Ahok.Org – Kemacetan Jakarta yang semakin “menjadi-jadi” ternyata dirasakan juga oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Untuk mengusir rasa suntuknya di dalam mobil dinasnya Land Cruiser, Basuki tak lupa selalu membawa “teman setia”. Teman setia itu adalah kwetiau.
“Di mobil, saya minta tolong beliin makanan. Kalau kena macet, bawa kwetiau aja,” ujar Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Aktivitasnya sebagai orang nomor dua di Ibu Kota memaksanya untuk selalu membawa bekal di mobil. Selain itu, sifat Basuki yang mudah lapar juga menjadi alasan mengapa ia selalu membawa bekal.
Menurut dia, membawa bekal makanan di dalam mobil sudah menjadi rutinitas sehari-hari untuk mengantisipasi tak bisa makan tepat waktu jika terkena macet di jalan. Lokasi rumah pribadinya yang terletak di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, dan jauh dari Balaikota Jakarta, membuat Basuki untuk berangkat kerja di saat orang-orang belum beraktivitas.
Biasanya, ia berangkat dari rumahnya sejak pukul 07.00 atau sebelumnya. Hal itu ia lakukan untuk menghindari kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Glodok.
“Pagi-pagi juga sarapan di mobil. Kalau berangkat jam segitu masih sepi, Glodok belum mulai kegiatannya,” kata Basuki.
Pria yang akrab disapa Ahok itu menuturkan, bekal makanan juga ia siapkan ketika menghadiri sebuah acara di luar dan tidak dapat makan siang di kantornya. Bekal itu disiapkan karena pada siang hari hampir seluruh ruas jalan di Jakarta sering kali padat dengan kendaraan.
“Kadang-kadang pas siang, enggak keburu balik, bawa makanan. Di mobil saya, ada termos dan makanan, ada baju, lengkap semua,” ujar Basuki.[Kompas.com]
kwetiaw…makanan favorite ane jg tu….hahahaha….mantappp ko ahok
Jaman sekarang kwetiau umumnya pake pengawet. Padahal ini masih termasuk kategori makanan basah loh… apalagi yg makanan kering dan minuman2, bumbu2… Indomie, Sarimie, Mie Sedaap, SuperMie, Sirup2, Kecap2 (kecuali Kecap Cap Bango tidak mencantumkan adanya bahan pengawet. ntah bener atau ngga), segala macam minuman spt teh rio, teh gelas (kecuali teh botol yg katanya tidak pakai pengawet).
Kurangi makanan yang mengandung pengawet, pewarna, perisa (flavoring) dan micin (MSG – MonoSodiumGlutamate atau MonoNatriumGlutamate).
itu tugas BPOM, kalo bohong ya mereka dapat sogokan dari industri yg pake pengawet….. belum ada sech orang BPOM yg diseret ke pengadilan karena kasus mengesahkan makanan atau minuman yg mengandung pengawet diluar yg diijinkan…
Pak Ahok, itu kwetiaw-nya dapat label halal tidak dari MUI ? ini ada berita dari media Suara Pembaharuan bahwa MUI sebagai ormas saja telah mengutip uang rakyat Rp. 480 triliun dari 40 pengusaha per 5 tahun periode. Kalau begini, pantas saja harga barang2 kebutuhan pangan rakyat sangat mahal karna banyak biaya siluman. Ini namanya rampok terang2an siang bolong. tolong pemprov DKI memberantas mafia rampok seperti ini menyengsarakan rakyat.
–
Gemes sekali kita sebagai warga dikadalin dan dirampok oleh ormas2 agama lagi. ckckckck….
–
http://www.suarapembaruan.com/home/mui-tak-berhak-kutip-rp-480-triliun-uang-rakyat/44886?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook
Label halal itu rupanya untuk ngumpulin duit, ane baru tahu ….
wah negara ini begitu bobroknya……
itulah orang-orang yang katanya paham betul dg ajaran agama, menggunakannya untuk mencari uang…… haram booooo