Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku terkejut dan bersedih atas meninggalnya Ustad Jeffry Al Buchori. Apalagi Ahok sangat menyukai ceramah dari ustad yang akrab disapa Uje itu.
“Saya terkejut dengan kabar duka tersebut. Saya menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013).
Ahok mengaku mengagumi Uje. Menurutnya, Uje merupakan dai yang punya pemikiran yang luas tentang Islam. Atas kekagumannya itu, Ahok pun pernah mengundang Uje untuk berdakwah di Belitung Timur saat dirinya menjabat sebagai bupati di sana.
“Saya pernah undang beliau ke Belitung Timur. Tepatnya kapan, saya lupa. Tapi saya undang beliau karena saya suka banget dengan khotbahnya yang enak didengar. Pokoknya, Uje keren banget saat menyampaikan khotbahnya,” kata Ahok.
“Indonesia kehilangan satu pemuda yang luar biasa. Uje merupakan ustad yang kharismatik,” tambahnya.
Uje meninggal saat mengendarai sepeda motor Kawasaki Er6n dini hari tadi (25/4). Uje meninggal setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak pembatas jalan dan pohon Palem. Atas peristiwa ini, Ahok pun mengimbau kepada para pengendara sepeda motor untuk selalu berhati-hati dalam berkendara.
“Kendaraan motor itu cukup bahaya ya. Harus hati-hati. Kalau soal kecelakaan motor di Jakarta resminya meninggal bisa tiga orang setiap harinya,” jelasnya.[Detikcom]
Betul ahok ustad Uje adalah ustad yg menghargai keberagaman/Bineka tunggalIka dalam khobahnya adam menyejukkan semua orang yg mendengar,tidak ada unsur menghasud dan menghina orang lain/umat lainnya.Semoga almahum diterima disisinya dan muncul ustad2 muda yg dapat menciptakan kedamaian di negri ini.Bravo JB
Salut untuk seorang Ahok,,,,nah beginila seharusnya kita bermasyarakat,toleransi itu lebih indah ,,mengucapkan bela sungkawa atau selamat kepada saudara beda agama itu labih bauk dari pada mencari kejelekan dan kelemahan agama lain,,,,pokony untuk kali ini Ahok keren,,,,,
klu dulu ada anekdot klu bisa dipersulit kenapa dipermudah, nah dg jakarta baru skr motonya dirubah menjadi klu bisa membesarkan hati orang lain kenapa harus menista orang
setuju