BTP Ingin Tol Dalam Kota Ada Jalur Khusus Bus

11
264

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meminta agar pembangunan enam ruas jalan tol yang akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum menyediakan jalur untuk bus.

“Saya ingin enam jalan tol dalam kota itu segera dibangun asal dia mendedikasikan ada jalur untuk bus. Dulu kita tolak karena enggak ada (jalur) busnya,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/11/2013)

Jalur bus ini, kata Ahok, akan menambah rasio jalan yang saat ini masih sangat sedikit.
“Ya sekitar 60 persen lah sudah memenuhi. Karena rasio jalan itu masih kurang,” ujarnya.

Sebelumnya, mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengungkapkan, empat dari enam ruas jalan tol dalam Kota Jakarta akan diubah menjadi jalan raya biasa.

“Kan konsep jalan tol benar (agar tidak macet). Kita kan punya enam ruas. Dua dikerjain swasta, Semanan-Sunter, Sunter-Bekasi (Pulo Gebang). Nah yang empat itu, pak gubernur sih maunya kita ambil aja,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, 16 Agustus 2013.

Empat ruas jalan tol dalam kota yang direncanakan akan diambil Pemprov itu di antaranya ruas tol Duri Pulo-Kampung Melayu, Kemayoran-Kampung Melayu, Pasar Minggu-Casablanca dan Tanah Abang-Ulujami.

Karena akan menjadi jalan biasa, menurut Ahok, maka siapa saja yang melintasi jalan itu pun tidak akan dikenakan biaya. “Iya engak berbayar. Jadi jalan biasa,” terang Ahok. [Okezone]

Pemprov DKI Akan Bangun Jalan Layang Khusus Angkutan Umum

11 COMMENTS

  1. Pak Wagub, bila di tiap jalan tol ada 4 lajur, ambil 2 lajur untuk busway dan mobil plat kuning. kalau cuman 3 lajur, 1 lajur untuk busway. Jalan tol berbayar pun harusnya 1 lajur untuk busway dan 1 lajur busway lagi yang sekarang ada di jalan non-tol. jadi masing2 punya 2 lajur busway.

    Tapi kalau bisa sih pak Wagub, saya lebih pilih lajur busway di paling kiri jalan sehingga tidak ada mobil2 yang parkir di pinggir jalan2 raya dan untuk masuk / keluar gedung2 di jalan tsb, harus antri di lajur kedua atau non-busway. itu sebabnya tiap gedung punya petugas parkir 🙂

  2. ada bbrapa hal knp dr dl gak mau ikut tender????? krn pejabat nya gak tau kl itu pabrik emang gak mau niat ikut tender,soalnya kan tau sendiri kl tendder yg dulu2 kan pasti hrs “manipulasi” harga. alias mark up. kl uda gitu pasti tu pabrik bakal “rusak”…..
    na kl itu pejabat n emang niat ngebantu DKI… ya suruh aja tu pabrik masukin barang nya ke E-KATALOG. pasti gak mau de kayanya. soalnya untung nya dikit alias gak bs korrup

  3. Semua ide, yg disampaikan pak Ahok, sdh dipikirin/diriset dulu apa belum ya? Jangan2 seperti yang selalu disampaikan, dgn bangga, kalau dia berbicara dulu baru berpikir. Btw semua jalan dijadiin busway saja….

    • Anda menolak ide Ahok sah2 saja, tapi sebaiknya dengan alasan.
      Bagaimanapun naik kendaraan pribadi adalah yang ternyaman kecuali macet. Hal ini telah diakui oleh Ahok.
      Pada dasarnya kemacetan hanya bisa diatasi dengan mengurangi jumlah kendaraan dijalan (atau membuat jalan lebar dan panjang – hal ini sulit dilakukan di Jakarta).
      Seperti di pusat2 kota diluar negeri biasanya biaya parkir mahal, sulit parkir dan tidak ada subsidi BBM sehingga orang “terpaksa” menggunakan transportasi massal yang relatif nyaman.
      Jadi saat ini yang paling optimal untuk Jakarta adalah membuat transportasi massal “agak nyaman” atau lebih manusiawi. Dan ini yang dijadikan target Jokowi-Ahok.

    • jika masalah, dlm tol ada jalur bus, sepertinya tdk perlu dipikir. Pak ahok ingin semua jalan ada jalur yg kosong. Jika jalur kosong tersebut mengambil jalan di luar tol, pasti akan semakin sempit
      Sepertinya tan yang ngetiknya yang tidak dipikir dulu, “semua jalan dijadikan busway”

    • Kenapa saya curiga ahok asal jeplak saja, contoh sterilisasi busway tapi tanpa memberikan pilihan kpd pengendara bermotor lain. MRT br mulai, TJ kurang armada, tempat parkir di pintu2 masuk jkt blm ada…. Masih asal nyerocos, mau ambil jln tol buat busway lagi… Sbg info perjalanan sy dr tomang ke thamrin biasa 1 jam, tapi setelah sterilisasi bw jadi 2jam…..

  4. selain jalur bus,sebaiknya sesuai ide awal jl tol dlm kota hanya untuk kendaraan dari luar kota(bekasi,bogor,depok,tangerang) agar tdk melewati kota yg buat macet,jadi pintu2 msuk ke tol di dlm kota sebaiknya ditutup saja atau buka tutup diwaktu tertentu(pagi dan sore),seperti masuk dari rawamangun keluar polda/semanggi.bravo jb

  5. sudah waktunya dievaluasi, masa pemakaian jalan-jalan tol berapa lama? Kalau sudah jatuh tempo abis waktunya, sebaiknya dijadikan jalan biasa, jangan alasan diperpanjang dan dijadikan jalan tol seumur-umur ?! Inikan kecurangan hukum ??? Kalau mau bangun jalan tol yg baru silakan, mau paralel juga boleh…. jangan kadalin rakyat, seperti masa silam lah…..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here