Ahok.Org – Gubernur DKI Joko Widodo akan mempersiapkan manajemen bayangan untuk kepengurusan angkutan metromini pada masa depan. Manajemen bayangan itu berasal dari pengusaha-pengusaha metromini yang telah ada saat ini.
“Ya sudah mempersiapkan manajemennya, pulnya, sopirnya, pengurus-pengurusnya,” ujarnya di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2013).
Seperti diketahui, pembenahan angkutan kota di Jakarta terkendala beberapa hal. Pertama, tidak adanya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menaungi seluruh angkutan kota. Kedua, mekanisme operasional angkutan kota yang masih karut marut. Ketiga, jumlah angkutan kota yang masih terbatas.
Ke depan, Jokowi ingin BUMD yang menaungi angkutan kota itu adalah Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD). Namun, PPD sendiri masih dimiliki oleh pemerintah pusat. Meski telah diputuskan untuk dihibahkan ke Pemprov DKI, prosesnya dipastikan memakan waktu lama, lebih dari setahun.
Pembenahan pertama akan menyasar angkutan metromini. Kembali ke manajemen bayangan, khususnya soal mekanisme perekrutan, lanjut Jokowi, dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Jokowi pun memastikan rekrutmen tersebut dilaksanakan secara terbuka dan sesuai prosedur yang tepat. “Teknisnya urusan Dishub. Yang penting ada standarnya. Pertama kepemilikannya jelas, ada manajemen kecilnya agar bisa masuk nantinya, ada sopirnya, ada teknisinya, dan lain-lain,” lanjutnya.
Dengan demikian, lanjut Jokowi, jika manajemen telah siap, Pemprov DKI tinggal menunggu keputusan dihibahkannya PPD kepada Pemprov DKI serta pengadaan sekitar seribu bus sedang ke Pemprov DKI.
Ia berharap, jika semua syarat telah dipenuhi, transportasi di Ibu Kota dapat berubah jadi baik. [Kompas]
Berita Lain: Jokowi Tidak Beri Kriteria Khusus Operator Masuk Manajemen Baru
jangan lupa memanusiakan para supir, mereka sebaiknya di gaji tetap, bukan kejar setoran.
Para supir di didik tentang patuh rambu, tidak berhenti sembarangan tempat, tidak menghalangi kendaraan lain yang ingin belok kiri, tidak ngetem di halte, sopan santun.
terim kasih.
Pak JB,kemarin dua Kopaja bernomor polisi B 7357 LE dan B 7762 DG yang menabrak truk tanah.Supirnya memarkir mobil di sebelah kiri jalan, tepat di luar marka putih tepian aspal jalan. Rambu-rambu segitiga di pasang sebagai tanda bahwa mobil sedang parkir, plus menyalakan lampu Sein. Supir sedang buang air kecil,tiba-tiba di tabrak oleh dua Kopaja.Ternyata dua Kopaja itu terlibat dalam aksi kebut-kebutan.Keduanya kabur usai kecelakaan yang menewaskan satu orang dan dua orang luka-luka itu.
Gub dan Wagub kita sdh tegas dalam menegakkan aturan dalam berlalu lintas termasuk meng kandang kan ratusan metro mini…..eh giliran Polisinya malah letoyy bin malas malasan . Karena yg di pikiran mereka itu adalah : Hari ini siapa yg akan dijadikan sasaran “tembak” atau Apa yg bisa dijadikan alasan untuk “nembak” , ini semua adalah kesalahan yg telah berjalam secara sistemik dan bertahun tahun termasuk “Setoran” dr petugas lapangan kpd komandannya. Marii segera putus cara cara pikir dan cara kerja kotor tunjukkan bhw polisi indonesia adalah polisi yang bermartabat. Sehingga Jakarta Baru bahkan Indonesia Baru segera terwujud..
kenapa hibah PPD terkendala birokrasi yg bertele-tele dari Pemerintah Pusat, kenapa ga ambil jalan pintas, apa mesti tunggu tanda tangan birokrat Pusat yg akan lengser 2014, rakyat sudah menunggu pembenahan dan muak sistem yg diulur-ulur, dan cuma memberi ruang untuk korupsi!!!
1.Pak Ahok, sekarang di Pulogadung sudah mulai ada terminal bayangan lagi, padahal dahulu sudah ditertibkan, mohon ditertibkan lagi…cape deh
2. Bpk JB, saya sebagai orang yang setiap hari keluar tol cakung pulogadung ke arah cempaka Mas sangat menderita dgn kemacetan yang luar setiap pagi,karena ada contra flow yang menyebabkan penyempitan jalan, penyempitan jalan ini bisa diatasi apabila jalur lambat bisa dibersihkan dari kendaraan yang parkir dan jembatan di perlebar