BTP Soal Demo Pengemudi Metromini

11
480

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama menganggap tuntutan sopir Metromini yang meminta armadanya dibebaskan terlalu mengada-ada. Menurut Ahok, alasan pemerintah DKI Jakarta mengandangkan ratusan armada Metromini karena memang kondisi kendaraan itu tidak laik jalan. “Kalau mereka laik jalan, ya aman,” kata Ahok di Balai Kota pada Kamis, 29 Agustus 2013.

Pemda Jakarta, Ahok melanjutkan, melakukan penahanan dengan alasan banyak armada Metromini yang kondisinya membahayakan keselamatan penumpang. Dengan pengandangan, ia berharap dapat memberikan efek jera bagi sopir nakal. “Khususnya mereka yang sudah diminta membenahi kendaraan berkali-kali, tapi tetap bandel,” ujar dia.

Selama ini, pemerintah DKI Jakarta sudah berkali-kali memberi keringanan kepada pengusaha Metromini. Namun, “keramahan” pemerintah itu disalahartikan oleh mereka. “Masak mereka minta keluar dengan syarat. Seperti tetap boleh beroperasi walau tidak ada speedometer,” ujar mantan Bupati Belitung Timur ini. “Tentu saja syarat semacam ini tidak mungkin dituruti DKI.”

Basuki meminta pengusaha angkutan musti bertanggung-jawab dengan bus mereka. Jangan hanya memikirkan keuntungan sendiri. Ia juga berjanji permasalahan transportasi massal di DKI bakal terselesaikan dengan akuisisi Perusahaan Pengangkutan Djakarta dan pengadaan 2.000 bus. Dengan akusisi PPD, DKI akan memasukan Metromini serta Kopaja di bawah manajemennya sehingga fungsi pengawasan berjalan.[Tempo.co]

Terkait: Basuki Tak Akan Cabut Syarat Spidometer dan Rem Tangan

11 COMMENTS

  1. Hmmm. keknya sudah benar schedulenya.. tak ada jalan lain, harus begitu…
    klo gak mo nurut swasta2 nakal ini ya harus diatur dibawah satu manajemen mendingan.
    Ato bisa dibikin/dibiarkan bangkrut aja pelan2 dgn makin sedikitnya penumpang yg pakai (biar mereka memilih, mo pake yg bahaya ato yg aman) juga bisa shg bisa diserap ke manajemen PPD dgn mudah ketika sudah nyaris bangkrut binti kere kerontangs – biasanya baru mo nurut klo dah mo semaput total kek gini.

  2. alat transport umum tapi membahayakan penumpang….harus di stop!!! Secepatnya pengadaan manajemen PPD dimulai dan bus baru disiapkan, yg mau ngikut monggo, yg bandel ya kandangin aje!!!

  3. Preman2 yg terekam kamera merusak bus trans jakarta & merusak fasilitas negara untuk segera dilaporkan ke polisi dan segera diciduk. Supaya dikemudian hari jangan sampai demo sedikit2 merusak barang milik negara maupun orang lain….

    • polisi kan ada di tempat, kan dari awal demo dah di jagain polisi demonya kenapa harus tunggu kaca pecah baru dilerai, begitu adu mulut sudah mesti dilerai donk, mana boleh org demo semau nya nyetop2 kendaraan lain, itu kan dah melanggar hukum sebenarnya

  4. Kadang bertindak spontan secara represif bisa menimbulkan bentrokan masif masa dan aparat. Bisa2 yg tidak bersalah kena getahnya. Maka cara2 merekam kejadian kejahatan merusak, menstop kendaraan dan untuk kemudian dijadikan bukti 1 per 1 diciduk diproses di pengadilan sesuai hukum akan lebih efektif. Karena pada dasarnya mereka ( preman2 itu) bukan pembrani sesungguhnya, mereka ganas ketika berada diantara teman2 yg bisa membela mereka. Ketika diproses 1 per 1 mereka akan terkencing dicelana ketakutan.

    • Betul, ciduk saja satu satu.

      Tapi harus dipikirkan jg, prosedur menangani massa/org yg anarkis, mulai menyerang, atau membawa senjata.

      Apakah di semprot cairan berwarna, atau lengket, yg susah hilang bbrapa hari. 🙂

  5. pengalaman naik metromini, terutama pada saat berangkat/pulang kantor :
    1. penumpang penuh sesak, sampai kadang bergantungan di pintu masuk/keluar
    2. kalau hanya diisi beberapa penumpang, sisa penumpang disuruh pindah/diturunkan seenaknya.
    3. supir ngebut/mengemudi dengan ugal-ugalan.
    4. supir, kernet, penumpang masih bebas merokok, meskipun ada larangan merokok di dalam kendaraan umum.
    5. supir/kernet membiarkan masuk pengemis, pengamen, tukang palak ke dalam metromini sehingga mengurangi kenyamanan penumpang.

Leave a Reply to yoda Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here