Wagub: Jika Tak Ada Reformasi, Mungkin Tak Ada Jokowi-Ahok

5
217

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama meresmikan penggantian nama Halte Busway Grogol menjadi Halte Grogol 12 Mei Reformasi di Jl S Parman, Jakarta Barat, Minggu (10/11). Penggantian nama ini juga dalam rangka mengenang peristiwa berdarah 12 Mei 1998.

“Penggantian nama halte ini juga bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan. Ini agar masyarakat selalu ingat, bahwa ada orang yang ditakdirkan menjadi martir untuk mereformasi negeri ini. Kalau tidak ada reformasi, mungkin tidak ada Jokowi – Ahok di DKI Jakarta. Karena tak akan ada pemilihan langsung,” ujar Basuki, usai meresmikan Halte Busway Grogol 12 Mei Reformasi, di Jl S Parman, Grogol, Jakarta Barat, Minggu (10/11).

Tak hanya pergantian nama halte busway Grogol, sejumlah areal pertamanan di sekitar Terminal Bus Grogol juga akan ditata dan dibuat taman reformasi. Pemprov DKI Jakarta, kata Basuki, telah menawarkan kepada pihak Universitas Trisakti untuk pengerjaan taman tersebut. “Nanti kita lihat lokasi tamannya. Kita tawarkan taman di sekitar area ini (Terminal Grogol). Bila pihak Trisakti mau mengerjakan, itu bagus. Nantinya pemeliharaan dan perawatan taman diserahkan kepada Trisakti,” kata Basuki.

Mengenai waktu pembuatan taman reformasi, dikatakan Basuki, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Universitas Trisakti. Dirinya hanya meminta agar taman itu nantinya dipeliharan dan dirawat dengan sebaik-baiknya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengapresiasikan keinginan Universitas Triksakti untuk membuat taman reformasi di sekitar Terminal Grogol. Ia pun tak mempermasalah bila sebagian areal terminal bus Grogol dijadikan taman.

“Taman itu tetap aset Pemrov DKI Jakarta. Sebab soal taman hanya bentuk kerjasama Trisakti dengan Pemprov DKI Jakarta sehingga boleh saja dikerjakan sebagai bentuk kepedulian masyarakat untuk turut memelihara dan merawat taman,” kata Udar.

Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Mahesa Satadini Husain menuturkan, peresmian Halte Busway Grogol menjadi Halte Grogol 12 Mei Reformasi bertujuan mengingatkan generasi muda akan peristiwa 12 Mei 1998 yang telah membawa perubahan besar bagi bangsa Indonesia.

Di tempat yang sama, sejumlah keluarga korban 12 Mei 1998 sangat mendukung adanya halte busway dan taman reformasi 12 Mei 1998. Mereka berharap, momentum ini akan selalu dikenang oleh masyarakat meski penyelesaian kasusnya belum tuntas hingga kini.

Rencananya, pergantian nama halte busway dan pembuatan taman reformasi 12 Mei 98 itu akan dibangun pada Januari 2014. “Sketsa taman sudah ada dan mungkin akan dikerjakan bulan Januari 2014,” ucap Karsiah (50) ibu almarhum Hendriawan Sie, salah satu pahlawan reformasi yang gugur pada 12 Mei 1998 saat berjuang menumbangkan rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.[Beritajakarta]

Video:

Video: Beritajakarta.com

5 COMMENTS

  1. menyinggung soal pertamanan….di Taman Waduk Pluit mungkin karena CSR pengerjaannya kesan asal-asalan, kalau ada pak Jokowi mau kesana aja diberesin….

    Lihat juga PKL keleleran dipinggir jalan, dan sekarang tolong diatur parkir motor yg sedemikian banyak, sebaiknya diresmikan aja uang parkir masuk kas pemprov DKI Jakarta, kalau perlu uji coba parkir pake meteran…….

    • saya kira kadin pertanamanan kerjanya kurang sip..ayoo masa harus gubenurnya ma wakil gubenurnya yg harus turun tangan ngurusin pengerjaan taman..bawahannya pak JokowiAhok harus kerja keras jg

    • koq pesannya tendensius gitu Bang. korban 14 Mei tuh bukan dari satu kelompok di NKRI saja. 14 Mei adalah hari perubahan nasional yg harus diperingati dan diingat maknanya.

  2. Setuju, Reformasi ke arah yang lebih baik, bukan anarkis,dan tanpa batas. Untuk itu ada Bapak Jokowi dan Bapak Ahok untuk memberi contoh reformasi dalam birokrasi, serta kepemimpinan di daerah dan nasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here