Setelah Palyja, DKI Juga Pertimbangkan Aetra

4
192

Ahok.Org – Setelah melontarkan keinginan membeli PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berharap bisa membeli saham operator air lainnya di Ibu Kota, yakni PT Aetra Air Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembelian saham itu demi mengembalikan pengelolaan air ke pemerintah daerah. “Kalau bisa kami beli Aetra,” kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (7/10/2013).

Untuk merealisasikan wacananya tersebut, kata dia, Pemprov DKI kembali akan menugaskan dua perusahaan daerah yang juga membeli saham Palyja, yaitu PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo.

Meskipun kedua BUMD DKI tersebut bergerak di bidang properti, tetapi Basuki meyakini, mereka dapat menangani masalah pengelolaan air di Jakarta. “Jadi, selain dapat penghasilan dari properti, ada penghasilan tetap dari air juga,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Saat dicecar soal kapan rencana pembelian saham Aetra itu akan dilakukan, Basuki mengaku belum dapat menjelaskannya lebih detail. Pasalnya, pembelian saham itu dilaksanakan dengan model business to business (B to B), seperti yang sebelumnya dilakukan oleh PT Jakpro dan PT Pembangunan Jaya dalam mengakuisisi saham kepemilikan Palyja milik PT Astratel dan Suez Environment.

PT Aetra Air Jakarta merupakan nama baru PT Thames PAM Jaya (TPJ) yang memiliki wilayah bisnis dari mulai mengelola, mengoperasikan, memelihara sistem penyediaan air bersih, hingga melakukan investasi di wilayah timur Jakarta dan sebagian wilayah lainnya, berdasarkan kontrak kerja sama dengan PAM Jaya selama 25 tahun, mulai tahun 1998 sampai 2023.

Pemegang saham Aetra adalah Acuatico Pte Ltd dengan kepemilikan sebesar 95 persen dan PT Alberta Utilities sebesar 5 persen. Adapun wilayah operasional Aetra adalah sebelah timur Sungai Ciliwung meliputi sebagian wilayah Jakarta Utara, sebagian wilayah Jakarta Pusat, dan seluruh wilayah Jakarta Timur.[Kompas.com]

4 COMMENTS

  1. Sangat setuju jokowi-Ahok agar mengembalikan semua yg menyangkut hayat hidup orang banyak dikuasai oleh pemerintah,sesuai UUD45,sebelum rakyat mengajukan ke MK.bravo JB

  2. Secara prinsip setuju dikelola oleh Pemda, tapi kalau dilihat sejarahnya, biasanya nanti harus disubsidi karena manajemennya “bobrok” atau korupsi. Manajemen menganggap perusahaan “milik sendiri” dan kalau rugi toh akan dibantu.
    Tapi sebaiknya kita optimis.

  3. Kenapa harus membeli Aetra pak Wagub ? kan adanya persaingan yang sehat akan mendorong kedua perusahaan air tsb bekerja lebih giat dalam melayani kebutuhan warga jakarta 🙂

    Lebih banyak lagi pemain yang men-supplai & mengelola air di jakarta, maka akan semakin menguntungkan buat warga. sama halnya dengan persaingan antar penyedia jasa internet, tv channel berbayar, telekomunikasi, dsb.

    Dengan adanya perusahaan pemerintah sebagai tolak ukur pelayanan, maka harga jasa yang diberikan ke warga akan dapat terkontrol dan ditekan serendah mungkin.

    Tidak usah dibeli saja pak Wagub. kita warga suka kok untuk jadi pihak yang memilih daripada disudutkan terpaksa harus membeli karna tidak punya pilihan lain 🙂 Ini mendidik warga juga untuk menyukai kompetisi yang sehat dan belajar untuk gigih bertahan dalam persaingan bisnis dengan negara2 lain tanpa harus mengorbankan kepentingan bangsa & negara ( pajak, dokumen legal, perjanjian2 bisnis, dsb ) 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here