Ahok.Org – Kebijakan pemerintah pusat soal mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) cukup memusingkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dia pun menyurati Wapres Boediono.
Surat ke Wapres itu, kata Jokowi, terkait 17 langkah penanganan kemacetan lalu lintas Jakarta dan efek dari kebijakan pemerintah pusat tentang adanya mobil murah tersebut. Hal itu dinilai mendesak karena Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah berusaha menyiapkan pembatasan kendaraan pribadi.
“Kita sedang mengejar fasilitas dan infrastruktur dengan cepat, tapi tiba-tiba kemudian ini datang mobil murah, ya saya surati Wapres,” ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Jokowi mengatakan, sebagian dari 17 langkah yang diinstruksikan Wapres tetap dikerjakan oleh Pemprov DKI, di antaranya electronic road pricing (ERP). Namun, pelaksanaan ERP harus menunggu siapnya angkutan umum. Jika belum siap, warga akan kesulitan.
“Kalau angkutan umum belum siap, mana mungkin kita terapkan ERP itu, jadi ya harus disiapkan dulu,” jelas Jokowi.
Pemprov DKI saat ini tengah menyiapkan penambahan bus transjakarta sebanyak 310 bus ditambah puluhan unit yang dibeli operator melalui lelang Unit Pengelola Transjakarta. Selain itu, ada penertiban angkutan umum yang bobrok, penertiban terminal bayangan, dan menaikkan tarif parkir on street.[Kompas.com]
Menteri Perindustrian hanya membuat program industri yg konsumtif yg menguntungkan produsen dr negara lain selama ini tidak terdengar program menteri perindustrian yg sifatnya membangkitkan industri skala nasional yg dapat menunjang kebutuhan pokok rakyat indonesia.Malah bicaranya yg membutuhkan mobil LCGC adalah rakyat kecil.Pak menteri rakyat kecil ga butuh mobil,butuh nya sandang,pangan,papan yang terjangkau.
orang ini saat memimpin R.E.I. membiarkan para anggotanya hutang banyak ke pemda dki sebagai pengembang, mana di bisa mikirin warga Jakarta ?
Seharusnya yang diangkat jadi menteri tuh yang masih muda,otaknya cemerlang,penuh dengan kompetisi dan bathinnya yang lurus.Bukannya yang jadi menteri yang sudah aki2(kakek2),tua dan yang bisanya cuma lobby sana-sini yang ujung2nya korupsi.
surat cinta pertama pakde ke wapres ^_^
dari senua pembicaraan, memang sudah mantab 2014 harus go to RI-1….baru semuanya sinkron, Presiden nya muda, demikian para Menteri nya harus muda, energik dan punya rekam jejak yg bersih korupsi!!!
setujuuuu JokowiAhok RI 1 & RI 2.
Tolong pak Menteri juga menghargai PemDa DKI yang sekarang sedang giat-giatnya membangun fasilitas umum atau jelasnya infrastruktur MRT/MONORAIL, membersihkan PKL/Parkir Liar, pasti demi untuk kelancaran umum di DKI.
Produksi Mobil murah memang menjadi penunjang biaya ekonomi murah, mengingat DKI sekarang sedang dalam membangun fasilitas untuk menunjang alat transport mobil murah tersebut, maka kalau pak Menteri tidak berkerja-sama serta memaksakan pemasaran mobil-murah di DKI, kami anggap bapak Menteri tidak sejalan demi hari depan kita semua, kami usul produksi mobil-murah tersebut boleh-boleh saja jalan, tetapi sementara pembangunan fasilitas/infrastruktur belum tuntas/siap, baiknya tidak dipasarkan khusus untuk DKI, bahkan semua kendaraan perlu dikurangi masuk DKI sampai semua fasilitasnya memadai dasn sesuai dengan kondisi dan situasi.
Lebih baik mengembangkan transportasi massal seperti MRT/Monorail/kereta api daripada mobil murah, soalnya jumlah mobil di jakarta ini sdh sekitar 3 juta sementara luas jalan masih tetap atau tidak lagi sebanding lagi dengan pertambahan mobil. Saya rasa sebagian masyarakat Indonesia mendukung langkah Jokowi mengatakan tidak kepada mobil murah. kalo itu di lakukan maka itu sejalan dengan janji kampanye duo JB untuk mengatasi problema kemacetan.Salam Jakarta Baru.
saya stuju pak, sebaiknya mobil yang diperbolehkan melintas di jakarta harus memiliki standard keamanan, sehingga para produsen tidak hanya mencari keuntungan. Lihat kecelakaan Dul, mobil yang safetynya bagus, hanya luka2, namun yang safetynya jelek meninggal dunia. Hal ini secara tidak langsung menekan kemacetan, serta menekan tingkat kematian akibat kecelakaan