Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan soal tuduhan mengatakan ‘komunis’ kepada warga penguni bantaran Waduk Pluit.
Dalam wawancara dengan wartawan di Balaikota Jakarta, Rabu (24/4/2013), Basuki menyatakan bahwa warga yang menempati lahan secara ilegal di sekitar Waduk Pluit, Jakarta Utara, telah menyerobot tanah negara. Ia menolak permintaan ganti rugi kepada warga atas pembongkaran bangunan dan relokasi warga dari lokasi tersebut.
“Nah, sekarang logikanya, kalau ilegal, dibongkar terus minta ganti rugi, ya mampus kita, nanti semua orang bakal bangun (rumah). Enggak ada hukumnya, itu komunis,” kata Basuki, Rabu.
Pernyataan itu kemudian diartikan sebagai kemarahan dan tudingan komunis terhadap warga. Namun, Basuki menyatakan bahwa perkataannya tersebut tidak berarti menuding warga bantaran Waduk Pluit sebagai penganut paham komunisme.
Ia menjelaskan alasan mengapa ia sampai mengeluarkan pernyataan tersebut. Pernyataan itu ia keluarkan karena ada sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mendatanginya dan membawa proposal. LSM itu berbicara dengan mengatasnamakan warga bantaran Waduk Pluit untuk meminta pembagian lahan.
“Saya enggak marahin warga bantaran Waduk Pluit. Saya juga tidak bilang mereka komunis,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (26/4/2013).
“Jadi kan saya bilang, mana bisa lahan itu dibagi, karena itu tanah negara. Nah, LSM itu ngotot. Kalau ngotot, itu namanya ideologi komunis. Kemudian, LSM itu bilang, ‘Rakyat boleh menjarah lahan’,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Basuki menyatakan siap menerima warga Waduk Pluit yang ingin menuntutnya karena ucapannya tersebut. Ia berpendapat bahwa tindakan warga yang menempati tanah bukan milik mereka lebih bersalah dibandingkan dengan ucapannya. Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, warga telah membangun bangunan di atas tanah negara dan menyewakan bangunan itu.
Selain itu, Basuki juga menuding warga tidak membayar pajak bumi bangunan, tetapi justru meminta ganti rugi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas penggusuran di lahan tersebut.
Basuki menegaskan, ia menolak permintaan warga bantaran Waduk Pluit agar ia meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Ia menyebutkan, Pemprov DKI sudah mengeluarkan bantuan cukup besar kepada warga bantaran Waduk Pluit. Dia menilai ada LSM yang berupaya mengadu domba warga dengan dirinya.[Kompas.com]
makanya wargan bantaran jangan pake calo berlisensi LSM, apalagi ormas abal-abal, sekarang bukan jamannya lagi bayar oknum kelurahan trus tempati lahan kosong…..
buat pemprov DKi Jakarta, apa buat yg ngeyel mempertahankan menduduki lahan negara bisa dipidanakan???
coba dicek juga, LSM nya terdaftar ga di pemprov DKI Jakarta, jangan-jangan malah terima dana APBD???
Betul Bro hattori.
Jangan layani LSM abal-abal, apalagi yang berkedok ORMAS ANARKIS berlabel LBH. Semua orang Betawi Tahu cara kerja mereka. Bisanya mengadu domba, agitasi, provokasi dll. Pura-pura bela warga. Ujung-ujungnya duit (angpao). begitu sudah terima mereka kaburrrr & tidak perduli nasib Warga yang dipermainkan.
Maju terus Bpk Ahok, Kita warga betawi Pro rakyat kecil tapi tidak mau dipermainkan oknum-oknum LSM
SALAM JAKARTA BARU
Enak banget warga pluit nyuruh nyuruh pak ahok minta maaf, memang hari ini hari lebaran apa. Udah menduduki lahan tanpa ijin, mendirikan bangunan tanpa imb, nggak bayar pbb, nggak punya sertifikat tanah. MInta ganti rugi. Elu orang lagi yang harus minta maaf, kayaknya elu orang nggak bakalan minta maaf sama pak ahok, tapi minta dipenjara-in sama pak ahok atas nama negara. Termasuk lsm-nya sekalian minta di pidanakan.
Ini lsm-lsm udah pada gerah, soalnya nggak dapat setoran lagi. Dulu kan orang pemda pada takut sama lsm apalagi sama yang ngaku ngaku wartawan, takut dibikin rusuh, takut diberita-in hal hal yang menyudutkan, takut segala hal yang nggak perlu deh. Lawan lah pak ahok, Rakyat itu tau mana yang betul dan nggak betul, mana yang salah dan benar, mana surga mana neraka, tapi kadang mereka mau pilih neraka, tapi sebelum mereka pilih neraka, pidanakan dulu mereka didunia. Karena sudah merugikan negara, menduduki lahan ilegal. kurang ajar.
kalo yang dukung tukang jarah uang negara, lahan negara memang perlu disikat… dibaikin ga mau, maunya apa dia… saya juga orang miskin ga begitu begitu amat… ngaca tuuh yang minta / dudukin lahan (waduk)negara … teruskan pak ahok jangan kasi angin, LSM as*
Saya setuju dengan pendapat koh Ahok,… Pemda DKI harus tegas didalam memberikan bantuan kepada masyarakat. Kalo tanah negara diserobot trus minta ganti rugi, APBD bisa jebol,… Dan pasti banyak yg mengikuti,… Udah benar itu sikap koh Ahok,… Salam Jakarta Baru….
Barusan baca di media online terkait hal ini,
Dan menurut gw, warga terlalu lebay, pak ahok gak bermaksud menjatuhkan mereka. Toh warga juga yg salah terkait masalah kepemilikan tanah.
tidak perlu layani warga waduk pluit, mereka tidak tahu atau pura pura tak tahu hukum. yang penting pemprov dki udah jalani sesuai aturan dan bertindak benar, maju terus.
itu mah bukan LSM tapi mafioso, preman terorganisir, ya maaf aja Gub & Wagub DKI saat itu bkn pengecut, yg sukanya sok galak diluaran tapi baik2in preman dibelakang. 2 JB ini bersih mereka kagah takut ancaman yg sejenis itu dan perlu diingat ya sebesar dan sekuat apa dibalik ini ente2 berhadapan dg rakyat, bisa babak belur …
Ane dukung bang Ahok…jangan ada kata ganti rugi buat mereka-mereka itu…di relokasi udah untung masih minta macam2..emang preman apa ? Saran saja, lain kali bang Ahok pake kate-kate yang lebih bijaklah…jangan sampe tuh dimanfaatin ame orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk nyerang bang Ahok….Salam…Go…JB
BONGKAR….BONGKAR….. BONGKAR KEBIASAAN LAMA….!!!
Orang2 yg menafsirkan kata2 Pa Ahok mjd berlawanan arti emang orang2 bodoh yg sok pinter. “Orang pandai jgn mau dibodoh-bodohi oleh orang bodoh krn orang bodoh akan membawa kita ke tingkat kebodohannya”
Dasar LSM busuk. Kumpulan preman yang ngaku-ngaku memperjuangkan “hak” padahal UUD doank.
Kalo penduduk waduk pluit itu minta ganti rugi bangunan mendingan di-offset aja dengan sewa lahan yang seharusnya mereka bayar selama mereka menempati lahan waduk. So pasti tekor tuh preman waduk pluit. Wong sewa lahan selama mereka bangun rumah liar itu pasti lebih mahal dari harga bangunan. Apalagi yang udah bertahun-tahun.
Maju trus Pak Ahok,klo Pak Jokowi mau bertemu dengan warga waduk Pluit sebelumnya lurah,camat coba didata/pantau pesertanya pasti orang2/preman yg kuasai lahan/kontrakan yg menentang dengan menyertakan orang2 bayaran nasi bungkus,metode ganti rugi itu model pejabat lama sambil korupsi,juga LSM2 itu tdk hidup klo pejabatnya bersih.cara2 Komunis harus disingkirkan.Bravo JB.