Banjir, Tetap Ancaman Bagi Jakarta

4
175

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bahwa saat ini Jakarta belum bisa bebas dari ancaman banjir. Selain karena banyak hambatan menyelesaikan program penanggulangan banjir, kerusakan lingkungan wilayah hulu juga menjadi faktor lain.

Basuki mengatakan, saat ini masih banyak program penanggulangan banjir yang belum berjalan optimal. Selain belum selesainya normalisasi sungai dan waduk, kerusakan pompa air mempersulit penanggulangan banjir secara cepat.

“Kalau tidak banjir, wallahualam. Tapi Jakarta pasti banjir, sudah jelas kok,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (20/11/2013) malam.

Menurut Basuki, Jakarta akan terbebas banjir apabila program normalisasi Sungai Pesanggrahan, Krukut, dan Ciliwung telah selesai. Namun, hingga saat ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI belum dapat membereskannya. Selain itu, berkurangnya ruang terbuka hijau di daerah hulu, seperti Puncak, Bogor, dan Depok, semakin mempersulit upaya pencegahan banjir di Jakarta.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak hujan di Jakarta akan jatuh pada Januari hingga Februari 2014. Oleh karena itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan berkirim surat kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan rekayasa cuaca. Rekayasa cuaca itu dilakukan agar hujan dapat dialihkan ke arah laut. Basuki berharap upaya tersebut dapat mengurangi intensitas hujan hingga puncak musim hujan terlewati.

“Kita juga instruksikan persiapan makanan, WC, dan air bersih di tiap RW rawan banjir. Itu yang lebih penting,” kata Basuki.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan bahwa dinasnya telah menyusun 10 langkah cepat mengantisipasi banjir. Langkah-langkah itu meliputi pembentukan satuan petugas (satgas) banjir dan satgas jalan rusak di 42 kecamatan dan suku dinas, penanganan 200 titik genangan, pengerukan 160 saluran penghubung, pengerukan saluran submakro, pengerukan 12 waduk, pemfungsian kembali kali di 80 lokasi, perbaikan 73 pompa air pengendali banjir, perbaikan 62 pintu air, dan pemasangan kamera CCTV di 130 rumah pompa.

Untuk menanggulangi genangan di jalan, kata Manggas, Dinas PU DKI membuat program penambahan mulut air di sepanjang jalan rawan genangan. Biasanya jarak antarmulut air itu 5 meter, kini diperpendek menjadi 2 meter-2,5 meter. Hal ini dilakukan untuk mempercepat aliran air di atas jalan.

Manggas mengatakan, Dinas PU tengah menormalisasi 160 dari 884 kali penghubung di Jakarta. Selebihnya akan ditangani tahun depan, setelah puluhan alat berat datang. Dalam APBD DKI Jakarta 2013, anggaran yang dialokasikan untuk pemeliharaan dan operasional infrastruktur pengendali banjir termasuk pompa sebesar Rp 260,7 miliar.[Kompas.com]

4 COMMENTS

  1. banjir
    saderma banyu ngalir
    saka hulu tekan hilir
    mbokya dipikir
    wis dadi hukum alame
    ananging manungsane
    apa pada nggage
    sasmita alame
    blajar saka iline
    elmu jroning banyu

  2. menerima warisan kendala ug begitu parah dimasa lalu, membuat PU DKI Jakarta kewalahan, bayangin: satgas jalan rusak di 42 kecamatan dan suku dinas, penanganan 200 titik genangan, pengerukan 160 saluran penghubung, pengerukan saluran submakro, pengerukan 12 waduk, pemfungsian kembali kali di 80 lokasi, perbaikan 73 pompa air pengendali banjir, perbaikan 62 pintu air, dan pemasangan kamera CCTV di 130 rumah pompa. Belum hambatan pengesahan APBD nya, selamat banjir-banjir deh yg bandel tinggal dibantaran kali, dan tidak mau ditata !

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here