Ahok.Org – Adanya klaim dari keluarga mantan Wakil Presiden RI, Adam Malik terkait kepemilikan lahan di Waduk Ria Rio ditanggapi dingin Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama. Ya, sebelumnya, Gunajaya Malik, yang merupakan cucu Adam Malik mengklaim lahan seluas 2,1 hektar merupakan milik keluarganya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mempersilahkan pihak lain yang mengklaim lahan itu untuk mengajukannya ke pengadilan. “Anda mau klaim, klaim saja lewat pengadilan. Saya juga bisa kok, kalau nenek moyang saya pemilik Jakarta,” ujar Basuki, Rabu (28/8).
Terkait proses penertiban terhadap lahan seluas 4,1 hektar yang saat ini diduduki warga, dirinya mengaskan akan tetap dilaksanakan penertiban. Bahkan, pihaknya akan menindak siapa saja yang melanggar peraturan termasuk bagi warga yang tak mau ditertibkan. “Ini lucu, kami kasih surat karena Anda langgar peraturan, dianggap salah. Lalu kami datang sosialisasi, ditolak,” katanya.
Dikatakan Basuki, prinsip Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo telah jelas dengan menyediakan rusun untuk relokasi warga. Terlebih, visi dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menjadikan Jakarta kota modern, tertata dan tidak ada kawasan kumuh serta manusiawi.
“Kalau tidak ada penegakan hukum di negara ini, rusak semua. Jadi, bagi Pak Gubernur selama masih ada rumah kami sediakan, kalau nggak bersedia kami pidanakan,” tandasnya.[Beritajakarta]
““Kalau tidak ada penegakan hukum di negara ini, rusak semua. Jadi, bagi Pak Gubernur selama masih ada rumah kami sediakan, kalau nggak bersedia kami pidanakan,” tandasnya.”
—
Se7uju banget!
.
tapi lain kali klo bisa, klo tulisan tsb memang benar adanya, soal nenek moyang gak perlu dibawa2 lah. Hal2 yg cukup bikin sensi kek gitu yg muncul di udara/media dan bikin runyam spt waktu kasus AHok vs Lulung lalu.
.
“Ajukan saja klaim anda/mereka ke pengadilan dan biar pengadilan yg buktikan itu semua nanti.” [*senyum*]
– ini saja dah cukup pas dan kuat pesan moralnya koq.
Dan juga bisa direkam ke kaset/Digital VoiceRec agar mudah tinggal putar ulang kembali tanpa kesalahan bicara tiap kali wartawan nanya (sodorkan ke mic-nya dia, trus tekan ‘playback’). Toh pesan moralnya intinya tetap sama itu2 juga (utk soal klaim tanah/lainnya), wartawan juga bisa mengerti koq.