Jokowi Minta Warga tak Ribut Gara-gara Tempat Ibadah

11
282

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendatangi warga Jalan Duri Selatan V, Duri Selatan, Tambora Jakarta Barat. Dia bermaksud untuk mendapatkan informasi terkait penentangan warga terhadap tempat ibadah ilegal di lingkungan Sekolah Damai.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Masjid Jami Al-Ulama, Jokowi mendengar pengaduan dari tokoh ulama dan warga setempat.

“Sore ini saya tidak menyampaikan hal yang banyak, tapi kami ingin masukan dari bapak-bapak di sini, mungkin juga keluarga besar Duri Selatan ini, sehingga masalah di sini bisa diselesaikan dengan baik,” ujar Jokowi, Jumat (12/4).

Kepada warga, Jokowi menginginkan, jangan sampai masalah yang sebetulnya sudah dibicarakan jangan menjadi panas. “Karena memang komunikasi antar warga dan antarumat tidak terjalin dengan baik. Saya selalu membuka diri terima masukan baik di kantor dan di rumah,” jelas Jokowi.

Di hadapan tokoh ulama dan warga, Jokowi meminta jangan sampai persoalan kecil dibesar-besarkan. Dan jika ada persoalan yang dianggap besar, harus diselesaikan secepatnya.

“Saya enggak senang masalah ditahan bertahun. Kalau bisa sekarang diselesaikan sehingga suasana jadi enak. Kita saling bertetangga. Juga antarumat di semua kampung itu campuran. Ini realitas. Kalo kita terima dengan lapang. Ada yg muslim dan non. Tapi kalo masalah itu bisa diselesakan dengan cara yang baik, sebagai gubernur ya pakai aturan. Kalo memang aturan seperti ini ya saya pake aturan ini.”

Dalam pertemuan yang berlangsung di dalam Masjid Jami Al-Ulama, turut dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin, Caman Tambora Isnawa adji, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombespol Suntana beserta Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Widodo, dan Kapolsek Metro Tambora Kompol Donny Eka Syaputra.[Merdeka]

Terkait: Jokowi Janji Beri Solusi Penolakan Tempat Ibadah di Tambora 

11 COMMENTS

  1. Negara negara maju (USA) dalam hal toleransi, mereka tidak toleran terhadap minoritas, tapi Indonesia bisa lebih maju dari mereka bila bisa toleran terhadap minoritas. Itulah harapanku, kapan?

  2. Tdk ada yg bisa memilih mau lahir melalui rahim seorang ibu, beragama apa…di lingkungan agama apa…semua sdh ditakdirkanNya. Lahir pun sama, sebagai anak manusia. Jk besar, memeluk brbagai agama, itu adalah urusan iman, dgn yg di Atas.
    Tdk ada agama, yg mengajarkan menindas agama lain.
    Akan selalu ada, orang2 jahat, yg berkedok agama, pdhal memiliki kepentingan sendiri. Dgn komunikasi yg terbuka, antar umat beragama, akan bisa dihindari kesalahpahaman, yg bisa saja dihembuskan, untuk merusak kerukunan. Semoga terwujud Indonesia Baru yg bersatu! Amin!

  3. masalahnya agama yg satu merasa terancam dengan agama yg lainnya….ini bukan soal iman, tapi soal pemahaman yang salah tafsir…masing-masing pribadi bertanggung jawab kepada Sang Khalik nantinya, tanpa calo seperti didunia, tidak ada lagi sogok menyogok atau KKN yg berbesan….

  4. Di area (komplek) sekolahan ada tempat ibadah untuk mendidik murid-muridnya harusnya disyukuri, ini malahan dipersoalkan disebabkan bukan mesjid, bener bener tidak tahu ini negara ada karena Berdasarkan Pancasila.
    Sebaiknya orang yang mempersoalkan tersebut suruh pindah ke arab saja.

    • Keduanya ngak bagus. yang bagus MUI mengeluarkan fatwa bahwa mendirikan GEREJA halal hukumnya. N pemerintah mendukung…… urusan bisa brrez……

  5. Takut pengikut pindah agama lain harusnya imam atau pemimpin agama tersebut harus introspeksi diri, apakah yang diajarkan sudah dipahami dengan baik oleh umatnya atau tidak? Kalau sudah dipahami dengan baik dan dijalankan sesuai dengan iman masing2…kenapa pembangunan tempat ibadah ditakuti? Kan itu hanya menunjukkan ketidakmampuan anda sebagai pemimpin spiritual / imam dalam mendidik pengikut atau warga anda kepada iman yang sebenar-benarnya..sehingga main unjuk kekuatan untuk menolak keberadaan tempat ibadah agama lain…Introspeksi dulu..apakah kita sudah benar atau belum…Salam…Go…JB

  6. Hahahaa…. betul juga. pilih : tempat ibadah ilegal atau tempat panti pijat plus-plus legal ? 🙂

    Definisi ilegal disini kan aneh utk diterapkan kpd rumah ibadah. kecuali kalau agama ilegal, lain cerita. kalau IMB-nya ilegal, lain cerita. Tdk ada IMB-nya ? musti dicari tahu sbabnya knapa tdk ada. apa sngaja dijegal, dipersulit atau apa ?

    Ijin IMB utk mesjid, musholah tdk sulit samaskali. tapi muslim malah dengan sengaja tdk urus IMB atau melanggar IMB yg dikeluarkan pemerintah dalam membangun mesjid. sdg gereja2 yg sngaja & terang2an dipersulit utk dapat IMB, malah dituduh macam2 & dirusakkan. Harus adil dong. kan kita kristen bayar pajak. lebih besar lagi jumlah kontribusinya daripada yg non-kristen hehehe…

    Kebenaran & keadilan harus ditegakkan & dijadikan dasar pembangunan propinsi DKI Jakarta 🙂

  7. saya sendiri adalah salah satu dari anggota gereja tersebut.sampai kemarin pun kami sampai sampai lagi beribadah di serang oleh orang orang yang mengatas namakan forum mesjid,yang menurut kami apakah pantas seorang dan atas nama agama menyerang agama lain?menurut kami itu menyakitkan bagi kami.

  8. Sepertinya urus IMB salah bila harus menuruti persutujuan warga setempat. Umat Kristen yang didaerahnya minoritas pasti selalu dipersulit.

    Dan satu lagi kalau satu daerah berpikiran kotor semua (porno), bisa saja warga setuju untuk membangun pijat++.

    Ada yang salah dengan mengurus IMB ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here