Ahok.Org – Setahun sudah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok duduk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Suka duka ia rasakan menemani Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi. Sejak didapuk pada 15 Oktober 2012 lalu, Jokowi langsung menggelar blusukan sementara Ahok terus bergeliat membenahi internal birokrasi yang dianggapnya ruwet.
Saat diwawancarai secara eksklusif bersama Liputan6.com, Ahok menyatakan tak dapat menilai prestasi kerjanya selama setahun. Hanya publik yang berhak menilai kinerja tersebut.
Meski begitu, Ahok tetap memiliki target kerja yang harus dicapai dalam masa kerja setahun tersebut. Dan sebagian program itu diakui telah berjalan.
“Program normalisasi dimulai, transportasi massal juga sudah dimulai, termasuk penertiban-penertiban, pelanggaran, tertib hukum juga sudah dimulai. Kita tidak melihat terlalu hasil juga, biar orang yang menilai,” jelas Ahok. [Liputan6.com]
Video: Liputan6.com
Satu tahun Jokowi-Basuki:
- Ahok, Soal Kemacetan Jakarta
- Ahok: Tantangan Tersulit, Ya Kami Sendiri
- Ahok Soal Premanisme
- Ahok Jawab Kritik `Air di Kuningan Mirip Kuah Dawet`
- Ahok: Silakan Ngadu Lewat Telepon, SMS atau Datang Langsung
- Pendapat Ahok Soal Wacana Pemindahan Ibukota
- Giliran Pak Jokowi Jawab Pertanyaan Warga
- Hubungan Jokowi-Ahok Langgeng, Ini Rahasianya
- Jokowi: Masak Negara Kalah Sama Preman?
- Jokowi: Setahun Pimpin Jakarta Tak Jauh Beda dengan di Solo
- Ahok Soal Cita-cita Masa Kecil dan Ancaman
- Setahun Pimpin Jakarta, Jokowi Serahkan Penilaian ke Warga
Lebih baik ada yang berani memutuskan untuk mulai dilaksanakan dari pada hanya berwacana saja….itu namanya OMDO Pak…perihal hasil tentu tergantung dari “hal” atau apa yang dikerjakan…ada yang butuh waktu dan ada yang bisa segera diselesaikan…yang penting KONSISTENSI dari visi dan misi Bapak berdua dan “Evaluasi” untuk memperbaiki mana yang kurang atau jelek hasilnya….Salam…Go..JB
Wkwkwk… Ucapan kata ‘nyogok’ langsung bikin ngakak. Ini benar sekali!
Ucapan, “.. tidak perlu nyogok kami, Anda ada masalah apa kami akan bantu Anda.. ”
Budaya parcel (mis, kpd pihak lebih tinggi, atau pejabat), nyogok, itu lumrah selama ini, kalo ngga ngasih rasanya jadi was-was (mis, merasa terancam akan ‘digeser’, atau kuatir ngga dapet proyek lagi, dst). Ini sebenarnya budaya salah kaprah. Harus ditinggalkan. Bukan budaya baik dan tidak termasuk kategori ‘kebhinekaan’ haha..
Dengan ditinggalkannya budaya ini, maka rasa percaya diri bangsa kita akan naik dengan sendirinya. Bangsa kita termasuk bangsa minder (kurang percaya kemampuan sendiri, kurang pd) di antar bangsa lain.
Betul Ahok yg menilai adalah orang lain ahok yg perlu kerja dan kerja.Kinerja jokowi-ahok sdh sangat baik dalam 1 thn tentu dalam waktu tsb hasil kerja belum ada yg final,tapi semua sektor sdh berjalan.bravo JB
http://www.merdeka.com/jakarta/jokowi-dinilai-gagal-lindungi-wanita-dari-pelecehan-seks.html
Fyi, Setelah masalah macet, banjir, dan kekumuhan, mungkin ini bisa jadi concern utama juga.