Soal Penangkapan Ketua MK, BTP: KPK Dasyat

14
441

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama turut angkat bicara atas penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (2/10/2013).

Menurut dia, langkah KPK untuk melakukan operasi tangkap tangan kepada Akil merupakan pencapaian terbesar yang pernah dilakukan KPK. Pasalnya, jabatan ketua MK merupakan jabatan tertinggi dalam lembaga peradilan konstitusi.

“Pokoknya toplah itu KPK. Tangkapan Ketua MK, rekor paling dahsyatlah,” kata pria yang biasa disapa Ahok ini, di Balaikota Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Menurut Basuki, langkah KPK untuk melaksanakan operasi tangkap tangan sudah tepat. Pasalnya, kata dia, masih banyak praktik suap yang tidak terdeteksi. Tawaran suap bagi hakim konstitusi untuk memenangkan pihak tertentu dalam sebuah perkara, kata dia, kerap terjadi.

“Makanya, Ketua MK kalau bukan ditangkap tangan sama KPK, enggak ada orang tahu,” tegas Basuki.

KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Akil bersama anggota DPR, Chairun Nisa, dan pengusaha bernama Cornelis di kediaman Akil di kompleks perumahan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2013) malam.

Tak lama setelahnya, penyidik KPK menangkap Bupati Gunung Mas Hambit Bintih serta seorang dari swasta berinisial DH di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat. Bersamaan dengan penangkapan ini, KPK menyita sejumlah uang dollar Singapura dan dollar Amerika yang dalam rupiah senilai Rp 2,5 miliar-Rp 3 miliar.

Chairun Nisa dan Cornelis akan memberikan uang ini kepada Akil di kediamannya malam itu. Pemberian uang itu diduga terkait dengan kepengurusan perkara sengketa pemilihan kepala daerah di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang diikuti Hambit Bintih selaku calon bupati petahana.

Pemberian uang kepada Akil ini diduga merupakan yang pertama kalinya. Belum diketahui berapa total komitmen yang dijanjikan untuk Akil. KPK memantau pergerakan Akil sejak beberapa hari lalu.

KPK sebelumnya menerima informasi dari masyarakat yang menyebutkan bahwa ada rencana pemberian uang untuk Akil pada Senin (30/9/2013). Namun, waktu pemberian uang itu bergeser menjadi Rabu malam kemarin. Kini, KPK menetapkan Akil dan tiga orang lainnya sebagai tersangka kasus dugaan suap Pilkada Gunung Mas.[Tribunnews]

14 COMMENTS

  1. Bupati GunungMas didukung PDIP, bukan Golkar. Tapi Ibu Chairun Nisa dari fraksi Golkar. Siapa ibu ini? S3 dosen pendidikan. Anggota DPR sejak 1997, sdh 4 periode, caleg no.1 Kalteng. Ternyata beda partai nga ngaruh, yg penting ada persamaan kepentingan, jadi budaknya UANG. Dollar bkn RP!!!

  2. Saya sih puji KPK.
    Hanya mengapa KPK tidak menunggu sebentar sampai pengantar masuk dan menyerahkan uangnya.
    Kejadian mirip Fatanah (kasus suap sapi).
    Sekarang AM mengelak dengan mengatakan tidak tahu siapa yang datang dan mau apa.
    Moga2 ada rekaman percakapannya.

  3. mendingan mule skrg semua pimpinan penting disadap/diawasi 24 jem sama kpk heheh….kayanya bakal byk yg kejaring tuh….
    atau ya awasi ketat bank…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here