Basuki: Berkat Pak Jokowi, Saya Sudah Lebih Sabar

36
680

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belajar sabar dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurut Basuki, kesabarannya sudah meningkat 50 persen.

“Saya sudah setengah lebih sabar setelah belajar sama wong Solo. Sekarang kesabaran saya sudah lebih baik,” ujar Basuki, di Balaikota, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

“Kalimat pergaulan yang buruk (bisa) merusak pergaulan baik. Itu betul. Makanya, saya harus jadi baik supaya Pak Gubernur enggak jadi rusak,” lanjut Basuki.

Jokowi sendiri, menurut Basuki, menjadi lebih tegas semenjak menjadi Gubernur DKI. Menurutnya, itu karena pengaruh Jakarta, yang notabene lebih keras daripada Solo.

“Kalau Pak Jokowi sudah pakai kata pecat, itu berbahaya juga,” terang Basuki.

Basuki juga menjelaskan bahwa ruko-ruko di Fatmawati melanggar garis sempadan bangunan (GSB).

“Kita suka ini. Tunggu saja. Bulan puasa saya juga kebawa suasana puasa (jadi sabar),” ujar Basuki ketika ditanya kapan akan menertibkan ruko-ruko itu.[Kompas.com]

36 COMMENTS

  1. kadang aku sedih lihat pak wagub ini, miris hati gw, dia bekerja dengan begitu keras dengan keadilan yg diutamakan walaupun dirinya di cemooh, di hina, di ancam, dia tetap maju, Bpk Ahok bagaikan mesa dalam permainan catur yg mengobrak abrik semua pertahanan musuh dan mejaga sang raja( si jokowi mentel), saat dimana pak ahok di sudutkan trus atas sikap tegasnya yg di katakan kasar si jokowi hanya bisa ngomong sikapnya cuma bgtu, pemimpin apaan itu? ga bisa blg yg lbh rasional pak ahok tegas dan marah kalau ad peraturan yg dilanggar, sok lemah lembut, illfell lama2 sama si jokowi, semoga si jokowi cpt jadi presiden, pingin lihat dia bisa apa tanpa pak ahok, semoga pak ahok selalu dilindungi allah, nasib bapak saja lahir sebagai warga keturunan makanya dipandang sebelah mata dari pada jokowi yg pribumi, merdeka indonesiaku

    • @ lics anda jangan jadi pengadu domba antara jokowi ahok. nggak mempan. itu cara cara licik. sebaiknya kasih saran dan kritik yang membangun, daripada cara seperti itu

    • Sedikit menambahkan, kalimat “nasib bapak saja lahir sebagai warga keturunan makanya dipandang sebelah mata dari pada jokowi yg pribumi,…” memang adalah fakta di lapangan . Akan tetapi jika kita mau jujur pada diri kita sendiri, (kita semua tanpa pandang apa ras kita), bisakah kita memilih lahir sebagai ras apa, kemudian apakah ras yg satu lebih inferior dibanding ras lain apakah itu sudah final dan mutlak? Jadi pendapat saya, masyarakat harus sadar bahwa untuk melihat pemimpin yang memperjuangkan rakyat, yang benar bukan dilihat dari ras atau agamanya, tetapi apakah yang diperjuangkannya memang benar2 untuk rakyat. Karena itu tentang pak Ahok, saya harap masyarakat bisa lebih teliti untuk mendengar (jangan mendengar setengah2) dan berusaha mencari informasi lebih dalam lagi sebelum menjudge beliau sebagai orang yg cuma bisa ngomong sembarangan, karena sesungguhnya kalo diperhatikan baik2 setiap pernyataannya hampir semua MOTIVASI dalam menyatakan kalimat2 tsb adalah untuk kebaikan rakyat. Jadi perhatikan MOTIVASI di belakangnya bukan melihat kata2 saja tanpa mengerti apa yg mau disampaikan Pak Ahok.

      kalo saja saya bisa dapat kesempatan belajar dari pak Ahok khususnya cara pikirnya dan keberaniannya untuk membela kebenaran, sungguh suatu berkat yg berharga.

      Maju terus Pak Ahok, perjuangkan Jakarta Baru dan Indonesia Baru, Jangan lupa Bersandar pada Tuhan, Tuhan Yesus Memberkati.

    • @ lics, gimana kalo kamu nyebur aja ke laut pake pemberat jangkar kapal to ?!…. jadi ndak perlu lagi kmu muncul di darat 🙂

      Pernyataan anda ular berbisa sekali. Anda tidak perlu mengejek 2 pemimpin tsb kalau anda memang tidak suka mereka. Pura2 membela tapi sekaligus menusuk dari belakang. Pengecut itu namanya tau ! Kalo anda jantan, tunjukkan kontribusi anda untuk bangun Jakarta. sederhana to ?! 😛

    • Kalimat pergaulan yang buruk (bisa) merusak pergaulan baik. Itu betul. Makanya, saya harus jadi baik supaya Pak Gubernur enggak jadi rusak,” lanjut Basuki.
      catat dan terapkan aja ini agan lics, pak Ahok aja gak takut dipandang sebelah mata maupun 2 belah mata 🙂

    • @lics. Waduh anda memandang JB bukan satu kesatuan tapi terpisah, ahok sendiri menyatakan sebagai Polisi Jahat Pak Gubernur dan memposisikan diri seperti Stafnya Gubernur, itu berarti untuk ‘MENGAMANKAN’ Gubernur sekali lagi “mengamankan”. Coba ikuti terus videonya JB dari jadi DKI-1/2 pasti anda akan mengerti. Ahok aja pernah mengeledek Jokowi (guyon) kurus di hadapan istrinya dan istri ahok, itu menandakan mereka tak ada garis pemisah, mereka sudah “SEHATI”.

    • ah elu…gaya lu muji2 ahok, ujung2nya mau ngadu domba dgn pak Jokowi.
      udah kagak jaman, lu kire rakyat masih bodoh, semua melihat kesungguhan mereka berdua bekerja, kejujuran dan hasil kerja mereka akan menghapus semua batas2 kesukuan, agama dan segala perbedaan.
      Bulan puasa, cuci hati sono….
      Indonesia harus bersatu!

  2. Hallo lics sepertinya komentar anda yang berkali-kali itu tendensius mengadu domba pak Jokowi dan pak Ahok?? Saya harap bila bermaksud demikian, hentikan saja, karena mereka berdua orang2 cerdas dan berhati peduli kepada masyarakat. Mau cari dimana lagi pemimpin seperti mereka?

    • Orang yang berperilaku diskriminatif terhadap suatu ras – agama – suku – etnis tertentu pastinya memiliki pengalaman yang buruk sehingga menimbulkan kepahitan dalam hati. Kepahitan mampu mencemarkan banyak orang lainnya.

      Kalau tidak mau terlibat dengan para diskriminator harus menjaga hati sendiri dengan penuh kewaspadaan karena dari hati menghasilkan isu-isu kehidupan baik benar atau jahat.

      Untuk menyembuhkan kepahitan, para diskriminator harus mengampuni dan menerima, barulah hati dan hubungan dipulihkan.

  3. keduanya adalah putra terbaik Indonesia saat ini…memiliki gaya kepemimpinan yg berbeda namun dilandasi motivasi yg tulus iklas memajukan jakarta dan saling melengkapi. jokowi lemah lembut, jujur, lugu dan sederhana namun bisa jg tegas cocok buat menghadapi rakyat kecil yg nakal. ahok intelek, cerdas, tegas, berani, jujur cocok menghadapi kaum menengah, intelek dan kaya yang nakal.
    andaikata mereka berdua diadu dombasungguh merupakan kerugian buat jakarta…yg untung adalah para maling mulai dari rakyat melarat sampe konglomerat, aparat dan birokrat yg selama ini merugikan dki

  4. Saya ga kebayang bagaimana capenya secara mental dan psikis menghadapi semua persoalan di jakarta ini, apalagi kurang berjalannya sistem SDMnya. Jadinya akan seperti one man show. Saya lihat akar permasalahan itu adanya di SDM hampir disegala aspek seperti kualitas, kapabilitas, loyalitas, mental, moral dan akhlak. Seperti halnya semua perusahaan itu, salah satu fundamental utama pasti SDM. Smoga bapak ahok dan pak jokowi dilindungi dan selalu diberkati. Amien

  5. mengadu domba apaan? cuma illfell aja lama2 lihat kelakuan guberner yg cengengesan yg tidak bisa memback up wakilnya yg lagi dihujat org, tidak seperti wakilnya yg begitu membelahnya ketika dia mau di perburuk citranya, lagian kan aku usulkan sijokowi jadi presiden, sdgkan keinginan anda semua kokowi jadi presiden, lahh, baik tohh, hanya dari dulu kan org selalu mengeluh2 kan jokowi, ya gw cuma lihat dia bisa berbuat sejauh mana tanpa Bpk BTP alias Ahok, anda adalah mesa sejati di dlm permainan catur, semoga indonesia makin maju, merdeka!!!!!!!!!!!

    • @lics : mengapa hatimu penuh dengan amarah seperti itu…? Bung Jokowi-Ahok adalah dambaan orang Indonesia saat ini untuk menghela perubahan. Gagasan lahirnya Jakarta Baru diharapkan akan mendorong lahirnya Indonesia Baru. Indonesia yg lebih demokratis lebih terbuka dan lebih humanis. Duo ini saling melengkapi dalam kelebihan dan kekurangannya. Darimana pula anda tau bahwa Bung Jokowi tidak memback up Wakilnya…? Satu hal lagi ‘cengengesan’ adalah istilah khas Jawa yg tidak sepenuhnya anda fahami. Bung Jokowi tidak pernah cengengesan. Salam Jakarta Baru.

    • dah saya tengahi… de Lics benar dan yang lain juga benar… Jokowi dan A Hok seperti Koin dua sisi… dwi tunggal. mereka tidak dapat dipisahkan untuk menjadi sosok teladan. Lihat berapa banyak wakil gubenur dan wakil bupati yang mengundurkan diri. Misalnya dede Jusuf wakil Gubenur Jabar… dia punya banyak unek-unek sama kang Heryawan… jadi duet Jokowi ahok… menjadi contoh teladan bagi pemimpin2 bangsa ini… terima kasih untuk komen Lics, maaf saya salah menilai anda di atas (Komen untuk Grace)

    • kata siapa jokowi diam aja. tidak memback up pak ahok??. mungkin cuma kata anda yang hanya melihat dari berita2 yang ada. pak jokowi bisa saja memback up secara diam2, tanpa diberitakan

  6. Kata Si atau kata kelakuan kan kurang cocok untuk di pakai kepada pak gub . kritikan yg baik pakai kata yg cocok. Misalnya si Farhad atau kelakuan fitra. Selama sy ikuti berita ahok.org pak jokowi dan pak ahok saling melengkapi .kita senang / terharu klau wagub bela pak gub. Atau sebaliknya . M Sirait PDIP Muji pak ahok ,kita baca beritanya juga senang ( belum pernah ada kan Muji kader orang selama ini)

  7. Pak Jokowi dan Pak Ahok bagaikan botol sama tutupnya. Saling melengkapi. Keduanya adalah putra terbaik bangsa untuk Jakarta saat ini. Semoga di tangan mereka Jakarta bisa menjadi kota metropolitan yang tertib, aman, indah dan bersih yang bisa kita banggakan. Memang ke arah itu akan banyak gesekan2 yang terjadi dan memang mengubah Jakarta ke arah itu tidak dapat dilakukan dalam sekejap. Maju terus Pak Jokowi dan Pak Ahok. Pantang mundur!

    • setuju, mereka saling melengkapi satu sama lain, ada kekurangan yg satu di lengkapi dg kelebihan yang lain… mungkin saja kegarangan pak ahok merupakan strategi mereka berdua, ada sesuatu yang bisa diselesaikan dg lemah lembut ada yg bisa diselesaikan dengan keras

    • Jokowi-Ahok tuh, bahasa jawanya ->”tumbu entuk tutupe”…he3x it’s local wisdom
      ndak perlu di-compare, karena memang beda bentuknya/fungsi, namun saling melengkapi….demi DKI, Jakarta Baru

  8. halloo…hari gini masih ributin soal perbedaan dan hal negatif opini wah kapan kiat melangkah ke depan nih? …hati-2 dg penyusup2 yg berkepentingan lain menjelang Pemilu 2014..hayo sadarrrrrrrrrrrr.

  9. Pak Basuki, kalau boleh usul…gaya kepemimpinan yang meledak-ledak mungkin perlu suatu waktu agak diubah…Suara dikurangi, tetapi action-nya perlu ditambah porsinya, sebabnya adalah, kadang warga itu sudah dimanjakan oleh masa lalu dan merasa nyman dan enggan keluar dari zona nyaman mereka dan yang ingin mengganggu kenyaman ini lalu dipersalahkan. jadi suaranya agak dikurangi, tetapi actionnya tetap….!

    • @pewarta, Ambil berita dari videonya Ahok saja jangan dr media online dll, jadi ambil dari sumbernya langsung jadi analisa anda bisa tepat.
      Setiap pertemuan dan rapat selalu ada keputusan (action),marah bagi yg sudah dikasih solusi tapi ngeyel, kritik lembaga lain misal kemendagri, komnasham dll.
      Kalau bicara selalu terukur ada alasannya, tegas tanpa tedeng aling ( mungkin ini yg disebut meledak-ledak).

  10. Gw pernah baca di tabloid nova mengangkat profil pak ahok sifat Pak ahok yg meletup-letup,suka berdebat,to the point,cowboy,ceplas ceplos,ngomong dulu baru mikir itu emg bawaan dari kecil jadi nggk bakal bisa dirubah ( kesaksian dari adik Pak Ahok,Basuri Tjahya Purnama ) karena keadaan sbg anak tertua di keluarga mengharuskan sifat tegas spt itu,Pak Jokowi jg sdh bicara di media kan karakter pahok memang begitu tdk bisa dirubah jadi terima saja jadi kesimpulannya mau ceplas ceplos kek mau kalem kek yg penting liat ketulusan hatinya dan niatnya murni atau tdk tdk perlu kita pusingkan cara,gaya atau sifat org lah

  11. Maju terus pak Ahok. Lakukan yang terbaik bagi negeri ini dan penduduknya. Tanpa memandang SARA. Banyak orang yang mendukungmu dalam doa. Kau bagai Daniel yang selalu diincar oleh lawan politiknya. Jika Tuhan di pihakmu, siapa lawanmu? Kami selalu berdoa anda selalu dimampukan dan diberi kebijaksanaan dalam setiap keputusan penting. Hanya jangan sampai dosa kesombongan mengintip hati ketika keberhasilan dicapai. Biarlah nama Tuhan yang dimuliakan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here