Basuki Ingin Markas ASEAN Jadi Ikon Baru Jakarta (video)

16
520

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, menganggap Jakarta sebagai wilayah yang beruntung. Di kota ini, kantor pusat ASEAN berada, namun sayang belum termaksimalkan dengan baik.

“Kita bisa jadi ibukota negara negara  ASEAN. Kita bisa bayangkan kantor mantan Wali Kota Jakarta Selatan jadi headquarter-nya ASEAN. Seperti di New York yang menjadi ibukota PBB. Kantor ASEAN bisa jadi ikon baru Jakarta,” katanya, Jumat, 23 Agustus 2013.

Sebagai orang nomor dua di DKI, Ahok tidak hanya berpikir kantor ASEAN ini dari sisi politis yang strategis. Ia melihat adanya potensi wisata dan bisnis. “Bayangkan semua orang akan datang ke sana. Bisa jadi tempat turis juga kan. Kita harap ini terjadi,” ujar Ahok.

Untuk merealisasikan itu ia telah bertemu dengan Sekjen ASEAN dan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri. “Ada rencana untuk membangun gedung ASEAN. Kita ingin bangunannya unik.”

Ahok mengakui ada sedikit kendala dalam pembangunan ini yakni tukar guling lahan yang ada di sekitar gedung. “Kita tak usah ngotot tukar menukar begitulah. Kalau mereka perlu, ngapain kita tahan. Pak gubernur berpikir, ini ada nilai sejarah, tak mungkin dipindah,” katanya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini membocorkan rencana realisasi pembangunan gedung Baru ASEAN. “Pembangunan Tahun depan. Pusat sudah anggarkan untuk bayar kita melalui nilai jual objek pajak. Uangnya nanti dari Kemenlu, kita bantu sajalah,” ujar Ahok.[Vivanews]

Terkait: Ahok: Jakarta Bisa Jadi Ibu Kota Negara-Negara ASEAN

16 COMMENTS

  1. ya ampun pak Ahok, anda ini ga cocok sebagai DKI-2, pemikiran anda jauh melampaui mereka-mereka yang duduk di kabinet. Saran saya, biar pak Jokowi RI-1 2014, anda DKI-1. 2019 : Jokowi RI-1 anda RI-2 dan 2024 anda RI-1.
    Saya super yakin memang anda berdua inilah utusan Tuhan untuk mengubah Indonesia menjadi negara yang disegani. Semoga Tuhan melindungi selalu anda berdua.

    • Setuju itu… Semuanya harus dimulai dari Pak JB (Jakarta Baru)… Nantinya baru akan ada bawahan yang jujur dan berkualitas juga kalau atasannya sudah oke kayak sekarang… bravooo…

    • Setuju L1N dng pendapat anda. pak Ahok ini betul2 manusia yg brilliant, heran saya gak abis2 idenya. Mudah2-an Jakarta jadi kota yg disegani dunia khususnya Asean. Bila Markas ASEAN di Jakarta, maka kemakmuran rakyat meningkat. Kita bangsa Indonesia bangga, karena Jakarta melampau Malaysia dan Singapore, karena negara2 ASEAN lebih memilih markasnya di Jakarta. HIDUP JAKARTA BARU & INDONESIA BARU.

    • Ahok di 2014 memang kansnya besar utk DKI-1, tapi kalo nunggu 2024 baru jadi RI-1, wah saingannya udah nambah banyak broww…
      Dlm 10 tahun (2014-2024) saja, orang2 kritis yg tingkat reckless binti madnessnya tinggi kayak AHok en TaZ akan bisa mulai bermunculan terinspirasi mengikuti idolanya, dan orang bisa mulai jengah melihat AHok terus2an bertengger di panggung eksekutif RI (hitung sendiri [4x ‘nengger’]: DKI-2, trus DKI-1, trus RI-2, anda yakin orang masih sreg dgn AHok di RI-1 jika SBY saja cuma 2x udah semua pada “aaaarrrghhh, no more! dia lagi![2x]”?).

      Jadi menurut ane/TaZ: Tahun 2019 (total = 2-3x ‘manggung’ di atas panggung “executive”, 3-4x jika terpilih lagi di 2024) adalah waktu yg tepat utk AHok jadi RI-1, wakilnya silakan kalian pilih sendiri atau terserah AHok.

  2. Dukung terus Pak Ahok. ide dan tindakannya sama-sama brilian. Jangan pernah cepat puas, Pak. Saya yakin, Jakarta dapat ‘berkelas’ di kepemimpinan ini.

    Moga terlaksana ya gedungnya, tiada hal yang mustahil…

  3. saya harap Ketua Umum PDIP tidak berambisi lagi menjadi capres 2014, lebih baik dorong pak Jokowi maju, agar Indonesia tidak ketinggalan dari negara lain khususnya ASEAN. Pak Ahok jadi DKI 1. Suatu sinergi kerja yang bagus pasti tercipta, karena saya lihat seluruh anggota kabinet yg sekarang ini tidak ada satupun yang secerdas dan berani seperti pak Jokowi dan pak Ahok yang ide2-nya gak abis2.

    • binun juga ntar mau coblos siapa…. PDIP dengan jokowi capres nya (nda tau dah wakil nya)….trus yg 1 lagi Prabowo capres + ahok cawapres…..

      harapan ku sih jokowi sama ahok jgn di pisah karena udah saling melengkapi

      • prabowo dan ahok di 2014?
        bole juga…
        ane rasa klo sama bosnya ahok gak keberatan jadi wakil lagi, yg penting masih sama posisinya sbg eksekutor.
        dan juga dgn adanya ahok, punya kemungkinan bisa mengangkat elektabilitas prabowo yg ‘masih cukup’ rendah di kalangan chinezen.
        —-
        tapi kalo you liat bursa 2014, cuma jokowi dan prabowo yg ‘dianggep’ punya nilai jual tinggi oleh partai2 lain (termasuk 2 orang ‘terpilih’ lainnya, yg pernah diposting di site ini juga: Dahlan Iskan, Mahfud MD).
        dan setelah melakukan manuver2 kotor yg memalukan, dani dan lulung dianggep tak punya nilai jual lagi, kecuali mungkin utk stuntmen iklan “terbelit tali” lagi.

        itu sebabnya, ane bilang ahok utk RI-1 di 2019 lebih cocok sambil membuktikan kerja baktinya kpd warga jakarta, shg semua hasil kerja kerasnya tsb bisa dilihat/disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia juga.
        Klo wakilnya, ya harusnya jokowi lah, tapi klo gak bisa (sptnya begitu), ya musti cari lagi yg lain, misal dahlan iskan klo sempat gak kepilih di 2014 juga cocok, sama2 pro isu hi-tek dan fast-talker, dan punya nilai jual hal2 aksi kontroversial/gak lazim dilakukan pd umumnya alias nyeleh (klo ‘blusukan’ buat liat sikon lapangan dan nanya/bincang ke warga, ahok juga lakukan itu di BelTim, it’s not unique and not taken into account).

        * Kesimpulan (prediksi TaZ) *
        .
        2014: RI-1 = Jokowi/Dahlan Iskan, RI-2 = Dahlan Iskan/Jokowi/?
        .
        2019: RI-1 = AHok/Dahlan Iskan, RI-2 = Dahlan Iskan/AHok/Jokowi/?.

        [Disclaimer: Kami tak bertanggung jawab atas isi artikel, isi diluar tanggungjawab percetakan. Jika tinta cetak habis, beli ngapa.. masa’ minjem punya tetangga mulu…]

  4. Baguslah, memang pusat/KeMenLu HARUS beli tanah daerah/DKI dulu baru boleh punya ‘Hak Milik Pusat’, klo gak kek kasus Pertamina vs warga Tanah Merah (ga jelas tanah ‘warga’ itu milik Pertamina/pusat atau daerah/DKI, shg bikin KTP aja jadi sulit sampe harus malsuin alamat utk urus surat2).
    —–
    “tukar guling lahan” maksudnya ganti pemilik/nama ya?
    kalo dituker gulingnya beneran apa yakin gulingnya gak dapet yg bau pesing?
    —–
    Ini mo bangunnya di lokasi yg lama ya?
    bukannya lahannya sudah cukup luas? cuma kurang dioptimalkan saja (lebih banyak lahan taman drpd kapling bangunan).
    Kalo Mabes Bareskrim Truno dipindah ke sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus gimana? Kan lahannya bisa jadi nambah luas. Bagusnya, biar daerah sekitar stasiun MRT jadi lebih aman.
    Sebelon jadi pusat ASEAN, sebaiknya wilayah sekitar markas ASEAN ini (dijamin) disterilkan dulu dari segala jenis kemungkinan demo2 anarkis dan terorisme (wah baru inget, ini objek vital negara juga loh, jadi pak Wi wajib bikin helipad di gedung Markas ASEAN juga nih), termasuk tawkam2 (tawuran antar kampung/RT/RW) dan tawjar2 (antar pelajar) yg konyol, serta bikin SOP pengamanan perimeternya.
    —–
    Kalau kita jadi pusat ASEAN, wah berarti kita dijamin/diprioritaskan gak perlu visa lagi utk trip ke negara2 ASEAN donk… apalagi Aussie ‘ngotot’ pengen masuk ASEAN juga, spt Turki yg ‘ngotot’ pengen masuk Uni Eropa juga (kasian juga, padahal udah sekuler dan sudaj jalin banyak kerjasama dgn beberapa negara2 EU tapi masih susah masuk komunitas EU juga, mungkin syaratnya lumayan ketat yg harus dipenuhi) – wah asik nih, kapan lagi bisa travel balik ke Melbourne lagi tanpa visa, sekalian ngunjungin rekan2 almamater disonoh.

  5. Wah hebat!
    Kota wisata, dan kota Asean.
    Dimana lagi ada tanah yang begitu luas? Jelas di Jakarta dong!
    Iya, tapi dimana?
    Pulau-pulau seribu juga digarap, bikin wisata, jembatan tol, hotel, restoran, taman, dst di pulau-pulau itu.
    Sampah-sampah 6000 ton sehari bisa ditumpuk-tumpuk di depan teluk jakarta lama-lama jadi tanah luas, atau sebuah pulau.
    Bayangkan betapa banyak pekerjaan rumah utk dki saat ini dan ke depannya, namun sayangnya orang-orang (ormas-ormas) masih suka demo-demo di jalanan? Bener-bener kurang kerjaan..

  6. Saran saya, baik Pak Jokowi maupun Pak Ahok, jangan mencetuskan diri menjadi calon presiden RI 2014-2019….

    periode berikutnya ok-lah….
    karena penting untuk melaksnakan komitmen dan membuat kontribusi nyata plus prestasi yang jelas dulu…..khususnya bagi DKI Jakarta….

    setelah itu biarlah seluruh rakyat Indonesia yang menilai….

  7. Serius, nich pemikiran Om Wagub keren banget, Jakarta bukan cuma ibu kota Indonesia tapi juga sekaligus menjadi ibu kota ASEAN. Ini kan jelas sudah seharusnya kapasitas level menteri negara, bukan cuma level pejabat tingkat provinsi doang. Bravo !!!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here