BTP Soal Sumbangan Taman CSR

4
220

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui banyak taman-taman di wilayah Jakarta tidak terawat. Hal itu disebabkan karena pembangunan taman diserahkan oleh perusahaan corporate social responsibility (CSR) begitu saja kepada Pemprov DKI, tanpa ada keterlibatan swasta untuk merawatnya.

“Ada beberapa taman dari program CSR sudah tidak dia rawat lagi. Karena dulu, mereka cuma menyerahkan dan enggak ada komitmen perawatannya,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (21/10/2013).

Oleh karena itu, Pemprov DKI akan mengubah sistem pembangunan taman oleh perusahaan CSR. Perusahaan CSR tidak hanya membangun taman, tapi juga diwajibkan untuk merawat taman tersebut.

Sebelumnya, taman-taman yang ada di Jakarta pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Di setiap taman, kata dia, ada sebuah batu yang bertuliskan “taman ini dibangun dan dipelihara oleh perusahaan”. Namun, apabila perusahaan CSR tidak mau merawat taman mereka, maka Pemprov DKI-lah yang akan turun tangan untuk memperbaikinya. Sementara batu yang bertuliskan nama perusahaan tersebut akan dicabut.

“Taman yang dulu dibangun melalui CSR swasta, kita akan minta perusahaan yang membangun untuk membereskanya,” kata Basuki.

Dia juga mengakui ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta Utara sangat minim. Pemprov DKI berencana akan membeli lahan di kawasan utara Jakarta tersebut. Hanya saja, pembelian tanah kembali terbentur dengan aturan baru. Apabila luas tanah lebih dari satu hektar, pembebasannya harus melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Saat ini, Pemprov DKI akan melakukan revitalisasi Taman Semanggi di Jakarta Selatan. Revitalisasi taman seluas 7 hektar ini akan menelan biaya Rp 6 miliar ini, Pemprov DKI tidak mengambil dana dari APBD DKI, melainkan dari dana CSR perusahaan otomotif asal Jepang, Toyota. Selain pembangunan, pemeliharan taman tersebut diserahkan kepada Toyota.[Kompas.com]

4 COMMENTS

  1. Loh… nga salah baca saya ya pak Wagub ? pembuatan taman dari perusahaan2 CSR kan atas permintaan dan perintah pemprov DKI. kalau terserah pada perusahaan CSR, mereka akan lebih suka jadikan lahan itu sebagai mesin uang, seperti lahan parkir, gedung untuk tempat pusat kebugaran, foodcourt, retail shops, dll. – daripada dijadikan taman umum. sharusnya memang kewajiban pemprov DKI untuk merawat taman2 itu dong. kan dapat dananya dari perusahaan 🙂 kalau pemprov tidak mampu, biar CSR-nya dikembalikan untuk perusahaan itu kelola sendiri. yang rugi kan pemprov DKI juga.

    Kalau kurang tenaga PNS untuk tukang taman, ya tinggal direkrut baru lagi saja pak atau itu PNS2 yang bikin rusuh, mutasikan dan suruh kerja jadi tukang taman. atau para pelanggar hukum tipiring kena hukuman sosial, suruh kerja jadi tukang taman & kebersihan. harusnya tidak susah bukan ?

    • Juga pak Wagub, pemprov DKI wajib menganggarkan dana untuk revitalisasi taman & pemeliharaan tanaman serta pohon2 di jalan2 umum dalam APBD DKI. Mengharapkannya dari sumber CSR sudah seperti main judi saja pak. keberadaan taman sangat penting bila pemprov DKI tidak mau direpoti dengan tingkat emosi warga yang sulit dikontrol karna mereka tidak punya tempat untuk salurkan emosi mereka karna tidak cukup RTH tersedia. anggaran dana Taman harus wajib ada dimasukkan dalam APBD DKI biar terkontrol dan tidak jadi lahan korupsi.

  2. taman wajib ada sprinkle buat nyiram otomatis setiap hari jgn bangun taman cantik2 tapi yg mesti orang angkat air nyiram taman sekian hektar, trus tong sampah buat yang permanen dari batu bentuknya didalam nya di isi pake tong sampah aluminium atau dari plastik dan dilapisi kantong plastik juga, jadi walaupun tong sampah nya di curik kan tetap ada tempat nya yang dari batu, jadi tidak ada alasan warga sembarang buang sampah karena tempat sampah nya tetap ada, dan kalo tamannya luas harap buat toilet umum, jangan mikir nya separuh2, halte, taman seharusnya ada toilet donk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here