Jokowi Cari Cara Kurangi Pendatang Baru

3
145

Ahok.Org – Operasi yustisi kependudukan (OYK) yang rutin dilakukan di Jakarta dinilai, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, tidak efektif dalam menekan arus urbanisasi ke Jakarta. Terus membanjirnya pendatang baru ke Jakarta membuat Pemprov DKI Jakarta akan mencari cara baru untuk mengatasi persoalan kependudukan tersebut.

“Saya tanya, operasi yustisi sudah diadakan berapa puluh tahun? Penduduk tambah atau tidak? Kita hitung memang tidak efektif. Akan kita coba, tapi paling tidak kita tidak rutinitas lah. Karena kalau itu terbukti efektif tidak apa-apa, akan kita pakai. Nyatanya tambah-tambah juga penduduknya,” kata Jokowi, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).

Jokowi mengatakan saat ini masih mencari formula yang tepat untuk dapat menekan angka urbanisasi. Sehingga usai Lebaran jumlah penduduk Jakarta tidak akan melonjak tajam seperti sebelumnya. “Karena memang belum ketemu jurus yang lain. Kalau ketemu jurus lain, nanti akan kita sampaikan,” ujarnya.

Ia pun mengimbau pemudik tidak membawa sanak saudaranya saat kembali nanti usai Lebaran. Sebab berdasarkan hasil sensus 2011, populasi penduduk Jakarta sudah mencapai 9,6 juta jiwa, ditambah warga luar yang beraktivitas di Jakarta pada siang hari sebanyak 2,5 juta. “Kita akan ajak besar-besaran kepada seluruh pemudik. Kita mengajak agar mereka tidak membawa sanak saudaranya untuk nambahin penduduk Jakarta,” tegasnya.

Ia menyebutkan tengah mencari alternatif lain sebagai cara menekan jumlah penduduk usai Lebaran. Salah satu yang diusulkan yakni mengatur sistem kependudukan di Jakarta. “Ini baru dalam proses. Ada alternatif lain akan kita coba, entah kampanye besar-besaran atau mungkin nanti sistem kependudukannya yang kita atur untuk memberikan hambatan agar tidak ke Jakarta,” katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, menegaskan OYK tetap diadakan, hanya saja diubah sistem operasinya dengan lebih memfokuskan pembinaan kependudukan kepada masyarakat. Untuk tujuan itu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) akan melaksanakan sosialisasi pembinaan kependudukan kepada warga dimulai dari tingkat RT/RW.

Menurutnya, pelaksanaan bina kependudukan sesuai amanat UU nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang mensyaratkan agar warga yang menetap di Jakarta lebih dari setahun wajib memiliki KTP DKI. Sedangkan, bagi warga yang tinggal kurang dari setahun diwajibkan membuat surat domisili sementara.

“Kami berharap nanti warga lebih memahami mengenai aturan domisili,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Basuki, yang perlu dilakukan oleh Pemprov DKI saat ini adalah memperbaiki kawasan kumuh. Dengan begitu, warga dari luar DKI saat bertandang ke ibu kota tidak punya kesempatan menghuni daerah kumuh.

“Kalau tidak ada kawasan kumuh, orang-orang yang datang pasti tinggal di rumah saudara atau temennya kan?” tandasnya.[Beritajakarta]

3 COMMENTS

  1. maaf, pak BTP, tolong disediakan slot khusus disitus ini mengenai perkembangan busway TransJakarta!!!

    sore ini di halte Megamal Pluit, dari jam 17.00 sampai sekarang 19.30 lom ada busway yg datang jurusan PLUIT-PRIOK (XII), ini udah merupakan kegilaan kumat lagi di jadwal busway.

    sekali lagi mohon maaf, mau kemana lagi mengadunya, selain ke bapak???

  2. cara foke secara teori bagus.tapi mungkin pelaksanaan di lapangan mungkin ada yg disuap.pengawasan harus nya ketat.dan didata ulang di lingkungannya.misal rt rw cek tiap rumah di data seperti sensus penduduk.lalu bbrp bulan kemudian di cek.dan bisa blacklist ktp.kan byk jg yg punya ktp tertulis tinggal dimana tapi pas di cek beda.utamanya yg rt rw lurah mesti di awasi ketat.

  3. Pak Jokowi, Jakarta yg lagi di benah in, Banyak, PR (pekerjaan rumah) mmng nge jubel bener rakyat disana, Tanpa di ketahui (disadari) disiplin nya’ jd Kurang ter Atur, mmng nya di kampung mereka itu apa ada susah nya? Se benar2 nya Jikalau saja, ada orang2 Kota yg Ber ilmu jg di ungsi/ Fungsi Kan ke kampung utk mm bangun kampung halaman yg jg ada sumber alam.’, Cuma, cuma saja Kurang pe nge Lola an. Bina sumber Alam Dan Bina sumber Manusia. Ibarat hujan batu di kampung sndri, hujan emas dikota lain? Atw gajah di Depan mata, kaga kelihatan, Kota yg Sperti semut jauhnya kelihatan? Apa rerumputan yg ada di depan mata( pr kampungan sdri) kalah meng hijau nya dari re rumput an di kota? Jakarta ada bnyk Ilmu wan (org2 br pen Didik an) utk mem bangun jg Mengembangkan mm bagi ilmu di pr kampungan. Apa kah ada baik/Guna & faedah nya jikalau saja pedesaan pun’ mn dapat per hatian dari org2 br pendidikan utk Mengembangkan pr kampungan?’ Supaya Daya Tarik utk dtg ke Kota Jakarta dikurangi yah Pak Gubernur?” Yàh semoga alternative2 lain nya boleh mm Bantu Mengembangkan Daya manusia Indonesia Kita.’ Cinta Bangsa Dan negara Indonesia Adil & Makmur /Jaya!”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here