Ahok.Org – Untuk lebih menghemat bahan bakar minyak (BBM), Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, akan mengupayakan kendaraan dinas Pemprov DKI Jakarta menggunakan bahan bakar gas (BBG). Sebab, selain biayanya lebih murah, penggunaan gas juga dinilai ramah lingkungan.
“Kendaraan dinas Pemprov DKI Jakarta sangat banyak jumlahnya. Bila menggunakan BBG, karena lebih hemat akan mengurangi dana operasional kendaraan dinas yang hingga saat ini masih menggunakan premium atau solar. Selain itu karena gas pembuangannya ramah lingkungan, juga akan mengurangi polusi udara di kota Jakarta. Makanya agar benar-benar maka saat ini sedang kami kaji,” ujar Joko Widodo, saat menghadiri acara Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara Pertamina dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berlangsung di Stasiun BBG, Daan Mogot, Grogol, Jakarta Barat, Kamis (5/9).
Saat ini Pemprov DKI Jakarta juga sudah menggunakan BBG. Namun, baru sebatas pada bus Transjakarta. Pengunaan BBG tersebut ke depan akan terus meningkat dengan akan didatangkannya sebanyak 450 bus Transjakarta dan 650 armada angkutan umum berukuran sedang pada tahun ini.
“Jumlah tersebut akan kami perbanyak lagi. Penggunaan BBG jauh lebih murah dan itu dapat dibuktikan dengan kendaraan bajaj. Saat menggunakan premium dalam sehari bisa mengeluarkan Rp 60 ribu. Dengan menggunakan BBG hanya Rp 20 ribu per hari,” terang Joko Widodo.
Mengacu dari hematnya biaya operasional dengan menggunakan BBG, ke depan Pemprov DKI selain akan menerapkannya pada kendaraan dinas, juga akan diterapkan pada bajaj lain dan taksi yang beroperasi di Jakarta yang jumlahnya sangat banyak.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, berterimakasih pada Pemprov DKI Jakarta yang saat ini mulai giat mendorong menggunakan BBG pada kendaraan angkutan umum di DKI Jakarta. “Yang jelas ke depan karena sampai saat ini masih impor, premium akan kita tingalkan. BBG masih sangat banyak dan juga ramah lingkungan,” jelas Jero Wacik.
Ia berharap, penggunaan BBG oleh Pemprov DKI Jakarta, dapat ditiru juga oleh kota-kota lainnya di Indonesia.[Beritajakarta]
kendaraan yg menggunakan gas, dan berasal dari bensin, banyak mengalami kerusakan di seal karet nya semua!!! Jangan nanti malah menyalahkan pemrakarsa karena sering mogok hanya kerusakan seal-sealnya!!!
Sekarang kan banyak penjabat cuma saling menyalahkan untuk tujuan pribadi…atau banyak diemnya drpd kerjanya, kecuali disuruh sana sini baru jalan, ini yg disebut mental pesuruh!!!
Saya pernah tanya ke pengemudi bajaj mereka kembali menggunakan premium karena sulit mengisi BBG atau repot?. Kalau memang pemerintah serius, sebaiknya SPBG hendaknya diperbanyak.
Awas banjir bos sudah september jangan banyak terima tamu dan udangan yang hanya memenuhi orang2 yg pengin poto dan ketemu sama Bpk B2. giliran nanti banjir bapak yang kena lempar kotoran kerbau kemuka Bpk B2,trima kasih maaf klo kasar bos.
Sorry bro…setau ane…banjir itu pasti…negara sebesar amerika aj masih ada banjir tahunan…tp yg jelas mrk ber 2 sudah melakukan langkah2 mempercepat susutnya air yg tergenang jika terjadi banjir dengan melakukan normalisasi waduk2 dan sungai untuk antisipasi jangka pendek…jangka panjangnya adalah sudahkah kita tidak membuang sampah sembarangan?…apalagi memang permukaan tanah jakarta lebih rendah dari permukaan laut….maaf jika saya salah.
Yth..Pak Gub & Pak Wagub..Pak, jika memang penggunaan BBG jelas lebih murah dan ramah lingkungan…tolong jangan hanya disediakan untuk transportasi jakarta dan kendaraan dinas pemprov saja pak… saya pun ingin mendapat fasilitas yg sama…kebetulan jumlah kendaraan usaha saya ad 7…berarti setahun saya bisa hemat dan ingin ikut mengurangi polusi juga…saya yakin jika ada 1 orang yg berpikir demikian maka pasti banyak juga berpikir demikian…minimal mulai dr diri sendiri dulu pak…terima kasih.
Ya minimal dapat subsidi converter kit nya…:-)…soalnya harga utk 1 uniy converter kit import seharga 20jt… 🙁