgung, dana CSR di era pemerintahan dulu yang tak tahu dipergunakan untuk apa. “Kalau yang dulu-dulu enggak tahu ke mana, kalau yang sekarang diwujudkan dalam bentuk barang,” tandasnya.[Merdeka]
sukses slalu jokowi basuki
Salam jakarta baru
Pak, setiap hari, kita masyarakat bisa melihat…anak2 pengemis, bahkan balita…sdh berdiri sampai larut malam di lampu merah. Entah apa pekerjaan instansi terkait ya?
Tapi kalau memungkinkan, anak2 itu dipelihara negara saja/ pemda , jk negara tdk becus.
Gunakan dana csr atau sumbangan masyarakat pak.
Ajarkan budi pekerti dan pendidikan, kita tdk tau, siapa tau mereka nanti menjd generasi yg justru tangguh dan jujur, takut akan dosa!
Dan org tua mereka, patut dihukum, jk masih memperlakukan anak spt itu. Atau suruh mrk bekerja sosial pak.
Salam Indonesia Baru!
Iya biasanya anak2 bayi itu sewaan. hitungnya perhari. ada beberapa dari mereka merupakan korban penculikan.
bagaimana dg pengemis musiman?
sekarang banyak anak2 memgemis di warung makan dan mereka tdk mau pergi bila belum ada yg kasih uang. pasti anak2 itu dikordinir oknum.
Ada 2 kemungkinan Pak :
1. Tidak ada yang mau berikan CSR ke pemprove karena perusahaan tidak percaya pada pemprove waktu itu
2. HILANG tidak bertuan
Salam…Go..JB