Ahok.Org – Meski terkendala jam kerja, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama tetap optimis pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang rampung November ini.
“Ya, memang pihak kontraktor kesulitan kerja karena harus bekerja mulai pukul 23.00 hingga 05.00 WIB. Jadi enggak bisa kerja biasa,” kata Basuki, di Balaikota, Selasa (19/11).
Namun mantan Bupati Belitung Timur itu tetap yakin pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang selesai akhir bulan ini sehingga bisa dilakukan uji coba pada Desember mendatang. “Harus selesai. Tunggu saja. Kendala lain tidak ada, kok. November ini harus selesai, ” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Manggas Rudy Siahaan menjelaskan, pengerjaan JLNT Kampung Melayu – Tanah Abang paket Mas Mansyur yang dikerjakan oleh PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya memiliki tingkat kesulitan tinggi. “Kondisi jalan eksisting hanya memberi ruang kecil sehingga sulit dilalui alat berat yang dipergunakan untuk pengerjaan proyek,” jelasnya.
Menyikapi kondisi tersebut, lanjut Manggas, PT Istaka Karya telah mendatangkan alat penyangga berat dari Taiwan untuk mempercepat proses penyelesaian pembangunan jalan. “Kondisi jalan di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur sangat padat dilintasi kendaraan bermotor saat jam sibuk. Jika tidak dibantu alat berat, kemacetan akan semakin parah,” tambahnya.
Sekadar diketahui, proyek LNT Kampung Melayu-Tanah Abang menelan anggaran sebesar Rp 98 miliar yang dimulai sejak tahun 2010 silam.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk menyelesaikan pembangunan paket 1 Sudirman-Casablanca Rp 64 miliar, penyelesaian pembangunan pintu masuk di ruas Jalan Casablanca Rp 12,5 miliar, dan penyelesaian pembangunan paket Satrio Rp 21,5 miliar.
Pengerjaan proyek ini dibagi di dalam tiga paket di antaranya pertama Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi, Kedua Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya, dan paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya.[Beritajakarta]
ini juga salah satu wanprestasi kontraktor dijaman pemprov lama, hanya dengan alasan memiliki tingkat kesulitan tinggi bisa memberhentikan proyek besar yg ada perjanjiannya (jangan-jangan cuma perjanjian lisan)! Bagian hukum pemprov DKI Jakarta harus berani merekrut orang-orang piawai hukum dan berinovasi, dalam menyelamatkan uang negara/APBD, dan sudah waktunya menggeser orang-orang di pemprov DKI Jakarta yg tidak berprestasi!
semoga cepat selesai pak,tapi melihat alasan kontraktor mengenai jamkerja dan kesulitan peralatan dan teknis penyambungan dari pandangan awam jadi aneh,penyambungan yg tinggal sedikit -/+ 15 balok kok jadi alasan kontraktor,sementara yg sangat panjang dan persis diatas jl sudirman sudah/bisa selesai.agar diawasi trus pak.bravo jb