Puskesmas dan RS Akan Gunakan Sistem Rujukan Online

Ahok.Org – Upaya peningkatan pelayanan dan penyempurnaan sistem jaminan sosial kesehatan melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS) terus ditingkatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satu cara peningkatan pelayanan tersebut adalah dengan membuat sistem rujukan online bagi pasien di puskesmas maupun rumah sakit (RS) di DKI Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengatakan, saat ini dokter di setiap puskesmas di DKI Jakarta dalam pemeriksaan pasien rata-rata membutuhkan waktu antara 7-10 menit. Namun demikian, kata Basuki, sebelum proses pemeriksaan itu membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk dipanggil.

Untuk itu, sambung Basuki, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan dengan membuat sistem rujukan online di setiap puskemas dan RS bagi pasien, hal itu agar antrean di puskesmas atau RS dapat diminimalisir dan pasien tidak harus menunggu lama sehingga pelayanan dapat berjalan maksimal.

“Jadi misalnya satu orang berobat di sini, kasih tahu di rumah sakit itu nomor (antreannya) 30, dan itu butuh waktu 3 jam lagi misalnya. Dia nggak usah langsung ke sana, ke rumah aja dulu istirahat. Supaya orang tidak perlu lagi antre sampai setengah jam, dokternya bilang mohon maaf nih, gak bisa ditangani di sini mesti dirujuk ke sana (RS lain),” kata Basuki, usai menjadi narasumber di Seminar Urun Rembug Nasional 2013, Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Yang Berkeadilan Di Negeri Berdaulat, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).

Penerapan sistem rujukan online itu, kata Basuki, akan dilaksanakan dalam waktu tidak lama lagi yakni setelah pihaknya menyelesaikan proses lelang jabatan kepala puskesmas. “Ini sudah akan mau jalankan, makanya kita mau lelang kepala puskesmas supaya ngerti ini,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati menambahkan, sistem rujukan online itu perlu dilakukan sinkronisasi antara puskesmas dan RS. Karena itu, pihaknya akan melakukan pembenahan sistem di puskesmas dan RS terlebih dahulu.

“Sistem yang tadi prosesnya kita benahin dulu, fiber optiknya kita benahin, kemudian yang sudah ada, sistem yang tidak real time kita scrub dulu. Itu kita jalankan, yang penting untuk pasien jangan ditelantarkan,” tandasnya.[Beritajakarta]