BTP Soal Sterilisasi Jalur Busway dan Kemacetan

11
286

Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya bekerja sama untuk mensterilisasi jalur Transjakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyadari kebijakan itu menambah macet ruas jalan Ibu Kota. Namun, apabila jalur transjakarta tetap dibuka untuk umum, kemacetan tetap saja terjadi di Jakarta.

“Kita sadar, tidak mungkin kemacetan bisa selesai tanpa memaksa orang-orang untuk pindah ke transportasi massal,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (11/11/2013).

Satu hal yang menjadi masalah adalah pengadaan bus sedang yang terlambat. Awalnya, bus sedang itu datang pada November ini. Namun, karena berbagai kendala, bus sedang itu baru datang pada Desember mendatang. Bus-bus sedang itu kemudian terintegrasi dengan transjakarta di jalur transjakarta.

Pada Desember 2013, akan dioperasikan sekitar 460 unit bus transjakarta untuk melayani sejumlah koridor. Pada tahun 2014, akan ditambah lagi 1.000 bus, monorel, MRT, pemberlakuan electronic road pricing (ERP) di jalan-jalan protokol. Nantinya akan dibuat jalur khusus sepeda sehingga orang yang bepergian dengan bersepeda akan bertambah.

“Menambah kendaraan saja teorinya belum tentu membuat orang mau pindah ke transportasi massal. Harus ada ERP, pajak parkir, yang paling penting bikin orang nyaman naik transportasi massal dan membuat yang lainnya iri. Kalau kamu iri, kamu pindah ke bus,” kata Basuki.

Pengadaan ratusan bus dan transjakarta tak menutup kemungkinan akan menambah macet Jakarta. Basuki pun tak memungkiri kemungkinan tersebut. Konsep Basuki adalah warga boleh sesuka hati membeli mobil dan ada beberapa ruas jalan berbayar.

Warga yang terkena macet di ruas jalan Ibu Kota akan melihat kosong dan nyamannya bus sedang dan transjakarta. Dengan itu, warga pengguna kendaraan pribadi dan terjebak macet merasa iri hingga akhirnya beralih ke transportasi umum.

“Jadi, teorinya itu. Soal parkir mahal, jalan berbayar ini adalah dalam rangka membuat orang itu mengurangi jumlah mobil pribadi di jalan,” ujar dia.[Kompas.com]

11 COMMENTS

  1. mendingan kendaraan plat kuning/merah/putih/tni/polisi dibolehkan masuk jalur busway.klo plat hitam harus kena sanksi.
    agar beban di jalur biasa sedikit berkurang.karna skrg hanya trans jakarta yg masuk busway sisanya di jalur biasa macetnya parah sekali

    • Pindah naik motor saja bung agus. bisa nyelip2 dibanding mobil karna transportasi publik tidak memadai. cuman kalau hujan aja yang repot. tapi lebih repot lagi naik mobil saat hujan. karna macetnya dobel dengan banyaknya genangan air di jalan. kualitas aspal jalan sangat payah di DKI Jakarta. terlalu banyak tambal sulam karna korupsi dimana2. Itulah jakarta kita dan Indonesia kita. entah apa kerja presiden, wapres & para menteri kita disana. makan gaji buta. hehehee…

  2. Pak Wagub, knapa serba tanggung to pak ? sapala macet, sekaligus aja ambil 2-3 jalur steril untuk busway. jadi semua kendaraan plat kuning kecuali bajaj bisa masuk jalur tsb. hapus saja pembatas jalan jalur cepat dan jalur lambat. biar orang tidak sembarangan parkir kendaraan di jalur lambat. dengan dihapusnya pembatas jalan tsb, trotoar pejalan kaki bisa diisi dengan pohon2 hijau sehingga pejalan kaki benar2 aman dari kendaraan karna ada penghalang pohon. jadi kehijauan kota tetap ada hanya pindah jalur saja. mungkin ini bisa dipertimbangkan. akan sangat menolong dan memberi space lebih luas bagi pengendara mobil pribadi & motor.

    Jalur sepeda masuk bagian jalur kendaraan pribadi.

  3. Bener pak Wagub,nambah bus, pajak kenderaan,pajak parkir, ERP, belum tentu kemacetan akan teratasi karena jumlah pertambahan antara jumlah kendaraan,jumlah jalan dan orang tidak sebanding. Belum lagi kemacetan karena indispliner para pemakai jalan, mulai dari pasar tumpah,(seperti contohnya di jalan KH.Mansyur/Jembatan Lima dekat lampu merah, ada pos polisinya pun) tidak membuat kemacetan berkurang karena barang-barang pemilik toko barang dagangannya meluber ke pinggir jalan). Sangat rumit memang kalo mereka pada bandel semua dan tidak memperhatikan dan mengutamakan pemakai jalan. Parah sekali.

  4. Pak Wagub, setuju pelebaran jalur busway, supaya naek kendaraan umum jauh lebih lancar dr kendaraan pribadi. Juga usul penggantian bus yg sudah tua dengan bus tingkat, supaya menambah kapasitas tanpa menambah kemacetan. thanks.

  5. Pak Ahok, tolong berikan kami pengguna mobil pribadi keadilan juga dijalan. Banyak traffic light yang pengaturannya tidak benar dan akhirnya memaksa pengendara mobil untuk menerobos jalur busway. Mohon dilakukan set ulang masa waktu lampu hijau supaya antrian tidak menumpuk. Contohnya Lampu merah diperempatan jln. tomang dan biak, Jln panjang dan kebayoran lama. sekian dan terima kasih.

  6. Perlu diperhatikan juga bila polisi menilang jangan sampai ada masuk kantong polisi jadi kalau menilang yach ditempat jangan dibawa ke pos polisi karena yang sekarang terjadi seperti itu jadi polisinya yang makin kaya karena tidak masuk ke kas negara.

  7. yg jadi kendala aturan pemerintah pusat atau pemprov DKI Jakarta sendiri, pengadaan bus sedang dan bus transJakarta harus tepat waktu, jangan molor ga keruan (E-katalog berlakukan secepatnya)…. udah bosen liat kelakuan saling silang aturan malah menyusahkan rakyat !!! 🙁

  8. Saya hanya mau keadillan yg bersih..kendaraan pribadi msk jalur busway didenda begitu pun sebaliknya tp hrs lbh besar karena sudah dpt perlakuan khusus tp msh melanggar. Dan apa sanksi utk angkot Dan bus seperti kopaja, kopami yg ngetem sembarangan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here