Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), menolak izin pembangunan apartemen karena menyalahi aturan, yaitu tidak menyediakan infrastruktur jalan sebagai akses bagi penghuni apartemen.
“Saya tolak izin pembangunan dua apartemen. Satu di Gunung Sahari, satu lagi Pondok Indah,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis 11 April 2013. Sesuai peraturan, para pengembang harus membuat jalan dengan lebar minimal 12 meter dan panjang disesuaikan dari lokasi apartemen hingga akses jalan utama terdekat.
“Akses jalan ini penting, tapi sering disepelekan pengembang. Masalah akses ini jadi penyebab kemacetan Jakarta. Kami harus tertibkan. Kalau tidak, macet Jakarta akan tambah parah,” ujar Ahok. Persoalan ini, menurutnya, sudah muncul sejak tahun 2009.
“Para pengembang mengemplang dari banyak kewajiban karena aturan tidak tegas. Sekarang semua ditertibkan. Izin (pembangunan apartemen) baru akan kami keluarkan setelah pengembang minimal membebaskan akses jalan. Kalau nakal, izin kami cabut,” kata dia.
Kasus Lama
Soal kasus lama yang belum diselesaikan para pengembang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus melakukan pemanggilan dan teguran secara langsung. Pemanggilan berdasarkan pemeriksaan arsip perjanjian lama yang terus diperiksa ulang.
“Saya sudah panggil beberapa pengembang. Mereka mengeluh karena apartemen yang mereka bikin sudah selesai, sementara membangun jalan baru itu mahal. Tapi saya tetap menuntut pembangunan jalan karena itu hak Pemda. Di mana-mana kalau bikin jalan baru ya pasti mahal,” ujar Ahok.
Apartemen yang terlanjur dibangun para pengembang nakal kini akan dialihkan menjadi rencana pembangunan 100 menara rumah susun. Kewajiban para pengembang yang ditunaikan akan dijadikan modal awal, sementara untuk menambah dana percepatan pembangunan, Pemda DKI mengandalkan dana CSR.[Viva.co.id]
hebat! keep doing great job sir
Memang sifat dasar dari pengusaha adalah mencari untung sebesar-besarnya dengan menekan pengeluaran untuk biaya sekecil-kecilnya, termasuk dengan tidak membuat akses jalan masuk ke apartemen tersebut walaupun sudah menjadi kewajibannya. Kalau Pemprov DKI tidak tegas ya menanglah dia. Mungkin Pemprov yang lalu terlalu lemah menghadapi pengusaha oleh karena beberapa faktor penyebabnya. Semoga Pemprov sekarang lebih tegas demi untuk kepentingan masyarakat banyak bukan hanya kenikmatan segelintir orang saja.
nakal nggak bisa sendirian ya mesti ngajak2. Pengembang nakal jika dinas nggak ikut ya ibarat main tinju sendirian…..
Inilah contoh “kenakalan orang dewasa”, lebih nakal daripada kenakalan remaja.
Pak Basuki, perbanyak jalan raya pak, buat berpola grid sehingga bnyk jalur seperti pada umumnya kota2 besar didunia. Ini solusi untuk lalu lintas yg lancar, kemudahan dari satu titik ke titik lainya, pembangunan jd lbh merata, orang jadi lebih terdorong berjalan kaki, tentunya dgn pedestrian yg nyaman. Hanya di Indonesia yg pola jalan rayanya gak jelas dan tidak grid. Gedung terbangun hny dijalan besar saja dibaliknya rumah kumuh.. tidak merata perkembangan kotanya.