Ahok.Org – Rencana pembangunan 9 waduk oleh Pemprov DKI pada Februari mendatang mendapatkan kritikan. Daripada membangun waduk baru, Pemprov DKI dinilai lebih baik mengutamakan pengerukan atau normalisasi waduk-waduk yang sudah ada di Jakarta.
Namun, penilaian ini dibantah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. “Anggapan bahwa kita nggak beresin yang ada (dan) malah bikin baru, itu salah, bos. Keliru,” ucap Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
“Bikin baru karena itu sebagai tambahan. Karena waduk yang ada nggak kuat,” imbuhnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengakui, pihaknya belum menormalisasi seluruh waduk di Jakarta. Namun, menurut perhitungannya, pengerukan belum cukup untuk bisa mengefektifkan fungsi waduk sebagai daerah tangkapan air. Sehingga harus dilakukan penambahan.
Masalah lain, lanjut Ahok, puluhan ribu warga yang menempati bantaran waduk selama belasan tahun masih belum juga mau direlokasi ke rumah susun. Karena itu, normalisasi menjadi terhambat. Selain bisa membahayakan warga, alat berat atau eskavator juga sulit menjangkau bantaran waduk.
“Tapi Pulomas, ada Waduk Ria Rio dan Jakarta Utara, ada Waduk Pluit, jadi sudah mendingan. Pusat dan Istana nggak kebanjiran karena Waduk Melati sudah bisa nampung meski nggak sepenuhnya nampung air,” pungkas Ahok.[Liputan6.com]
Siapa ya yang protes ??? Jangan2 anggota ddd/dddd ya …
Gampang usul kalo boleh 2 periode max he…
Kaderisasi buat yang muda mudi
Buat KJP dibuat sistem voucer dan endak bisa diuangkan bravo buat pak mas joko dan mas ahok
biasalah yang proteskan yang gemblung, otaknya ngeres aja tuh kerjanya, dia mikirnya kalau buat waduk baru, eh waduk ama situ lama semua ditelantarin, mikirnya kerja ngurus banjir itu sepetak2 seperti para pemimpin lama, kerja itu harus menyeluruh dan konkret perkembangannya bukan sepetak2 , dah sekian tahun merdeka kok otaknya masih mikir kerja sepetak2, pantesan gak maju2 negara malah mmakin diketawain ama tetangga orang isi otak orang pinternya cuman mikir sepetak2, cuman mikir mana yg menguntungkan pribadi dan golongan, yah seperti pejabat umumnya, semua jalan yang dia tiap hari lalui harus mulus, yang lain dia kgk mikir , sampai2 jalan di kmpung blkg blon pernah disentuh aspal pun dia tak tau, tapi kalau disindir marah dia katanya dia penguasa daerah 🙂
Dana hibah buat yayasan/LSM/ormas yg ga jelas, jgn lupa dikonci dulu, lbh baik buat bikin rumah susun buat warga Dki Jakarta yg miskin…
Pemda DKI agar menegakkan aturan pembuatan sumur resapan di setiap bangu nan rumah/ruko /mal/perkantoran/ apartemen. Petugas pengawasan dilapangan hanya minta amplop ke orang yg sedang membangun, tanpa meneliti apakah sumur resapan sudah sesuai ketentuan atau belum. DKI bisa membuat 1 juta sumur resapan dengan melibatkan semua bangunan baik perorangan maupun perkantoran/mal/apartemen. Gambar detail/ bahan yang diperlukan utk buat sumur resapan yang baik agar di muat di web Pemda/ Ahok.org.
mestinya air got mengalir ke kali kecil dari kali kecil mengalir ke waduk dari waduk air disedot ke kali besar yg langsung mengalir ke laut. cuma permasalahannya apakah semua tanggul kali besar tersebut sudah kuat dan tidak bocor. karena sering dijumpai tanggul-tanggul kali besar masih banyak yg bocor dan tanggulnya masih rendah sehingga walaupun dipompa tetap aja bocor lagi dan masuk lagi kepemukiman penduduk. selain itu memang waduk perlu ditambah jumlahnya untuk menampung jumlah air kiriman dari puncak.
duh, selokan/got kecil aja gak beres-beres tiap tahun , mana tuh kerjaan lurah gak ada kelihatan ngeberesinnya. sedimen di selokan/got menebal tiap tahun oleh sampah/lumpur. contoh di jelambar borobudur itu depan masjid tidak ada berubah selalu tergenang airnya karena sedimentasi ,kalo tidak beres tiap tahun hadiahnya ya kebanjiran, hadeuh.
Gimana kalo lahan Gedung DPRD dibikin waduk sekalian, keliatannya yg pada ngaku wakil rakyat perlu hidup ditepi waduk kaya juragannya ….