BTP Tentang Uang Kerahiman DKI

10
220

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama mewacanakan penghapusan uang kerahiman yang selama ini selalu diandalkan oleh warga DKI yang membangun rumah di tanah yang bukan milik mereka.

Ahok mengingatkan mereka adalah orang yang minta belas kasihan karena tidak memiliki tempat tinggal, sehingga menggunakan tanah negara. “Nanti di DKI enggak boleh ada lagi uang kerohiman. Jadi kalau relokasi dari sungai dari waduk manapun, tidak ada yang namanya ganti rugi atau ganti untung. Jadi enggak ada lagi ngemis-ngemis cari uang kerohiman,” kata Ahok di Jakarta, Minggu (11/5/2013).

Ahok menilai ketika Pemprov DKI mau memberikan mereka tempat tinggal, mereka merasa dizolimi seolah-olah haknya diambil. Ahok mempertanyakan kemudian bagaimana cerita hak tanah yang mereka rampok kemarin.

“Jadi jangan kesalahan lama dibuat kebenaran. Di DKI itu begitu. Kesalahan lama malah jadi alasan untuk menuntut, seolah-olah haknya dia. Ini yang mau kami berantas. Kalau tidak, 30 tahun lagi DKI pasti lebih rusak. Karena tiap orang menduduki, orang tambah banyak,” terangnya.

Makanya, lanjut Ahok, ini menjadi tugas Pemprov DKI untuk memberikan rusun dan pekerjaan. Ahok mencatat, di Marunda, seluas 1.500 hektar, akan dijadikan kawasan ekonomi khusus dan juga akan membangun kawasan industri seluas 170 hektar yang bisa menampung 250 orang.

“Jadi kalau Anda engga punya kerjaan tapi menolak ke Marunda kan aneh. Jadi di Jakarta mau hidup apa ngerampok?,” kata Ahok.

Ahok mengakui, ada kesalahan pada waktu yang lalu dalam menangani masalah di Muara Baru. “Kita sadar ada kesalahan pusat tempo dulu. Karena itu, kami juga sadar mereka butuh kerja, maka kami beli lahan. Sudah ada empat unit itu didudukin. Yang melanggar HAM siapa? Kami kirim orang, mereka malah pakai golok mengusir orang kita,” tutur Ahok.

Ahok menyayangkan sikap warga Muara Baru yang seperti itu. “Bagaimana Anda yang tadinya engga punya rumah. Kita kasih karena kita maklum Anda tinggal di Jakarta mau kerja. Begitu mau dipindah ke rumah yang layak anda merasa dizolimin. Yang zolim siapa?,” jelas Ahok.

Ahok menambahkan, tentang rusun yang dimiliki oleh pejabat, Ahok menjawab,”pecat.” [Okezone]

10 COMMENTS

  1. Oknum2 macam gini subur karena sikap pejabat2 & tokoh2 yg lebay, jaim, munafik, mementingjan pencitraan. Suka cari muka, sok suci, sok membela rakyat, keenakan jadi pejabat, korupnya kelewatan jadi takut benturan dg rakyat, selalu berusaha tampak karismatik menebar senyum palsu, banyak ngomong, bersikap tenang biarpun ketangkap KPK juga tetap senyum2 dll dll. Nah oknum LSM jahat memanfaatkan kelemahan ini, ujung2nya negara dirugikan.

  2. ini memang tugas pemprov DKi Jakarta menertibkan, banyak tanah kosong era 1998 diduduki pemukim illegal yg didukung LSM/ormas abal-abal,bahkan partai bodrex juga ikut main, belum birokrat masalalu yg membisu, demi popularitas….sudah waktu nya, kelihatannya 2014 akan jadi hambatan, karena diusung kembali sebagai modal partai-partai setan…

  3. Ahok menambahkan, tentang rusun yang dimiliki oleh pejabat, Ahok menjawab,”pecat.”
    .
    Kemaren bilangnya DILUPAKAN, sekarang bilangnya DIPECAT.
    .
    Jadi mau dilupakan apa dipecat pak….???

  4. Dukung 1000% uang kerohiman DIHAPUS.
    Langkah BPK JOKOWI & BPK AHOK , sudah sangat tepat. Penduduk korban penertiban or penggusuran lebih baik diberikan rumah susun murah & fasilitas. Penjarah tanah negara akan semakin seenaknya (tidak bayar BPHTB, PBB, IMB dll) kalau masih bandel, dipidanakan saja.
    Uang Kerohiman lebih banyak dampak buruknya: KKN, Pemalakan, Ormas Anarkis semakin dimanja, menciptakan lingkungan kumuh di tempat yang lain, dll.
    Lihatlah Tegasnya BPK ALI SADIKIN, Jakarta baru bisa maju.
    SALAM JAKARTA BARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here