Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan melakukan percepatan pembangunan megaproyek giant sea wallatau bendungan raksasa. Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk terlibat dan membangun proyek warisan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tersebut.
“Arahnya akan ke sana,” kata Jokowi, di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2013).
Kendati demikian, lanjut Jokowi, megaproyek giant sea wall masih harus melalui proses kalkulasi yang sangat panjang. Adapun kalkulasi yang dimaksud Jokowi adalah perhitungan dengan melihat berbagai aspek. Antara lain aspek ekonomi, aspek kesehatan, dan aspek lingkungan.
Setelah kalkulasi tersebut rampung, Jokowi optimis dapat memulai pengerjaan Giant Sea Wall secepatnya.
Ia merencanakan, proses kalkulasi dan studi kelayakan berlangsung selama tahun 2014. Sehingga, DKI dapat memulai pembangunan di tahun 2015 mendatang. “Semuanya masih proses. FS (feasibility study atau studi kelayakan) nya saja belum kok,” kata Jokowi.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencontohkan beberapa BUMD yang rencananya dilibatkan dalam pembangunan giant sea wall. Mereka adalah PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo.
Wagub yang akrab disapa Ahok itu mengungkapkan pemerintah pusat maupun Pemprov DKI mengutamakan keterlibatan badan usaha milik negara (BUMN) dan BUMD sebagai pelaksana proyeknya. Namun, tidak menutup kemungkinan pula bagi pihak swasta nasional maupun investor asing untuk terlibat di dalamnya.
Apabila BUMN dan BUMD tidak mampu sepenuhnya membiayai pelaksanaan proyek ini. “Kami utamakan BUMN dan BUMD dulu. Kalau enggak sanggup, baru ajak (investor) lokal atau luar negeri,” kata Basuki.
Rencananya, mega proyek giant sea wall akan menggunakan skema kerja sama pemerintah-swasta (public-private partnership/PPP) dalam pelaksanaannya. Pemerintah pusat dan Pemprov DKI dibantu oleh tenaga ahli dari Pemerintah Belanda dalam melakukan studi kelayakan.
Studi kelayakan tersebut diharapkan bisa secepatnya selesai karena lelang proyek yang bernilai sekitar Rp 200 triliun ini rencananya akan dibuka pada Mei 2014. Giant sea wall ini merupakan salah satu gagasan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk menjaga bahaya rob dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan air bersih.
Ada jalan melingkar di atas giant sea wall dan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Sebelum prediksi rob di seluruh pantai utara Jawa terjadi, proyek ini harus sudah selesai. Selama proyek giant sea wall belum berjalan, Pemprov DKI dalam waktu dekat membangun pabrik penjernihan air di Curug, Karawang, Jawa Barat.
Proyek ini merupakan solusi jangka pendek memenuhi kebutuhan air bersih Jakarta dan solusi jangka panjang adalah membangun giant sea wall. [Kompas.com]
melihat track record jb di dki yg “hanya/baru” satu tahun + (tetapi ini konsisten dng track record mereka sebelumnya);
melihat selama “berkuasa” (or melayani) di dki, tidak ada masalah dng segala rupa “warisan” pejabat terdahulu;
melihat bagi mereka yg terpenting adalah sebaik-baiknya demi kepentingan masyarakat dki dan sekitar, lain aspek tidak masuk perhitungan;
maka dihimbau, sekurang-kurangnya oleh saya, agar yth. bp. Fauzi Bowo dan yth. bp. “Foke-2” (maaf saya kurang mahir berbahasa) yang lainnya dengan sepenuh niat dan hati bergabung sesuai dng pangsa masing-2, dng pemkot dki yg ada sekarang, bahu-membahu untuk mewujudkan jakarta-baru seperti yang juga diharapkan mayoritas masyarakat dki.
semoga.
tapi, terus, masyarakat yg diluar dki, bisa nggak ya berharap situasi seperti yang diatas, terjadi juga di daerah mereka masing-masing?
maksud saya, masyarakat diluar dki teh merujuk wilayah sejak dari sabang to merauke, dari miangas to rote.
ini, hanya sekedar harapan “kosong” saya.
mengingat anak, cucu saya dst. kelihatannya sih akan dan ter lahir, berkarya dan mencatat sejarah masing-2 n bersama-2 dikawasan ini.
salam,
ide Giant Sea Wall adalah warisan dari Gubernur Foke? yang belum terealisir, semoga di masa kepemimpinan JB dapat segera dibangun.. Hidup JB