Jokowi Evaluasi Manajemen Penonton Jakarnaval 2013

4
154

Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Jakarta Karnaval (Jakkarnaval) sebagai rangkaian HUT DKI ke 486. Namun, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan catatan khusus dari segi penonton.

“Satu menurut saya manajemen penonton,” kata Jokowi singkat di Balai Kota Jakarta, Senin (1/7).

Manajemen penonton yang dimaksud pria kelahiran Surakarta 52 tahun silam ini yakni penontonnya harus dikelola dengan baik. Sehingga, peserta Jakkarnaval dapat beraksi dengan leluasa.

“Kemarin kan enggak bisa beratraksi. Kemarin hanya bisa jalan. Itu seharusnya ada atraksinya,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku kaget dengan animo warga yang tinggi dalam menyaksikan Jakkarnaval. Sebab, ia memperkirakan jumlah penonton tidak sebanyak yang dibayangkan.

“Iya, jadi ya gimana, seharusnya ada atraksi. Kayak Sisingaan dari Subang itu ada atraksinya, yang dari Jember ada atraksinya, yang dari kita sndri yang ondel-ondel ada atraksinya. Nah sekarang kayak gitu gimana?,” terangnya.

Sementara itu, terkait banyaknya sampah dan rumput taman yang diinjak-injak oleh warga saat melihat Jakkarnal, Bapak tiga anak ini mengaku bukan masalah serius. Sebab, persoalan tersebut dapat diatasi secara langsung dan cepat.

“Sampah ya dibersihkan toh. Ya nanti lama-lama rumput ndak rusak,” tegasnya.

Sedangkan, kostum yang dikenakan Jokowi kemarin menurut masyarakat bagus, pengusaha mebel ini hanya menyatakan tidak tahu. “Ya enggak tahu,” katanya.[Merdeka]

4 COMMENTS

  1. BETUL SEKALI pak. Lihat aja yang nonton bola di Indonesia dan di Eropa. Mereka tunduk pada manajemen penonton, sampah, sarana publik yang rusak… saya yakin bisa kok, kita ini negara besar yang punya martabat. Yakin…

  2. kecuali kita mau diperlakukan seperti budak lagi dizaman penjajahan, disabet baru nurut….kalau sepanjang jalan penonton duduk rapi…..kita seharusnya mulai benahin dan sadarin penonton, yang memang haus hiburan…

  3. Sekedar masukan untuk Jokowi dan Ahok, untuk melancarkan acara parade atau karnaval biasanya di Sydney kita memasang “Crowd Control Barrier” di sepanjang jalan yang dilalui float.
    Gambar produknya seperti ini:
    http://www.sbsfence.com.au/index/productdetails/23

    jadi penonton2 bisa rapi seperti ini:
    http://www.mixitup.com.au/assets/images/festivals_small/PARADE.jpg

    biasa tinggal sewa sama perusahan2 fencing. Ngak tahu di jakarta ada atau tidak tapi dengan begitu acara karnaval akan berjalan dengan lancar. Penonton hanya di perbolehkan menyebrang di point2 tertentu.
    Terima Kasih

  4. Sangat memaklumi kl Jakarnaval 2013 masih kurang tertibnya masyarakat yg menonton. Hal itu krn animo masyarakat yg butuh hiburan spt ini. Saya tinggal di Bali, dulu pertama kali adanya pembukaan pesta kesenia bali juga ada karnaval. Namun ruas jalan yg digunakan tidak sejauh spt di jakarnaval. Masalah penonton yg membludak dan sampah jg menjadi perhatian. Bahkan bukan hanya penonton ato sampah tetapi juga para fotografer yang berjubel memenuhi acara yang tidak tertib. Namun seiring tiap tahun di gelar acara tsb, penonton mulai bisa tertib, fotgrafer juga tertib dan sampah jg mudah ditanggulangi. dan hasilnya sekarang acara tahunan itu menjadi ajang kreatif, ajang hiburan dan ajang mencari moment budaya serta event lomba foto untuk para fotografer. Masih banyak contoh karnaval yang dapat di pakai contoh spt juga Jember Karnaval yg tiap tahun ada. Dan saya yakin jika Pemda DKI Jakarta serius tiap tahun mengadakan acara ini akan banyak keuntungan yg didapat dan mendidik masyarakat untuk tertib secara tidak langsung. Apalagi sekelas Jakarta, kota dimana keberagaman dan budaya ada disana. Selamat berjuang menuju Jakarta yang baru-untuk indonesia yang baru! Salam dari Bali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here