Ahok.Org – Proyek transportasi massal atau Mass Rapid Transit (MRT) baru saja dimulai. Namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus segera menyiapkan pembayaran commitment fee atas pinjaman proyek MRT selama 40 tahun.
“Kami harus segera bayar Rp5 miliar. Ini commitment fee dari pinjaman yang diberikan Japan International Cooperation Agency (JICA),” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 6 Mei 2013.
Ahok mengatakan, pembayaran harus dilakukan segera karena proyek MRT seharusnya dimulai tahun lalu. Mundurnya jadwal pembangunan ini pula yang menjadikan Pemprov DKI Jakarta harus membayar fee saat ini.
Besaran pembayaran Rp5 miliar itu ditentukan berdasarkan rumusan commitment fee 0,1 persen dari total pinjaman ¥125 miliar untuk tahap pertama. Ini belum termasuk bunga 0,2 persen dengan jangka waktu pinjaman selama 40 tahun proyek.
Sebelumnya, pemerintah RI bersama Pemprov DKI Jakarta menandatangani Naskah Perjanjian Penerusan Hibah (NPPH). Hibah yang diberikan pemerintah RI kepada Pemprov DKI sebesar ¥758 juta ini adalah penerusan dari pinjaman tahap I yang diberikan Japan International Cooperation Agency (JICA) sejumlah ¥1,869 miliar.
Penandatangan naskah ini dilakukan oleh Dirjen Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan Mardiasmo bersama Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Jakarta pada 25 Maret 2009.[Viva.co.id]
Usul pak Ahok, Tahap kedua MRT cari pendanaan bukan dari Jepang lagi, Misalnya dari China, Singapore,Inggris atau Timur Tengah karena mereka punya dana melimpah di sana dan bunga bersaing dengan Jepang. Tidak usah pakai komitmen fee segala karena era sudah berubah…. Go JB
Tahap I siapnya 2017, ntah masih ada lagi gak pak Ahok di DKI 2 nya ? 🙂
mengurusi sampah hasil pemerintahan yg lalu…
menanggung bebannya…
semoga Jakarta terus berbenah menjadi kota yang lebih manusiawi dan bermartabat sesuai slogan JB… hidup calon RI-1 dan RI-2