Basuki Janji Tindak Tegas Calo Makam

7
104

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama berjanji akan menindak tegas pegawai negeri sipil (PNS) yang terlibat praktik jual beli lahan pemakaman di Jakarta. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengancam akan merotasi para PNS yang terlibat praktik jual beli lahan pemakaman.

“Kita lagi coba untuk pindah-pindahkan itu,” ujar Basuki kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (6/7).

Basuki meminta kepada warga yang mengalami praktik percaloan lahan pemakaman untuk melaporkan kepada dirinya. “Memang seharusnya warga bisa lapor kepada kita karena harus diakui di lapangan itu banyak oknumnya,” katanya.

Pengamat Perkotaan, Yayat Supriyatna mengatakan, praktik calo lahan pemakaman sangat meresahkan. Praktik calo tersebut dapat dihilangkan  dengan merangkul para calo tersebut sebagai tenaga honorer. “Mereka bisa dilatih dan ditatar. Karena mereka yang menguasai, bahkan menguasai di pinggiran kota juga,” ucapnya.

Diungkapkan Yayat, biaya pemakaman yang dikenakan hanyalah iuran retribusi sebesar Rp 100 ribu. Biaya pemakaman yang cukup membebankan warga Jakarta berkisar Rp 3 juta – Rp 5 juta, seperti kasus yang pernah ditemukan di TPU Karet Bivak.

Ditambahkan Yayat, berdasarkan data yang dihimpun, setiap hari terdapat  100-120 orang meninggal dunia dan membutuhkan lahan makam. “Persoalan calo makam harus segera diselesaikan karena sangat meresahkan warga,” tandasnya.[Beritajakarta]

7 COMMENTS

  1. [6 alasan mengapa Indonesia (sempat) keluar dari PBB.

    Alasan Indonesia Keluar Dari PBB – Terindikasi – Soekarno yang merupakan Presiden pertama di Indonesia, memang merupakan sosok yang fenomenal. Tahukah sobat, Indonesia pernah keluar dari PBB ? Ya, Indonesia pernah keluar dari PBB dan itu terjadi pada masa pemerintahan Soekarno sendiri. Lantas mengapa Soekarno ngotot hingga akhirnya Indonesia keluar dari PBB pada saat itu?

    Soekarno memang sosok yang sangat pemberani. Sejarah mencatat, Indonesia merdeka dari segala bentuk penjajahan tidak terlepas dari peran tangan dingin Soekarno. Selain berwibawa, ia juga sangat tegas. Beliau tidak pandang bulu terhadap siapapun yang mencoba merendahkan martabat negara Indonesia.

    “Inggris kita linggis! Amerika kita setrika!”, atau “Go to hell with your aid” yang ditujukan kepada Amerika.

    “Malaysia kita ganyang. Hajar cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu”

    Itulah beberapa kalimat yang tercatat oleh sejarah pernah diucapkan oleh Soekarno terkait negara-negara yang berusaha bertindak tidak semestinya terhadap Indonesia. Ya, sekali lagi saya katakan, Soekarno memang tidak pandang bulu. Tidak hanya itu, PBB (Persekutuan Bangsa-Bangsa) yang merupakan organisasi level internasional pun pernah dilawan. Tepatnya, tanggal 20 Januari 1965 Bung Karno menarik bangsa Indonesia dari keanggotaan PBB. Tentunya Soekarno sudah memikirkan matang-matang terkait keputusannya mengundurkan Indonesia dari PBB. Lantas, apa alasan Indonesia keluar dari PBB? Setidaknya ada enam alasan yang tak terbantahkan bahkan oleh Sekjen PBB sendiri yang menjadi dasar Indonesia menarik diri dari keanggotaan di PBB.

    1. soal kedudukan PBB di Amerika Serikat. Bung Karno mengkritik, dalam suasana perang dingin Amerika Serikat dan Uni Sovyet lengkap dengan perang urat syaraf yang terjadi, maka tidak sepatutnya markas PBB justru berada di salah satu negara pelaku perang dingin tersebut. Bung Karno mengusulkan agar PBB bermarkas di Jenewa, atau di Asia, Afrika, atau daerah netral lain di luar blok Amerika dan Sovyet.[/color][/FONT]

    2.PBB yang lahir pasca perang dunia kedua, dimaksudkan untuk bisa menyelesaikan pertikaian antarnegara secara cepat dan menentukan. Akan tetapi yang terjadi justru PBB selalu tegang dan lamban dalam menyikapi konflik antar negara. Indonesia mengalami dua kali, yakni saat pembebasan Irian Barat, dan Malaysia. Dalam kedua perkara itu, PBB tidak membawa penyelesaian, kecuali hanya menjadi medan perdebatan. Selain itu, pasca perang dunia II, banyak negara baru, yang baru saja terbebas dari penderitaan penjajahan, tetapi faktanya dalam piagam-piagam yang dilahirkan maupun dalam preambule-nya, tidak pernah menyebut perkataan kolonialisme. Singkatnya, PBB tidak menempatkan negara-negara yang baru merdeka secara proporsional.

    3. Organisasi dan keanggotaan Dewan Keamanan mencerminkan peta ekonomi, militer dan kekuatan tahun 1945, tidak mencerminkan bangkitnya negara-negara sosialis serta munculnya perkembangan cepat kemerdekaan negara-negara di Asia dan Afrika. Mereka tidak diakomodir karena hak veto hanya milik Amerika, Inggris, Rusia, Perancis, dan Taiwan. Kondisi yang tidak aktual lagi, tetapi tidak ada satu orang pun yang berusaha bergerak mengubahnya.

    4.soal sekretariat yang selalu dipegang kepala staf berkebangsaan Amerika. Tidak heran jika hasil kebijakannya banyak mengakomodasi kepentingan Barat, setidaknya menggunakan sistem Barat. Bung Karno tidak dapat menunjung tinggi sistem itu dengan dasar, “Imperialisme dan kolonialisme adalah anak kandung dari sistem Negara Barat. Seperti halnya mayoritas anggota PBB, aku benci imperialisme dan aku jijik pada kolonialisme.”

    5. Bung Karno menganggap PBB keblinger dengan menolak perwakilan Cina, sementara di Dewan Keamanan duduk Taiwan yang tidak diakui oleh Indonesia. Di mata Bung Karno, “Dengan mengesampingkan bangsa yang besar, bangsa yang agung dan kuat dalam arti jumlah penduduk, kebudayaan, kemampuan, peninggalan kebudayaan kuno, suatu bangsa yang penuh kekuatan dan daya-ekonomi, dengan mengesampingkan bangsa itu, maka PBB sangat melemahkan kekuatan dan kemampuannya untuk berunding justru karena ia menolak keanggotaan bangsa yang terbesar di dunia.”

    6.tidak adanya pembagian yang adil di antara personal PBB dalam lembaga-lembaganya. Bekas ketua UNICEF adalah seorang Amerika. Ketua Dana Khusus adalah Amerika. Badan Bantuan Teknik PBB diketuai orang Inggris. Bahkan dalam persengketaan Asia seperti halnya pembentukan Malaysia, maka plebisit yang gagal yang diselenggarakan PBB, diketuai orang Amerika bernama Michelmore.

    Banyak kepala negara yang berpendapat, keputusan Soekarno untuk mencabut Indonesia dari keanggotaan PBB adalah sikap nekat. Namun tekad Soekarno sudah bulat, ia akan lakukan apapun untuk memperjuangkan martabat Indonesia. Bahkan lebih jauh lagi, ia membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces/ Conefo) sebagai alternatif persatuan bangsa-bangsa selain PBB. Konferensi ini sedianya digelar akhir tahun 1966. Langkah tegas dan berani Sukarno langsung mendapat dukungan banyak negara, khususnya di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Bahkan sebagian Eropa juga mendukung.

    “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita” (Soekarno)

    hebat’a bung’ Ir.soekarno bisa membentuk konferansi CONEFO [Conference New Emerging Forces] dan menentang PBB yang tidak adil’.

    “AKU YAKIN PAK AHOK ADALAH TITISAN DARI PRESIDEN RI YANG PERTAMA, BAHKAN LEBIH HEBAT DARI DARI BELIAU”

    • benar pakde ahok pernah mengusi ham pbb yg menggunakan ham dengan setengah hati, kedua pakde ahok pernah mengusir bank dunia yg mau mendikte dki, dan ini menunjukan bahwa bangsa kita masih ada pemimpin seperti sokarno juga pakde ahok orangnya pintar dalam mengelola keuangan dan itu yg tidak dipunya soekarno

  2. saya dukung jokowi ahok RI 1 dan 2
    saya suka transparansinya dan kepedulian terhadap bangsa dan negara

    PANCASILA , UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika tanpa membedakan semuanya.

    kebijaksanaannya,musyawarah dan mufakat,ketegasannya.sepak terjangnya.

    seru demi kepentingan bangsa dan negara kita tercinta INDONESIA.

  3. bro Ahok buktikan dulu di arena pemprov DKI Jakarta, reformasi birokrat jangan setengah-setengah bro…!

    Anda sedang menulis sejarah tinta emas reformasi pemprov DKI Jakarta untuk pertama kalinya sejak Indonesia merdeka!!!

    Tentu banyak yg iri dan berusaha menggagalkan duet Jokowi-Ahok/BTP, maju terus..! Tuhan sertamu!

  4. Di TPU Karet (yang berkantor dibawah tanah), setiap perpanjangan izin penggunaan tanah makam, petugas penerima pembayaran retribusi tidak mau membuat kuitansi resmi. Alasannya uang retribusi akan di stor ke Bagian Keuangan Pemda dan kuitansi dari sana. Kami kurang yakin apakah pembayaran utk 3 (tiga) periode di stor semua. Mohon pembayaran retribusi bisa via ATM atau lansung kerekening di Bank. Bayangkan berapa jumlah makam di Jakarta ?.

    • Proyek penghijauan pemakaman karet bivak lambat sekali dan sepotong-2 tiap tahunnya dan sampai sekarang baru 40% yang selesai. Sementara sampah berserakan, nisan-2 bekas bongkaran ditumpuk begitu saja, padahal berada ditengah-tengah kota. Beda sekali dengan pemakaman Pondok Kelapa atau yang lainnya, hijau, teduh, bersih dan rapih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here