Ahok.Org – Pertemuan dengan Gubernur DKI Joko Widodo tak disia-siakan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa untuk memberikan usulan. Dia meminta agar Jakarta dikondisikan sebagai kota pusat diplomatik negara-negara ASEAN.
“Ya kita bicara juga bagaimana membuat Jakarta menjadi semacam diplomatic capital, kota diplomatik bagi ASEAN, lebih ramah, lebih layak bagi diplomasi-diplomasi,” ujarnya usai bertemu Jokowi di kantornya pada Jumat (13/9/2013).
Marty mengungkapkan, Kemenlu akan membuat Host Country Commitee, sebuah institusi yang dikhususkan bagi diplomat-diplomat ASEAN di Jakarta. Keberadaan Host Country Commitee itu akan memudahkan aktivitas para diplomat itu. Jokowi pun diharapkan menjadi fasilitatornya.
“Jadi, ada pelayanan di satu titik, tidak usah ke lembaga lain-lain. Jadi, lebih dibuat sederhana dan beliau (Jokowi) sudah setuju,” lanjut Marty.
Marty menegaskan, keberadaan Host Country Commitee sangat penting, apalagi diplomasi Indonesia dengan negara-negara ASEAN kian meningkat. Diharapkan, pembentukan itu akan memperbaiki hubungan diplomatik Indonesia dengan sepuluh negara peserta ASEAN lainnya.
“Seperti halnya New York jadi markas PBB dan Brussel, Belgia, untuk Uni Eropa. Jakarta juga diharapkan demikian bagi Asia Tenggara,” ucapnya.[Kompas.com]
Berita Terkait: Jokowi Ingin Promosikan Jakarta di Festival Raja Sedunia
“Seperti halnya New York jadi markas PBB dan Brussel, Belgia, untuk Uni Eropa. Jakarta juga diharapkan demikian bagi Asia Tenggara,” ucapnya.[Kompas.com]”
—–
betul, tapi tak spt mereka (kota2 tsb), jakarta lebih sering didera ‘musibah’ democrazy dibanding mereka… ini belum termasuk musibah2 alam tahunan yg tak terprediksi dgn baik.
Yakinkan diri sendiri dulu sblm promo ke negara lain: “Untuk masalah keamanan kota, kita harus memastikan jakarta bebas dari demo2 anarkis dan/atau berbau sektarian dulu. termasuk tawuran antar pelajar dan warga, lalu persoalan terorisme vs polisi, dst”.
Ini krn perimeter markas ASEAN harus steril dari problem2 keamanan dan alam spt itu, sama spt kriteria kota2 ‘markas besar’ di artikel atas.
Susah terwujud kalo presidennya msh pecundang, krn institusi polri kan msh di bwh presiden.
tau gak kesamaan Kangguru, Emu, dan eSBeYeh?
.
.
.
Semuanya gak punya gigi mundur (R)…
😀
Oh ya, anda bisa juga ganti “esbeyeh” dgn “pejabat2 kategori ‘losers’ di Indonesia”, sami mawon soalnya… tak tahu malu, tak tahu diri… tak diinginkan rakyat, masih tegak bertengger dgn santainya, tebar pesona pulak…
WASPADALAH Indonesia !!!
Bahaya Laten Teroris sudah dekat!
My capitalized-communist oracle ball has warned me this and future ‘super-blasts’:
—–
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/09/14/perampokan-toko-emas-di-medan-diotaki-fadli-sadama
—–
Hasil rampokan cukup utk membeli lebih dari 100 kg ‘petasan’ HE yg bisa ikut ‘memeriahkan’ tahun 2014 dgn luar biasa.
.
Selain POLRI, BIN tentunya sudah waspada dan mulai antisipasi ‘bencana’ masa depan juga, kan? 😉
.
Kita tunggu aksi2 antisipatifnya, bro…
Komen tambahan (mudah2an gak terlalu bergaya ‘Viki’):
—
‘Hama’ sinting irrasional kek gini koq masih terus2an dipiara dan dbiarkan tumbuh beranak pinak…
harusnya dibasmi tuntas total mampus biar gak berkembangbiak lagi selamanya… atau deportasi tuntas semuanya ke negara asalnya..
Negara ini masih TAKUT GA PUNYA NYALI ya rupanya… 😀
SANGAT MEMALUKAN!
—
NB: Jakarta termasuk yg HARUS waspada penuh!